Anak yang berusia 1 tahun ke atas tidak akan menerima imunisasi sebanyak sebelumnya. Namun, ada beberapa imunisasi yang tidak boleh anak lewatkan. Berikut daftar dan jadwalnya.
1. Varisela
Cacar air bisa dicegah dengan imunisasi varisela yang diberikan mulai usia 12—18 bulan.
Pada umur 1—12 tahun, vaksin diberikan dua dosis dengan jarak 6 minggu—3 bulan. Pada usia 13 tahun atau lebih, diberikan dua dosis dengan interval 4—6 minggu.
Dokter bisa memberi anak Anda imunisasi varisela kapan pun jika terlambat. Apalagi, vaksin ini bisa diberikan sampai dewasa.
Namun, jangan sampai si Kecil tidak mendapat imunisasi karena risiko terkena cacar air dan komplikasinya akan lebih tinggi.
2. Hepatitis A
Imunisasi hepatitis A diberikan untuk mencegah infeksi virus dengan nama yang sama, melalui makanan dan feses penderita.
Anak menerima imunisasi hepatitis A mulai usia 1 tahun sebanyak 2 kali dengan interval atau jeda 6 – 12 bulan setelah suntikan pertama.
3. Rangkaian imunisasi booster
Saat anak Anda masuk usia 12 bulan, selama satu tahun sampai ia berusia 24 bulan (2 tahun) akan mendapatkan imunisasi ulangan atau booster.
Ini untuk meningkatkan efektivitas dan kinerja imunisasi karena anak sudah mendapatkan vaksin sebelumnya.
Jadwal imunisasi PCV booster diberikan saat anak berusia 12—15 bulan. Sementara itu, imunisasi HiB booster didapatkan anak ketika berusia 18 bulan bersama DPT dan polio.
Agenda imunisasi anak usia 2—18 tahun

Pemberian imunisasi lanjutan pada anak usia dua tahun bersifat pengulangan atau booster. Berikut jadwal dan daftar imunisasi pada remaja.
1. Tifoid
Imunisasi ini bekerja untuk mencegah infeksi bakteri Salmonella Typhii yang menjadi penyebab penyakit tipes.
Lalu, kapan anak mendapat vaksin tifoid? Jenis vaksin ini dapat diberikan setiap tiga tahun sekali yang dimulai pada anak usia 2 tahun.
2. Human papiloma virus (HPV)
Jadwal pemberian imunisasi HPV pada anak perempuan dimulai saat usia 9—14 tahun. Pemberiannya sebanyak dua kali dengan jeda atau interval 6—15 bulan.
Pemberian imunisasi HPV juga bisa dilakukan saat bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) dengan dosis pertama di kelas 5 SD dan dosis kedua di kelas 6 SD.
Jika dimulai ketika anak berusia 15 tahun atau lebih, vaksin bisa diberikan sebanyak 3 kali (sama dengan dosis dewasa) dengan jadwal 0, 1, 6 bulan (vaksin bivalen) atau 0, 2, 6 bulan (vaksin quadrivalent).
3. Dengue
Imunisasi dengue berfungsi untuk mencegah penyakit demam berdarah. Menurut IDAI, pemberian imunisasi dengue sesuai jadwal adalah saat si Kecil berusia usia 9—16 tahun dengan 3 dosis interval masing-masing 6 bulan.
Pada usia ini, anak mendapatkan vaksin chimeric yellow fever dengue (CYD).
Namun, vaksin ini diberikan pada anak yang pernah didiagnosis dengue dan dikonfirmasi dengan deteksi antigen (rapid dengue tes NS-1 atau PCR ELISA) atau IgM anti-dengue.
Jika tak ada konfirmasi tersebut, dapat dilakukan pemeriksaan serologi IgG dengue untuk mengetahui apakah anak pernah terinfeksi dengue sebelumnya.
Sementara vaksin TAK-003 (backbone DEN-2) dapat diberikan pada anak yang memiliki antibodi atau kekebalan terhadap dengue (seropositif) mau yang tidak memiliki antibodi dengue (seronegatif).
Pemberian vaksin TAK-003 (backbone DEN-2) dengue mulai dari usia 6 sampai 45 tahun dengan 2 dosis interval 3 bulan.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang urutan atau agenda imunisasi bayi atau anak Anda, konsultasikan langsung dengan dokter anak.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar