Kalkulator BMI
Benarkah berat badan Anda sudah ideal?
Definisi
Apa itu pankreatitis akut?
Pankreatitis akut adalah penyakit berupa peradangan pada pankreas. Berbeda dengan pankreatitis kronis yang gejalanya muncul secara bertahap, rasa sakit pada pankreatitis akut terjadi secara tiba-tiba.
Pankreas adalah organ kelenjar yang terletak di perut. Organ ini berfungsi untuk membuat cairan pankreas (yang mengandung enzim pencernaan) dan menghasilkan beberapa hormon, termasuk insulin untuk mengatur kadar glukosa dan glukagon.
Kebanyakan orang dengan radang pankreas sembuh total setelah mendapatkan pengobatan yang tepat. Pada kasus yang parah, pankreatitis dapat menyebabkan perdarahan ke dalam kelenjar, kerusakan jaringan serius, infeksi, dan pembentukan kista.
Peradangan pada pankreas yang parah juga bisa membahayakan organ vital lainnya seperti jantung, paru-paru, dan ginjal.
Seberapa umumkah penyakit ini?
Pankreatitis adalah penyakit yang bisa dialami oleh segala kelompok usia. Namun, penyakit ini paling sering terjadi pada pria paruh baya berusia antara di atas 40 tahun. Seringnya pasien yang memiliki radang pankreas juga memiliki batu empedu.
Tanda-tanda & gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala pankreatitis akut?
Gejala khas dari pankreatitis adalah munculnya rasa nyeri pada perut bagian atas secara mendadak yang berlangsung selama beberapa hari. Rasa sakit dapat merambat ke dada dan punggung.
Sakitnya disertai dengan rasa yang cukup berat, tapi beberapa saat kemudian akan menjadi lebih ringan. Umumnya sakit lebih terasa ketika Anda makan.
Selain sakit perut, ada gejala lain yang menyertai dan perlu Anda perhatikan. Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, pankreatitis akut akan menimbulkan gejala, di antaranya:
- demam,
- mual dan muntah,
- detak jantung cepat,dan
- adanya bengkak yang terasa lunak bila disentuh.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala radang pankreas akut yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala yang telah disebutkan seperti di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter, apalagi ketika rasa sakit tak kunjung hilang selama beberapa hari. Termasuk bila Anda memiliki pertanyaan seputar gejala yang muncul.
Ingat, tubuh masing-masing orang berbeda, maka gejala yang muncul juga bisa bervariasi pada setiap orang. Selalu konsultasikan ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatan Anda.
Penyebab
Apa penyebab pankreatitis?
Pankreatitis terjadi ketika enzim diaktifkan saat masih berada di pankreas. Padahal seharusnya enzim diaktifkan ketika disalurkan ke bagian tubuh lain yang membutuhkan. Akibatnya, sel-sel di pankreas mengalami peradangan.
Peradangan berulang yang terjadi pada pankreas ini menimbulkan kerusakan pada pankreas. Jaringan parut dapat terbentuk di pankreas, menyebabkan hilangnya fungsi. Pankreas yang berfungsi buruk dapat menyebabkan masalah pencernaan dan diabetes.
Berbagai hal yang umumnya jadi penyebab pankreatitis adalah:
- batu empedu,
- penggunaan alkohol secara berlebihan,
- kelainan genetik pada pankreas,
- penggunaan obat-obatan, seperti tetracycline, sulfasalazine, atau trimethoprim-sulfamethoxazole,
- adanya trauma setelah menjalankan operasi pada pankreas,
- penyumbatan atau sel kanker di pankreas,
- kadar kolesterol dan kalsium dalam darah yang tinggi, dan
- adanya infeksi virus atau parasit.
Dari semua penyebab, yang paling sering ditemui pada pasien adalah penyakit batu empedu. Batuan empedu bisa tersangkut di saluran pankreas sehingga menyebabkan penyumbatan dan menimbulkan peradangan.
Namun pada beberapa kasus, penyebab radang pankreas bisa saja tidak diketahui. Kondisi ini dikenal dengan idiopatik pankreatitis.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk penyakit ini?
Berikut adalah berbagai faktor yang membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit pankreatitis akut.
- Pecandu alkohol
- Perokok berat
- Memiliki anggota keluarga pernah mengalami infeksi pankreatitis
- Kadar lemak di dalam darah yang tinggi
- Memiliki beberapa penyakit lain, seperti penyakit batu empedu dan fibrosis kistik
- Masalah struktural pada pankreas atau saluran empedu, terutama dalam kasus-kasus di mana pankreas pecah dan memiliki dua saluran empedu
- Penggunaan obat, termasuk terapi estrogen dan beberapa antibiotik
- Memiliki berat badan berlebihan (obesitas)
Komplikasi
Apa saja komplikasi pankreatitis akut?
Radang pankreas akut yang tidak diobati dengan tepat bisa berkembang menjadi kronis dan menimbulkan komplikasi. Beberapa komplikasi dari pankreatitis, meliputi:
Pseudokista
Radang pankreatitis akut dapat menyebabkan cairan dan zat lain dapat menumpuk dan membentuk kista. Jika ukurannya semakin besar, pseudokista dapat pecah, menimbulkan perdarahan dan infeksi.
Infeksi
Pankreatitis yang tidak diobati akan rentan terhadap infeksi. Komplikasi ini perlu perawatan intensif, yakni operasi pengangkatan jaringan yang terinfeksi.
Gagal ginjal
Peradangan pada pankreas bisa memengaruhi kesehatan ginjal hingga menyebabkan gagal ginjal. Jika sudah parah, gagal ginjal membutuhkan perawatan dialisis secara rutin.
Masalah pernapasan
Pankreatitis dapat menyebabkan perubahan kimiawi dalam tubuh yang berkaitan dengan fungsi paru-paru. Pada beberapa kasus, radang pankreas ini menyebabkan tingkat oksigen dalam darah turun ke tingkat yang sangat berbahaya.
Diabetes
Pankreas yang meradang seiring waktu bisa rusak. Kerusakan sel ini bisa mengganggu produksi insulin sehingga menyebabkan diabetes.
Malnutrisi
Pankreas menjadi salah satu organ pencernaan. Bila organ ini mengalami masalah, proses pencernaan bisa terganggu.
Pada orang dengan pankreatitis, pankreas memproduksi lebih sedikit enzim yang digunakan untuk memecah dan mencerna nutrisi dari makanan. Akibatnya, kekurangan nutrisi bisa terjadi dan menyebabkan penurunan berat badan. Sekalipun porsi makan ditingkatkan, berat badan tetap akan menurun.
Kanker pankreas
Adanya peradangan pada pankreas dalam waktu bisa memicu sel-sel di sekitarnya jadi abnormal. Ini bisa meningkatkan risiko terkena kanker pankreas.
Obat & Pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk penyakit ini?
Untuk dapat mendiagnosis penyakit ini, dokter akan melakukan pemeriksaan riwayat medis atau pemeriksaan kesehatan. Setelah itu, dokter biasanya akan melakukan tes lanjutan berupa tes darah dan tes urin. Dokter juga mungkin melakukan tomografi (CT) atau USG pada area perut.
Tes darah dilakukan untuk memeriksa kadar amilase dan lipase, enzim pencernaan yang dihasilkan oleh pankreas. Bila pankreas engalami peradangan, maka kadar amilase atau lipasenya akan menunjukkan hasil yang lebih tinggi.
Kadar kalsium, magnesium, garam, kalium, dan bikarbonat dalam darah bisa berubah. Konsentrasi gula dan lemak (lipid) dalam darah juga dapat meningkat. Setelah pankreas pulih, kadar tersebut biasanya akan kembali menjadi normal.
Apa saja pilihan pengobatan saya untuk pankreatitis akut?
Pengobatan pankreatitis yang dilakukan umumnya berupa terapi suportif selama rawat inap di rumah sakit.
Pasien dengan pankreatitis ringan tidak bisa makan selama 3-4 hari, maka dari itu kebutuhan nutrisi dan cairan akan diberikan lewat infus. Selain itu, dokter juga akan memberikan obat pereda nyeri dan obat lain untuk meredakan radang pankreas.
Bila kondisinya ringan, pasien hanya akan dirawat selama beberapa hari. Namun, pasien dengan pankreatitis akut yang parah mungkin akan diinfus dalam waktu yang lebih lama. Operasi akan dilakukan bila ada tanda-tanda infeksi, kista, atau perdarahan.
Rasa sakit yang disebabkan adanya batu empedu dapat diobati dengan mengangkat kantung empedu atau dilakukan operasi saluran empedu ketika terjadi peradangan pada sumsum.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi pankreatitis?
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi pankreatitis sekaligus mencegahnya kembali kambuh.
- Mengurangi atau menghentikan konsumsi alkohol.
- Jika Anda merokok, berhentilah merokok.
- Menjaga pola makan dengan menghindari makanan berlemak dan berkolesterol tinggi. Pilihlah makanan yang kaya akan dan nutrisi lainnya seperti buah-buahan segar dan sayuran, biji-bijian, serta protein.
- Kontrol berat badan dan rutin olahraga jika memungkinkan.
- Perbanyak minum air putih agar tidak dehidrasi.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.