Tubuh membutuhkan asupan cairan agar mampu bekerja dengan optimal. Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk memenuhi kebutuhan ini yang salah satunya yakni mengonsumsi berbagai buah yang mengandung banyak air.
Ragam buah-buahan yang mengandung banyak air
Asupan cairan untuk tubuh Anda tidak hanya berasal dari air putih, tapi juga makanan. Bahkan, sekitar 20% asupan cairan bisa diperoleh dari buah-buahan.
Di bawah ini jenis buah yang banyak mengandung air untuk memenuhi kebutuhan cairan Anda.
1. Semangka
Sekitar 91 – 92% bobot semangka terdiri atas air. Ini berarti ketika Anda mengonsumsi satu potong besar buah semangka seberat 200 gram, Anda akan memperoleh asupan cairan sebanyak 182 – 184 mililiter (ml) yang hampir setara dengan segelas air.
Cairan yang Anda dapatkan dari semangka juga bukanlah sekadar air, sebab buah berdaging merah ini juga mengandung vitamin A, vitamin C, mineral, dan antioksidan.
Semangka juga rendah kalori serta termasuk buah yang aman bagi penderita diabetes.
2. Melon
Seperti semangka, makan buah melon pun dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan karena melon termasuk buah yang mengandung banyak air.
Ketika Anda makan dua potong melon seberat 200 gram, Anda bisa mendapatkan air sebanyak 180 mL.
Melon juga mengandung karbohidrat, vitamin C, vitamin B6, serat, serta mineral berupa kalium, kalsium, dan fosfor. Kandungan gula alami buah ini cukup tinggi dibandingkan buah-buahan lainnya, tapi jumlah kalori totalnya tetap rendah.
3. Stroberi
Meski rasanya yang masam sering kali membuat badan bergidik, buah stroberi bisa menghilangkan dahaga karena kandungan airnya yang cukup tinggi.
Buah stroberi mengandung 91% air ditambah vitamin C, mineral mangan, dan ragam antioksidan.
Kandungan air pada stroberi dapat mencegah dehidrasi. Sementara antioksidan mengurangi peradangan tubuh.
Berkurangnya peradangan dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, berbagai jenis kanker, hingga penyakit Alzheimer.
4. Jeruk manis
Manfaat jeruk yang utama yakni memberikan asupan vitamin C. Namun, tahukah Anda bahwa jeruk termasuk buah yang paling banyak mengandung air?
Kandungan air dalam buah berdaging oranye ini bisa mencapai 87% dari bobot totalnya.
Selain itu, jeruk mengandung banyak serat. Kandungan serat ini dapat membantu mengendalikan nafsu makan dan mencegah keinginan untuk makan secara berlebihan. Inilah mengapa jeruk kerap menjadi teman diet yang andal.
5. Jeruk bali
Jeruk bali mengandung 88 – 90% air serta berbagai vitamin.
Selain mencegah dehidrasi, makan jeruk bali membantu menjaga berat badan, menstabilkan gula darah, membakar lemak, serta menjaga tekanan darah.
Beberapa penelitian pun menemukan bahwa makan jeruk bali setiap hari membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) sebesar 15,5% dan trigliserida sebesar 27%. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menjaga kesehatan jantung.
6. Nanas
Buah nanas tumbuh di negara tropis dan mempunyai rasa khas dari perpaduan masam dan manis. Buah yang mengandung banyak air ini juga merupakan sumber dari karbohidrat serta mineral khususnya kalium, fosfor, dan kalium.
Selain membantu penuhi kebutuhan cairan, nanas juga memiliki ciri khas dengan adanya enzim bromelain.
Bromelain memiliki efek antiradang dan mampu meredakan nyeri. Pada beberapa kasus, bromelain bahkan bisa meredakan keluhan sinusitis.
7. Mentimun
Meski umumnya dikenal sebagai sayuran, mentimun sebenarnya termasuk kelompok buah-buahan.
Mentimun mengandung sekitar 95 – 96,7% air dengan vitamin C, vitamin K, kalium, dan fitonutrien (zat kimia alami tumbuhan) berupa asam kafeat.
Kandungan antioksidan pada buah ini juga mampu mencegah dan mengurangi iritasi. Ini sebabnya mentimun sering digunakan untuk meredakan mata bengkak dan iritasi sengatan matahari.
8. Tomat
Tomat mengandung 94% air, vitamin A, C, K, serta antioksidan yang sebagian besarnya berupa likopen. Buah yang mengandung banyak air ini juga merupakan sumber serat, karbohidrat, gula alami, dan protein dalam jumlah kecil.
Buah tomat dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan, tapi manfaatnya tidak berhenti di situ saja.
Sebuah penelitian dalam European Journal of Public Health menemukan bahwa likopen berpotensi menurunkan risiko stroke dan serangan jantung.