backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Folikulitis

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 06/07/2022

Folikulitis

Definisi folikulitis

Folikulitis adalah penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan pada folikel rambut. Kondisi ini biasanya ditandai dengan benjolan merah kecil dengan ujung putih berisi nanah. 

Benjolan ini mungkin ada yang dangkal atau terasa dalam. Selain itu, penyakit pada kulit kepala ini dapat terjadi di tempat yang ditumbuhi rambut, termasuk dada, punggung, lengan, dan kaki. Jerawat dan jenisnya juga bagian dari folikulitis. 

Folikulitis tidak berbahaya, tetapi dapat menimbulkan gatal dan nyeri yang membuat Anda tidak nyaman. Pada kasus yang parah, masalah ini dapat menyebabkan rambut rontok dan bekas luka permanen. 

Bila kondisinya ringan, gejala akan hilang beberapa hari setelah diobati dengan perawatan rumahan. Namun, peradangan folikel rambut yang lebih serius dan berulang memerlukan penanganan dari dokter kulit. 

Seberapa umumkah folikulitis?

Folikulitis adalah penyakit kulit yang umum terjadi dan paling sering menyerang anak-anak dan orang dewasa. Namun, kondisi ini jarang muncul pada anak berusia 2 tahun ke bawah. 

Masalah kulit ini dapat ditangani dengan mengurangi faktor risikonya. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut. 

Jenis-jenis folikulitis

Folikulitis terbagi menjadi dua jenis, yaitu dangkal dan dalam. Pada kondisi yang dangkal biasanya menyerang bagian tertentu dari folikel. Sementara itu, bagian yang dalam dapat terjadi pada seluruh folikel dan lebih parah. 

Folikulitis dangkal

Folikulitis bakteri

Folikulitis bakteri biasanya ditandai dengan benjolan gatal, berwarna putih, dan berisi nanah. Hal ini muncul saat folikel rambut terinfeksi bakteri akbiat luka terbuka pada folikel. 

Pseudomonas folliculitis

Selain itu, folikulitis juga ditandai dengan ruam merah bulat dengan benjolan yang gatal. Kondisi ini dapat terjadi ketika terinfeksi bakteri pseudomonas di kolam air panas yang kotor dengan tingkat klorin dan pH yang tidak seimbang. 

Pseudofolliculitis barbae

Folikulitis juga dapat terjadi akibat iritasi kulit yang muncul karena rambut tumbuh ke dalam (ingrown hair). Masalah ini sering terjadi pada pria dengan rambut keriting dan bercukur terlalu dekat hingga menyebabkan kulit dan folikel terluka. 

Hal ini juga dapat dialami oleh orang yang mencukur rambut di area selangkangan dan meninggalkan bekas luka yang terlihat gelap.

Folikulitis pityrosporum

Jenis yang satu ini dapat menimbulkan jerawat pustula yang merah dan gatal akibat infeksi jamur. Anda dapat menjumpainya di punggung, dada, leher, lengan, dan wajah bagian atas.

Folikulitis dalam

Sycosis barbae

Bila folikulitis yang dialami menyebabkan bekas luka dan kerontokan rambut permanen, ada kemungkinan ada mengalami sycosis barbae.

Bisul

Penyakit kulit bisul termasuk sering terjadi dan disebabkan oleh infeksi bakteri Staph di folikel. Akibatnya, bisul membengkak dan berisi nanah.

Seiring dengan berjalannya waktu, bisul dapat membesar dan menimbulkan rasa sakit. Bahkan, kondisi ini juga dapat tumbuh berkelompok pada satu area dan menghasilkan gejala yang lebih parah.

Folikulitis eosinofilik

Kondisi ini biasanya menyerang pada pasien dengan sistem imun yang tidak berfungsi dengan baik. Hal ini juga dapat terjadi pada bayi. Namun, penyakit folikulitis yang satu ini tidak menular dan ditandai dengan jerawat pustula di bahu, lengan atas, dan dahi.

Tanda dan gejala folikulitis

Gejala dari folikulitis bisa bermacam-macam. Anda mungkin tidak merasakan apapun atau terkadang infeksi ini menyebabkan gatal pada kulit. Berikut ini beberapa gejala yang sering terlihat. 

  • Benjolan merah seperti jerawat dengan rambut di tengahnya.
  • Bagian atas benjolan berwarna putih atau kuning.
  • Benjolan berisi nanah atau darah saat pecah.
  • Kulit tampak memerah dan mengalami peradangan.
  • Kulit terasa gatal, perih dan terbakar.
  • Nyeri pada bagian benjolan dan area sekitarnya.
  • Demam.

Bila tidak ditangani, gejala dapat menyebar ke folikel rambut terdekat. Kondisi ini bisa berlangsung dalam jangka waktu yang singkat (akut) atau lama (kronis). Jika dibiarkan, benjolan akan berkembang menjadi luka berkerak.

Kapan harus ke dokter karena folikulitis?

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter spesialis kulit.

Selain itu, ketika area yang terinfeksi mengalami gejala di bawah ini meski sudah dikompres dengan air hangat, segera hubungi dokter. 

  • Benjolan tampak memerah.
  • Kulit yang terinfeksi terasa hangat atau lebih sakit.
  • Benjolan tidak hilang atau malah menyebar setelah 2 minggu.

Penyebab dan faktor risiko kondisi ini

Folikulitis biasanya disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri tertentu, seperti bakteri Staphylococcus aureus (staph). Selain itu, Anda juga mungkin mengalami hal ini jika folikel rambut rusak akibat kebiasaan sebagai berikut.

  • Bercukur.
  • Memakai pakaian yang dapat menggosok kulit dan mengiritasi folikel.
  • Folikel tersumbat oleh keringat atau riasan.
  • Sering menyentuh dan menggaruk kulit.
  • Folikel rambut terluka dan terinfeksi bakteri.

Faktor risiko terkena folikulitis

Setiap orang dapat mengalami folikulitis. Akan tetapi, beberapa hal di bawah ini dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami peradangan folikel rambut akibat infeksi bakteri. 

  • Memakai kolam air panas atau kolam renang dengan klorin yang tidak sesuai.
  • Menggunakan pakaian ketat dan tidak menyerap keringat.
  • Mengalami kerusakan kulit akibat cedera atau operasi.
  • Menggunakan obat tertentu, seperti krim steroid atau antibiotik jerawat.
  • Penderita HIV, diabetes, dan penyakit yang menurunkan sistem imun.
  • Tidak berhati-hati saat bercukur.
  • Diagnosis dan pengobatan folikulitis

    Bagaimana mendiagnosis kondisi ini?

    Pada saat berkonsultasi, dokter akan memeriksa kulit dan menanyakan kondisi kesehatan serta obat yang tengah dikonsumsi. Pemeriksaan kulit ini dilakukan untuk mendiagnosis gejala yang terlihat. 

    Setelah itu, dokter juga akan mendiagnosis kondisi ini dengan mengambil sampel dari cairan benjolan, kulit, atau rambut yang terinfeksi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui penyebab infeksi, apakah jamur atau bakteri.

    Apa saja cara mengobati folikulitis?

    Pada umumnya, folikulitis yang ringan dapat hilang dengan pengobatan rumahan selama dua minggu. Namun, ada berbagai pilihan cara mengobati kondisi ini yang biasanya direkomendasikan dokter sebagai berikut.

    Obat-obatan

    Krim atau pil pengendali infeksi bakteri

    Bila Anda mengalami infeksi ringan, dokter biasanya memberikan krim antibiotik, losion atau gel. Pada kasus yang parah, Anda akan diresepkan antibiotik minum yang dosisnya disesuaikan dengan keparahan kondisi. 

    Sampo, krim, atau pil pengendali infeksi jamur

    Jika Anda mengalami folikulitis akibat infeksi jamur, obat anti-jamur berbentuk krim, produk sampo, dan pil biasanya akan digunakan. Jenis obat ini digunakan sesuai keparahan kondisi dan lokasi folikel yang meradang. 

    Krim atau pil untuk mengurangi peradangan

    Selain mengendalikan infeksi jamur dan bakteri, ada krim dan pil yang diresepkan dokter untuk mengurangi peradangan. Obat yang dipilih biasanya krim dan pil steroid untuk mengatasi peradangan dan meringankan gejala gatal.

    Operasi kecil

    Tidak hanya obat-obatan, dokter juga akan merekomendasikan operasi kecil jika benjolan yang dimiliki cukup besar.

    Prosedur dengan membuat sayatan kecil ini bertujuan untuk mengeringkan nanah di dalamnya. Dengan begitu, rasa sakit akan berkurang dan pemulihan pun semakin cepat. 

    Laser hair removal

    Terapi laser yang satu ini ternyata bisa digunakan untuk mengurangi jumlah folikel rambut yang meradang. Selain itu, laser hair removal juga membantu menghilangkan folikel rambut agar perawatan di daerah yang meradang maksimal. 

    Meski terbilang efektif, terapi ini memerlukan perawatan berulang dan memiliki efek samping seperti: 

    Setiap pilihan pengobatan yang dianjurkan dokter tergantung pada kondisi dan jenis folikulitis yang dialami. 

    Pengobatan di rumah

    Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, folikulitis dengan gejala ringan dapat mereda dengan pengobatan rumahan. Beberapa cara di bawah ini dapat Anda lakukan di rumah untuk membantu mengatasi folikulitis. 

    Kompres dengan air hangat

    Salah satu cara alami mengatasi folikulitis adalah mengompres benjolan yang terinfeksi dengan air hangat. Dengan demikian, benjolan yang terasa gatal dan nyeri pun mereda. 

    Anda juga bisa menambahkan 1 – 2 sdt garam ke satu baskom kecil berisi air hangat. 

    Gunakan krim hidrokortison

    Selain kompres hangat, Anda juga bisa menggunakan krim hidrokortison yang dijual bebas untuk meringankan rasa gatal. 

    Rutin membersihkan kulit yang terinfeksi

    Folikel rambut yang meradang harus rutin dibersihkan. Hal ini dilakukan untuk mencegah agar peradangan tidak menyebar luas. Begini cara membersihkan kulit yang terinfeksi. 

    • Bersihkan kulit dua kali sehari dengan sabun antibakteri.
    • Gunakan handuk sendiri dan tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain.
    • Rutin mencuci handuk dengan campuran air hangat dan deterjen antibakteri.

    Hindari bercukur sementara waktu

    Anda juga disarankan untuk berhenti mencukur untuk sementara waktu, terutama di area yang meradang. Pasalnya, beberapa kasus menunjukkan bahwa gatal akan hilang saat berhenti mencukur rambut tubuhnya.

    Pencegahan folikulitis

    Bagaimana cara mencegah folikulitis? 

    Folikulitis umumnya diakibatkan oleh infeksi bakteri atau jamur yang masuk ke folikel rambut. Nah, Anda bisa mencegah hal tersebut dan mengurangi risiko penyebaran peradangan dengan beberapa langkah di bawah ini. 

    • Menjaga kebersihan kulit, termasuk merawat rambut dan kulit kepala.
    • Berhati-hati saat bercukur.
    • Memeriksa kandungan zat kimia di kolam air panas sebelum digunakan.
    • Selalu mencuci dan melepas pakaian renang saat keluar dari kolam air panas.
    • Memakai pakaian yang longgar dan dapat menyerap keringat.

    Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan solusi yang tepat.

    Catatan

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 06/07/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan