Vaksin ini terbuat dari virus japanese encephalitis yang sudah mati, bertujuan untuk memicu respon sistem imun tubuh dengan membentuk antibodi.
Antibodi tersebut yang akan melawan virus sebelum menyebar dan menyebabkan penyakit.
Siapa saja yang membutuhkan vaksin japanese encephalitis (JE)?

Vaksin JE bisa dilakukan kapan saja, tidak seperti vaksin MMR atau vaksin hepatitis B yang memiliki jadwal tertentu.
Berikut kelompok orang yang disarankan mendapatkan vaksin ini.
Vaksin JE untuk anak-anak dan orang dewasa
Berdasarkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi usia 9 bulan sudah bisa mulai menerima vaksin japanese encephalitis. Jadwal imunisasi JE untuk anak memiliki dua sesi dengan jarak 28 hari.
Sementara itu, orang dewasa berusia 18-65 tahun bisa mendapat vaksin kedua paling cepat 7 hari setelah vaksin pertama. Pemberian vaksin kedua setidaknya satu minggu sebelum bepergian ke daerah endemis.
Untuk imunisasi anak berusia tiga tahun atau lebih dan orang dewasa, dosis vaksin JE Ixiaro adalah 0,5 ml.
Sementara untuk untuk anak usia 12 bulan sampai 2 tahun adalah 0,25 ml setiap pemberian vaksin.
Selanjutnya, lakukan pengulangan imunisasi (booster) untuk perlindungan jangka panjang yaitu 1—2 tahun setelahnya. Vaksin booster harus diberikan bila anak sudah menerima dua vaksin sebelumnya.
Vaksin JE untuk turis
WHO merekomendasikan pemberian imunisasi japanese encephalitis untuk wisatawan yang akan tinggal selama 1 bulan lebih di daerah endemis (daerah yang paling tinggi angka penderitanya).
Penyakit japanese encephalitis memiliki risiko penularan yang rendah bila melakukan perjalanan saat bukan musim transmisi virus JE.
Peningkatan risiko terkena infeksi penyakit ini pada turis daerah endemis, yaitu sebagai berikut.
- Waktu perjalanan yang lama.
- Bepergian selama musim transmisi virus JE.
- Mengunjungi daerah pedesaan.
- Berkegiatan di luar ruangan.
Untuk mengurangi risiko penularan infeksi virus JE, turis yang berkunjung ke negara endemis harus berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan vaksin.
Berikut adalah beberapa kelompok orang yang perlu untuk melakukan vaksin japanese encephalitis.
- Wisatawan dari luar negeri atau dari luar kota (non-endemik) yang akan tinggal selama lebih dari 1 bulan di daerah endemik tersebut.
- Wisatawan yang menetap kurang dari 1 bulan dan sering berkunjung ke daerah yang menjadi tempat berkembangnya virus.
Sebaiknya lakukan pemberian vaksin japanese encephalitis dalam 10 hari sebelum keberangkatan.
Akan tetapi, bila memang Anda dan keluarga tidak berencana untuk bepergian ke daerah endemis, sebenarnya tidak perlu melakukan vaksin ini.
IDAI tidak menyarankan wanita hamil mendapatkan vaksin ini selama kehamilan karena belum terbukti aman.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar