Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Pankreatitis akut adalah penyakit berupa peradangan pada pankreas. Berbeda dengan pankreatitis kronis yang gejalanya muncul secara bertahap, radang pankreas pada pankreatitis akut terjadi secara tiba-tiba.
Pankreas merupakan organ yang berfungsi membuat cairan pankreas (yang mengandung enzim pencernaan) dan menghasilkan beberapa hormon, termasuk insulin untuk mengatur kadar glukosa dan glukagon.
Kebanyakan orang dengan radang pankreas sembuh total setelah mendapatkan pengobatan yang tepat. Pada kasus yang parah, pankreatitis dapat menyebabkan perdarahan ke dalam kelenjar, kerusakan jaringan serius, infeksi, dan pembentukan kista.
Peradangan pada pankreas yang parah juga bisa membahayakan organ vital lainnya seperti jantung, paru-paru, dan ginjal.
Pankreatitis bisa dialami oleh segala kelompok usia. Namun, penyakit ini paling sering terjadi pada pria paruh baya berusia di atas 40 tahun. Seringnya pasien yang memiliki radang pankreas juga memiliki batu empedu.
Gejala khas dari pankreatitis yaitu munculnya rasa nyeri pada perut bagian atas secara mendadak yang berlangsung selama beberapa hari. Rasa sakit dapat merambat ke dada dan punggung.
Sakitnya disertai dengan rasa yang cukup berat, tapi beberapa saat kemudian akan menjadi lebih ringan. Umumnya sakit lebih terasa ketika Anda makan.
Selain sakit perut, ada gejala lain yang menyertai dan perlu Anda perhatikan. Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, pankreatitis akut akan menimbulkan gejala, di antaranya:
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala radang pankreas akut yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Jika Anda memiliki tanda atau gejala di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter, apalagi ketika rasa sakit tak kunjung hilang selama beberapa hari. Termasuk bila Anda memiliki pertanyaan seputar gejala yang muncul.
Ingat, tubuh masing-masing orang berbeda, maka gejala yang muncul juga bisa bervariasi pada setiap orang. Selalu konsultasikan ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatan Anda.
Pankreatitis terjadi ketika enzim diaktifkan saat masih berada di pankreas. Padahal seharusnya enzim diaktifkan ketika disalurkan ke bagian tubuh lain yang membutuhkan. Akibatnya, sel-sel di pankreas mengalami peradangan.
Peradangan berulang yang terjadi pada pankreas ini menimbulkan kerusakan pada pankreas. Jaringan parut dapat terbentuk di pankreas, menyebabkan hilangnya fungsi. Pankreas yang berfungsi buruk dapat menyebabkan masalah pencernaan dan diabetes.
Berbagai hal yang umumnya jadi penyebab pankreatitis yaitu:
Dari semua penyebab, yang paling sering ditemui pada pasien yaitu penyakit batu empedu. Batuan empedu bisa tersangkut di saluran pankreas sehingga menyebabkan penyumbatan dan menimbulkan peradangan.
Namun pada beberapa kasus, penyebab radang pankreas bisa saja tidak diketahui. Kondisi ini dikenal dengan idiopatik pankreatitis.
Di bawah ini berbagai faktor yang membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit pankreatitis akut.
Radang pankreas akut yang tidak diobati dengan tepat bisa berkembang menjadi kronis dan menimbulkan komplikasi. Beberapa komplikasi dari pankreatitis meliputi di bawah ini.
Radang pankreatitis akut dapat menyebabkan cairan dan zat lain dapat menumpuk dan membentuk kista. Jika ukurannya semakin besar, pseudokista dapat pecah, menimbulkan perdarahan dan infeksi.
Pankreatitis yang tidak diobati akan rentan terhadap infeksi. Komplikasi ini perlu perawatan intensif, yakni operasi pengangkatan jaringan yang terinfeksi.
Peradangan pada pankreas bisa memengaruhi kesehatan ginjal hingga menyebabkan gagal ginjal. Jika sudah parah, gagal ginjal membutuhkan perawatan dialisis secara rutin.
Pankreatitis dapat menyebabkan perubahan kimiawi dalam tubuh yang berkaitan dengan fungsi paru-paru. Pada beberapa kasus, radang pankreas ini menyebabkan tingkat oksigen dalam darah turun ke tingkat yang sangat berbahaya.
Pankreas yang meradang seiring waktu bisa rusak. Kerusakan sel ini bisa mengganggu produksi insulin sehingga menyebabkan diabetes.
Bila organ pankreas mengalami masalah, proses pencernaan bisa terganggu. Pada orang dengan pankreatitis, pankreas memproduksi lebih sedikit enzim yang digunakan untuk memecah dan mencerna nutrisi dari makanan.
Akibatnya, kekurangan nutrisi bisa terjadi dan menyebabkan penurunan berat badan. Sekalipun porsi makan ditingkatkan, berat badan tetap akan menurun.
Adanya peradangan pada pankreas dalam waktu bisa memicu sel-sel di sekitarnya jadi abnormal. Ini bisa meningkatkan risiko terkena kanker pankreas.
Dokter akan melakukan pemeriksaan riwayat medis atau pemeriksaan kesehatan. Setelah itu, dokter biasanya akan melakukan tes lanjutan berupa tes darah dan tes urine. Dokter juga mungkin melakukan tomografi (CT) atau USG pada area perut.
Tes darah dilakukan untuk memeriksa kadar amilase dan lipase, enzim pencernaan yang dihasilkan oleh pankreas. Bila pankreas engalami peradangan, maka kadar amilase atau lipasenya akan menunjukkan hasil yang lebih tinggi.
Kadar kalsium, magnesium, garam, kalium, dan bikarbonat dalam darah bisa berubah. Konsentrasi gula dan lemak (lipid) dalam darah juga dapat meningkat. Setelah pankreas pulih, kadar tersebut biasanya akan kembali menjadi normal.
Pengobatan pankreatitis yang dilakukan umumnya berupa terapi suportif selama rawat inap di rumah sakit.
Pasien dengan pankreatitis ringan tidak dapat makan selama 3 – 4 hari. Maka dari itu, kebutuhan nutrisi dan cairan akan diberikan lewat infus. Selain itu, dokter juga akan memberikan obat pereda nyeri dan obat lain untuk meredakan radang pankreas.
Bila kondisinya ringan, pasien hanya akan dirawat beberapa hari. Namun, pasien pankreatitis akut yang parah mungkin akan diinfus dalam waktu lebih lama. Operasi akan dilakukan bila ada tanda-tanda infeksi, kista, atau perdarahan.
Rasa sakit yang disebabkan adanya batu empedu dapat diobati dengan mengangkat kantung empedu atau dilakukan operasi saluran empedu ketika terjadi peradangan pada sumsum.
Di bawah ini merupakan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi pankreatitis sekaligus mencegah pankreatitis kembali kambuh.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar