Tahukah Anda bahwa makanan berwarna cerah seperti wortel dan labu mengandung beta karoten? Zat ini memang berperan memberikan warna merah pada buah dan sayuran-sayuran. Tak hanya itu, salah satu jenis karotenoid ini juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Ketahui lebih lanjut dalam pembahasan berikut.
Apa itu beta karoten?
Beta karoten adalah jenis karotenoid, yakni pigmen alami yang memberikan warna kemerahan, oranye, atau kuning pada sayur dan buah-buahan seperti wortel, tomat, dan paprika.
Jenis karotenoid ini memiliki fungsi penting dalam tubuh karena merupakan provitamin A. Artinya, beta karoten yang diserap oleh tubuh akan diubah menjadi vitamin A dalam sistem pencernaan.
Vitamin A sendiri memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, seperti menjaga kesehatan imun serta penglihatan.
Tak hanya itu, beta karoten juga bersifat antioksidan sehingga mampu melindungi tubuh dari efek negatif radikal bebas.
Manfaat beta karoten untuk kesehatan
Untuk lebih lengkapnya, berikut ini berbagai manfaat beta karoten untuk kesehatan.
1. Menjaga kesehatan mata
Salah satu manfaat beta karoten adalah menjaga kesehatan mata. Hal ini karena di dalam tubuh beta karoten akan diubah menjadi vitamin A.
Mengutip American Optometric Association, vitamin A berperan penting dalam pembentukan fotoreseptor rhodopsin yang membantu Anda melihat pada malam hari. Itu sebabnya kekurangan vitamin A bisa memicu risiko rabun senja.
Kekurangan vitamin A juga berkaitan dengan meningkatnya risiko rabun senja, katarak, atau degenerasi makula.
2. Menangkal radikal bebas
Beta karoten merupakan antioksidan yang bisa menangkal efek radikal bebas, yakni molekul yang bisa menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubuh.
Paparan radikal bebas dalam jangka panjang juga berisiko menyebabkan berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, stroke, radang sendi, hingga kanker.
Sebagai antioksidan, beta karoten akan melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
3. Berpotensi mencegah Alzheimer
Khasiat beta karoten lainnya adalah menjaga kesehatan otak, termasuk berpotensi mencegah gangguan neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer.
Alzheimer adalah penyakit yang ditandai dengan menurunnya kemampuan untuk berpikir, mengingat, atau melakukan aktivitas sehari-hari.
Sebuah studi pada tikus dalam jurnal Biomolecules menunjukkan bahwa beta karoten dapat menghambat aktivitas enzim acetylcholinesterase dan beta amyloid yang merupakan faktor risiko penyakit Alzheimer.
Tidak hanya itu, sifat antioksidannya juga dapat melawan stres oksidatif yang bisa memicu penyakit Alzheimer.
4. Menurunkan risiko kanker
Beta karoten juga bermanfaat menurunkan risiko penyakit kanker. Manfaat ini disebutkan oleh sebuah penelitian yang terbit dalam World Journal of Clinical Case.
Dalam penelitian tersebut, jenis karotenoid ini diketahui mampu menghambat pertumbuhan sel kanker lambung dan memicu kematian sel kanker.
Selain itu, jenis karotenoid ini mampu mengurangi stres oksidatif dan mengurangi peradangan di lambung yang dikaitkan dengan risiko kanker lambung.
5. Meningkatkan sistem imun
Mengonsumsi makanan kaya beta karoten seperti wortel atau tomat juga bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun tubuh.
Hal ini karena jenis karotenoid ini memiliki sifat antioksidan yang dapat melindungi sel imun tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Dengan begitu, sistem kekebalan tubuh dapat bekerja optimal untuk melindungi tubuh dari risiko infeksi bakteri atau virus penyebab penyakit.
Selain itu, vitamin A diketahui berperan penting dalam menjaga imun tubuh, seperti membantu produksi dan kerja sel darah putih, memperkuat respons antibodi, serta meningkatkan fungsi sistem pencernaan.
6. Mengurangi peradangan
Peradangan merupakan reaksi umum sistem imun tubuh terhadap infeksi virus atau bakteri ataupun cedera pada tubuh.
Meski bermanfaat, peradangan yang terjadi berlebihan berkaitan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung, diabetes, atau stroke.
Jenis karotenoid ini diketahui memiliki sifat anti-inflamasi yang mampu mengurangi peradangan dan menurunkan risiko penyakit yang berkaitan dengan peradangan.
7. Menjaga kesehatan kulit
Paparan radikal bebas yang berasal dari sinar UV, asap rokok, atau polusi dapat memicu kerusakan pada sel kulit.
Hal ini mengakibatkan elastisitas kulit berkurang dan meningkatkan risiko munculnya tanda penuaan kulit seperti keriput atau flek hitam.
Nah, beta karoten memiliki sifat antioksidan yang mampu melindungi sel kulit dari efek negatif radikal bebas pada kesehatan kulit.
Sumber makanan mengandung beta karoten
Tubuh manusia tidak dapat memproduksi zat ini sendiri. Oleh sebab itu, Anda perlu mendapatkannya dari makanan, seperti buah-buahan dan sayuran.
Berikut ini berbagai makanan yang mengandung beta karoten yang perlu Anda ketahui.
Suplemen beta karoten
Suplemen beta karoten biasanya tersedia dalam bentuk kapsul atau tablet. Mengonsumsi suplemen ini umumnya aman bagi orang dewasa. Meskipun begitu, penggunaanya tidak boleh sembarangan.
Pasalnya, pada beberapa konsumsi suplemen beta karoten justru tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan risiko kanker paru, terutama pada perokok atau orang yang sering terpapar asbes.
Oleh sebab itu, Anda tidak dianjurkan untuk memenuhi asupan zat ini dari suplemen. Anda sebaiknya mengonsumsi sumber makanan seperti sayur atau buah-buahan.
Meski menyehatkan untuk tubuh, tetap konsumsi jenis karotenoid ini dalam jumlah yang cukup.
Pasalnya, dosis yang berlebihan dapat meningkatkan risiko karotenemia, yakni kondisi ketika kulit berwarna kuning akibat tingginya kadar beta karoten dalam darah.
Kesimpulan
- Beta karoten adalah jenis karotenoid yang berperan dalam memberikan warna kuning, oranye, atau kemerahan pada sayur dan buah-buahan.
- Zat ini juga diketahui memiliki berbagai manfaat, seperti menjaga kesehatan mata, menurunkan risiko Alzheimer, menangkal radikal bebas, mengurangi risiko kanker, serta meningkatkan imun tubuh.
- Anda bisa menemukan jenis karotenoid ini dalam makanan seperti wortel, labu, melon, ubi jalar, paprika merah, atau bayam.
[embed-health-tool-bmi]