Siapa yang membutuhkan vaksin hepatitis A?

Meski WHO dan pemerintah sudah melakukan strategi pencegahan melalui pemberian imunisasi hepatitis A, sekelompok orang masih berisiko terjangkit penyakit ini.
1. Bayi dan anak-anak
Berdasarkan jadwal pemberian imunisasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian imunisasi hepatitis A pada anak sejak si Kecil usia 12—24 bulan sebanyak dua kali dengan jeda 6—36 bulan setelah suntikan pertama.
Sebagai contoh, berikut jeda pemberiannya.
- Usia 12 bulan untuk suntikan pertama.
- Usia 3 tahun untuk suntikan kedua.
2. Orang dewasa
Frontline Medical Communications menerbitkan penelitian bahwa orang dewasa termasuk ke dalam kelompok orang yang rentan terhadap paparan virus hepatitis A.
Ini membuat pemberian vaksin hepatitis A masih perlu untuk meredakan epidemi. Berikut beberapa kondisinya.
- Akan berpergian ke tempat yang mengalami wabah penyakit hepatitis A (vaksin hepatitis A sebaiknya diberikan 2—4 minggu sebelum keberangkatan).
- Pulang dari tempat yang terjangkit epidemi hepatitis A.
- Memiliki penyakit hati kronis.
- Tinggal bersama orang yang terinfeksi virus hepatitis A.
- Menjalani pengobatan yang menggunakan jarum suntik.
- Menggunakan obat-obatan terlarang.
- Bekerja dalam penelitian virus hepatitis A.
- Merawat atau berinteraksi dengan hewan primata yang terinfeksi.
Bagaimana dengan ibu hamil dan menyusui, apakah aman melakukan vaksin hepatitis A?
Ibu hamil dan menyusui tetap bisa mendapatkan imunisasi hepatitis A. Vaksin ini tidak berdampak buruk pada proses menyusui dan tidak menyebabkan keguguran pada ibu hamil.
Siapa yang tidak boleh mendapatkan vaksin hepatitis A?

Manfaat imunisasi yaitu menjadi salah satu cara untuk mencegah penyebaran dan penularan penyakit hepatitis A.
Namun, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang harus menunda, bahkan tidak boleh menerima vaksin.
1. Memiliki alergi yang mengancam jiwa
Memiliki reaksi alergi kronis yang mengancam keselamatan jiwa. Biasanya, reaksi dari alergi akan muncul setelah mendapatkan vaksin hepatitis A.
Oleh karena itu, tanyakan terlebih dahulu pada petugas kesehatan komponen apa saja yang terkandung pada vaksin tersebut.
2. Sakit ringan
Biasanya, Anda tetap diperbolehkan mendapatkan vaksin hepatitis A jika mengalami batuk pilek atau merasa tidak enak badan.
Namun jika mengalami penyakit parah, misalnya demam tinggi, Anda bisa menunda pemberian vaksin sampai pulih.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar