
Mengutip dari WHO, Sanofi Pasteur memproduksi vaksin dengue dengan nama Dengvaxia dan menjadi vaksin DBD yang pertama di dunia.
Selama 20 tahun, Dengvaxia telah menjalani 25 uji klinis yang tersebar di 15 negara. Sudah ada puluhan ribu peserta penelitian yang menjalani uji klinis terhadap vaksin dengue ini.
The New England Journal of Medicine menerbitkan penelitian pada tahun 2015 mengenai kemanjuran Dengvaxia.
Peneliti memberikan vaksin pada anak usia sekitar 9 tahun. Mereka menyimpulkan bahwa vaksin ini ampuh mencegah infeksi empat jenis virus dengue dengan tingkat keberhasilan hingga 66 persen.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa imunisasi DBD Dengvaxia dapat mengurangi kemungkinan pasien DBD untuk rawat inap (opname) di rumah sakit.
Selain itu, Dengvaxia bisa mencegah infeksi virus dengue bertambah parah pada pasien.
Bagaimana dengan izin edar vaksin DBD ini?
WHO sudah menyetujuivaksin Dengvaxia pada akhir tahun 2015. Meksiko menjadi negara pertama yang mengizinkan vaksin ini.
Tidak perlu khawatir, vaksin DBD ini telah selesai menjalani uji klinis fase III untuk menjamin keamanan dan kemanjurannya. Pada negara Asia Tenggara sendiri uji klinis fase III telah selesai pada 2017.
Indonesia, melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin edar Dengvaxia sejak September 2016.
Ini berarti Indonesia adalah negara kedua yang menyetujui penggunaan vaksin DBD.
Hingga tahun 2017, sudah ada total sebelas negara yang mengizinkan peredaran vaksin Dengvaxia.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar