Anemia terbagi menjadi berbagai jenis, satu di antaranya adalah anemia sel sabit (sickle cell anemia). Untuk tahu lebih jelas mengenai kondisi ini, simak informasi lengkapnya, ya!
Ditinjau secara medis oleh dr. Charley Simanjuntak, Sp.B., Sub BVE, B.Med.Sc. · Bedah Vaskular · Tzu Chi Hospital
Anemia terbagi menjadi berbagai jenis, satu di antaranya adalah anemia sel sabit (sickle cell anemia). Untuk tahu lebih jelas mengenai kondisi ini, simak informasi lengkapnya, ya!
Anemia sel sabit atau sickle cell anemia adalah jenis anemia yang ditandai dengan bentuk sel darah merah yang menyerupai bulan sabit. Kondisi ini terjadi karena keturunan.
Artinya, bayi atau anak berisiko mengalami kondisi ini jika salah satu orangtua memiliki gen mutasi pembentuk sel sabit.
Itu sebabnya, anemia sel sabit dikategorikan sebagai salah satu kondisi kelainan atau cacat bawaan adalah pada bayi yang baru lahir.
Anemia sel sabit atau sickle cell anemia adalah kondisi yang ditandai dengan keping yang berbentuk abnormal seperti bulan sabit dengan tekstur kaku dan lengket.
Sel darah merah yang sehat dan normal seharusnya berbentuk piringan bulat pipih sehingga mudah mengalir di dalam pembuluh.
Namun, bentuk sabit pada anemia jenis membuat sel darah merah dapat saling menempel dan menyumbat pembuluh darah kecil. Tekstur sel pun kaku dan lengket.
Kondisi ini lama-lama bisa menghentikan aliran darah yang seharusnya sehingga mengakibatkan timbulnya rasa sakit dan kerusakan pada organ-organ tubuh bayi.
Gejala, penyebab, dan obat anemia sel sabit akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.
Ada cukup banyak bayi yang lahir dengan kelainan bawaan ini. Anemia sel sabit adalah kondisi yang lebih umum terjadi pada orang-orang dari ras atau etnis tertentu.
Ras atau etnis tersebut mencakup Afrika, India, Mediterania, Saudi Arabia, Qatar, Karibia, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.
Umumnya, gejala anemia masing-masing jenisnya memiliki kemiripan.
Akan tetapi, terdapat beberapa gejala spesifik dari anemia sel sabit, yaitu sebagai berikut.
Melansir dari Mayo Clinic, gejala anemia sel sabit biasanya baru akan muncul saat bayi berusia sekitar lima bulan.
Terdapat kemungkinan beberapa tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas.
Jika Anda merasa khawatir terhadap suatu gejala yang dialami si kecil, silakan konsultasikan dengan dokter.
Anemia sel sabit biasanya terdiagnosis pada saat bayi. Anda perlu memeriksakan diri ke dokter jika kondisinya sebagai berikut.
Jika Anda melihat bayi memiliki gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, segera konsultasikan dengan dokter.
Kondisi kesehatan tubuh masing-masing orang berbeda, termasuk bayi.
Selalu konsultasikan ke dokter agar mendapatkan penanganan terbaik terkait kondisi kesehatan buah hati Anda.
Penyebab anemia adalah kurangnya sel darah merah. Namun, setiap jenisnya memiliki penyebab mendasar yang berbeda-beda.
Anemia sel sabit terjadi karena kerusakan genetik pada gen pembentuk hemoglobin dalam darah bayi. Kerusakan atau mutasi itu diturunkan dari orangtua ke anak.
Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru menuju seluruh tubuh.
Mutasi gen tersebut menyebabkan hemoglobin (beta-globin protein) bercampur dengan terlalu banyak zat besi.
Ketika bayi memiliki sickle cell anemia, kelainan pada hemoglobin membuat sel darah merah menjadi kaku, lengket, dan cacat.
Kemungkinan saat kedua orangtua pembawa sifat anemia sel sabit menurunkan kondisinya kepada anaknya adalah sebagai berikut.
Seorang bayi bisa mengalami kondisi ini jika lahir dengan dua gen sel sabit yang diwariskan dari kedua orangtuanya.
Jika hanya satu orangtua yang memilikinya, anak Anda biasanya tidak akan menunjukkan gejala apa pun dan mungkin berperan sebagai pembawa sifat (carrier).
Untuk bayi yang lahir dengan pembawa sifat (carrier), penting untuk melakukan skrining kesehatan sebelum menikah dengan pasangannya ketika dewasa.
Hal ini untuk mengetahui apakah pasangannya memiliki pembawa sifat atau tidak.
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan perencanaan kehamilan dan mengetahui kemungkinan anemia sel sabit pada keturunannya.
Satu-satunya faktor yang meningkatkan risiko sel sabit atau sickle cell anemia adalah memiliki keturunan sel sabit.
Orangtua yang memiliki sel sabit menandakan bahwa ia memiliki hemoglobin yang normal dan satu gen sel sabit. Akibatnya, darah memiliki hemoglobin normal dan tidak normal.
Meskipun anak yang dilahirkan tampak sehat, tetap ada kemungkinan ia membawa sifat sel sabit sebesar 25 persen.
Kelainan bentuk dapat menyebabkan sel darah merah sulit bergerak melalui pembuluh darah.
Sel darah merah yang bentuknya abnormal ini dapat memperlambat atau menghentikan aliran darah dan oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Kondisi tersebut dapat memicu rusaknya jaringan dan organ-organ karena tidak mendapatkan cukup asupan darah.
Dalam kasus yang parah, kondisi ini bisa menyebabkan stroke dan serangan jantung.
Bayi yang mengalami sickle cell anemia mungkin juga mengalami pembengkakan di bagian tangan dan kaki serta mengalami penurunan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
Komplikasi dari anemia jenis ini juga termasuk penyakit ginjal dan mata, stroke, dan infeksi seperti osteomielitis atau pneumonia.
Pada kasus yang berat, sumsum tulang bayi juga dapat berhenti memproduksi sel darah merah.
Cara mendiagnosis anemia sel sabit tergolong berbeda dengan cara umum mendiagnosis anemia.
Dokter akan mendiagnosis adanya sel sabit berdasarkan catatan medis pada pemeriksaan bayi dan anggota keluarganya.
Biasanya, dokter juga dapat melakukan tes darah untuk melihat sel sabit dan mutasi hemoglobin.
Bayi akan terdiagnosis dari awal jika segera melakukan tes darah sejak lahir.
Penyakit sel sabit dapat didiagnosis sejak bayi belum lahir dengan mengambil sampel beberapa cairan yang mengelilingi bayi di dalam rahim ibu (cairan ketuban).
Hal ini bertujuan untuk mencari gen sel sabit.
Jika Anda atau pasangan Anda telah didiagnosis mengalami anemia sel sabit, tanyakan kepada dokter Anda apakah Anda harus mempertimbangkan skrining ini.
Mintalah rujukan ke konselor genetika yang dapat membantu Anda memahami risiko terhadap bayi Anda.
Sel sabit mungkin tidak sepenuhnya dapat diobati. Perawatan umumnya ditujukan untuk mengendalikan gejala dan meredakan rasa sakit.
Jika si kecil mengalami rasa sakit berlebihan dan obat-obatan tidak efektif, dokter mungkin akan memberikan penghilang rasa sakit secara cara pengobatan anemia.
Obat hydroxyurea misalnya yang dapat membantu mengurangi jumlah sel sabit di dalam darah.
Obat ini juga menurunkan kemungkinan terjadinya komplikasi serta kondisi kesehatan yang lebih buruk.
Transfusi darah dan stem cell transplantation juga bisa dilakukan dokter sebagai pengobatan anemia sel sabit pada bayi dan anak.
Perubahan gaya hidup dan pengobatan rumah berikut dapat membantu Anda mengatasi sickle cell anemia dan mencegah anemia bertambah parah adalah sebagai berikut.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Charley Simanjuntak, Sp.B., Sub BVE, B.Med.Sc.
Bedah Vaskular · Tzu Chi Hospital
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar