Jika bayi Anda tidak mendapatkan imunisasi, virus dan kuman dalam tubuhnya bisa dengan mudah menyebar ke kakak, adik, teman, maupun orang lain.
Terlebih jika mereka juga belum atau tidak pernah mendapat imunisasi dan daya tahan tubuhnya sedang lemah.
Pada akhirnya, penyebaran penyakit akan berubah menjadi wabah penyakit dan akan menyebar ke lingkungan sehingga menimbulkan kasus jangkitan penyakit dan kematian yang lebih banyak.
Namun demikian, perlu orangtua ingat, bukan berarti jika sudah menerima, anak Anda terbebas dari penyakit.
Penyakit yang berhubungan dengan imunisasi masih saja mungkin terjadi, hanya dampaknya tidak separah jika anak Anda tidak menerima vaksin.
Oleh karena itu, Anda tetap perlu menjaga kesehatan dan kebersihan anak agar selalu terjaga.
Hal yang perlu dilakukan ketika bayi tidak diimunisasi
Ketika bayi Anda yang tidak menerima vaksin sedang memiliki masalah kesehatan dan ingin berobat ke dokter atau anak akan masuk sekolah, ada beberapa hal yang perlu orangtua perhatikan.
1. Jelaskan pada dokter bahwa bayi tidak menerima imunisasi
Saat akan berobat ke dokter, pastikan Anda memberitahu bahwa anak bayi Anda tidak atau belum menerima vaksin untuk usianya. Mengapa ini penting?
Mengutip dari Center for Disease Control and Prevention (CDC) memberitahu bayi yang tidak mendapatkan vaksin membuat dokter mempertimbangkan kemungkinan anak memiliki riwayat penyakit tertentu.
Selain itu, ini juga membuat petugas medis memutuskan apakah anak Anda perlu mendapat perawatan dalam ruang isolasi agar penyakit tidak menyebar.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar