Pitocin yang mengandung oksitosin lebih efektif untuk membantu mengurangi rasa sakit melahirkan.
Penggunaan obat oksitosin dalam persalinan akan memicu tubuh untuk melepaskan endorfin, yakni hormon penghilang rasa sakit alami.
Hormon ini dapat membantu ibu mengatasi rasa sakit saat kontraksi menjelang persalinan.
2. Misoprostol
Misoprostol adalah obat induksi persalinan berikut bertindak seperti hormon prostaglandin alami.
Obat ini berfungsi membuat leher rahim menipis atau terbuka sekaligus merangsang kontraksi persalinan.
Dokter juga bisa memberikan misoprostol sebagai pertolongan pertama saat leher rahim mengalami sobekan atau perdarahan parah setelah persalinan.
Cara memakai obat perangsang kontraksi rahim ini yakni dengan memasukkannya ke dalam vagina. Selain lewat vagina, obat bisa ibu minum langsung.
Akan tetapi, memasukkan misoprostol lewat vagina dinilai lebih efektif untuk mematangkan serviks dan mempercepat kelahiran bayi daripada secara oral.
Untuk induksi persalinan, dosis yang obat yang biasanya dokter berikan adalah 25 mikorgram (mcg) lewat vagina setiap 4-6 jam.
Namun, efek samping dari penggunaan misoprostol berisiko menyebabkan kelainan kontraksi uterus seperti sindrom hypertonus (kontraksi otot rahim berlebih).
Bahkan, ibu juga berisiko mengalami hiperstimulasi alias kontraksi yang berlangsung lebih lama dari 90 detik atau lebih dari 5 kontraksi dalam 10 menit.
Kejadian hiperstimulasi tergantung pada dosis misoprostol dan frekuensi pemberiannya. Efek seperti mual, muntah bisa saja terjadi tetapi terbilang jarang.

3. Prostaglandin
Obat induksi yang satu ini bertugas untuk melunakkan dan menipiskan leher rahim sebelum melahirkan.
Sama seperti misoprostol, cara menggunakan prostaglandin yaitu dengan memasukkan ke dalam vagina.
Jenis obat induksi persalinan ini berperan layaknya hormon prostaglandin sehingga membantu leher rahim agar lebih matang dan siap melahirkan bayi.
Prostaglandin juga bisa merangsang kontraksi melahirkan yang sebenarnya, bukan kontraksi palsu.
4. Dinoprostone
Untuk ibu yang hamil cukup bulan, bisa mendapatkan dinoprostone sebagai obat induksi persalinan sebagai perangsang kontraksi rahim.
Mengutip dari Medlineplus, cara kerja dinoprostone adalah melembutkan leher rahim agar memudahkan bayi melewati jalan lahir saat proses persalinan.
Cara pakai obat perangsang cepat melahirkan ini adalah dengan memasukkannya ke dalam vagina dekat leher rahim.
Perawat akan meminta ibu berbaring selama 2 jam saat proses memasukkan obat.
Setelah itu, perawat terus memantau apakah ada tanda persalinan, seperti ketuban pecah atau kontraksi.
5. Cytotec
Jenis obat induksi persalinan yang satu ini memungkinkan serviks (leher rahim) terbuka lebar sehingga janin lebih mudah untuk lahir.
Mengutip dari Birth Injury Help Center, cytotec adalah obat oral yang mengandung hormon prostaglandin sintesis untuk induksi persalinan.
Awalnya, obat ini bermanfaat untuk mengobati sakit maag. Lalu pada tahun 1970, dokter menyadari bahwa obat ini bisa melunakkan serviks.
Namun, pada tahun 2000, FDA menemukan kasus pemakaian cytotec sebagai obat perangsang kontraksi rahim bisa memicu cacat lahir pada bayi.
Penggunaan obat induksi persalinan selalu berdasarkan rekomendasi perawat dan dokter.
Ibu bisa minta dokter dan perawat menjelaskan jenis obat induksi untuk mengetahui manfaat dan risikonya.
Induksi memang menimbulkan rasa sakit yang luar biasa terutama saat kontraksi.
Namun, rasa sakit itu akan terobati ketika mendengar tangisan bayi saat ia lahir ke dunia, baik melalui proses melahirkan normal maupun operasi caesar.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar