Anda mungkin sering menjumpai makanan dengan taburan biji wijen. Namun, pernahkah Anda memasak dengan minyak dari biji wijen? Selain bisa menjadi minyak yang sehat untuk memasak, minyak wijen kabarnya mempunyai sederet manfaat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Anda mungkin sering menjumpai makanan dengan taburan biji wijen. Namun, pernahkah Anda memasak dengan minyak dari biji wijen? Selain bisa menjadi minyak yang sehat untuk memasak, minyak wijen kabarnya mempunyai sederet manfaat.
Minyak wijen adalah minyak yang dibuat dari ekstrak biji wijen. Minyak ini memiliki rasa khas yang tidak jauh berbeda dengan bahan bakunya. Selain rasa, kandungan gizinya pun sama beragam dan didominasi oleh lemak tak jenuh yang menyehatkan.
Satu sendok makan minyak wijen sebanyak 10 gram dapat memberikan tubuh manfaat dari gizi berikut.
Selain zat gizi makro dan mikro tersebut, minyak wijen juga kaya akan zat antioksidan, antimikroba, dan antiradang. Dari sekian banyak antioksidan dalam minyak beraroma khas ini, dua jenis antioksidan yang paling kuat yakni sesamol dan sesaminol.
Sejak dahulu, banyak orang telah memanfaatkan minyak wijen sebagai bahan alternatif untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Berikut sejumlah khasiat minyak wijen yang telah terbukti secara ilmiah.
Minyak wijen memang mengandung banyak lemak, tapi sebanyak 82% kandungan lemaknya merupakan lemak tak jenuh. Jenis lemak ini dapat menurunkan kolesterol LDL (low-density lipoprotein) dan trigliserida sehingga menyehatkan bagi jantung.
Sebuah penelitian pada 2013 bahkan menunjukkan bahwa efek minyak wijen dalam menurunkan kolesterol lebih ampuh dibandingkan minyak zaitun. Pada studi terhadap hewan, pemberian minyak wijen dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.
Minyak wijen membantu mengontrol gula darah sehingga memberikan manfaat bagi penderita diabetes. Hal ini ditunjukkan dalam penelitian terbitan Journal of the American College of Nutrition yang melibatkan 46 orang penderita diabetes tipe 2.
Konsumsi minyak wijen selama 90 hari terbukti menurunkan kadar gula darah puasa dan hemoglobin A1c (HbA1c). Penurunan HbA1c menandakan bahwa kadar gula darah telah menurun dan menjadi lebih terkontrol dalam jangka waktu yang lama.
Masyarakat Taiwan kuno telah sejak dulu menggunakan minyak wijen sebagai pereda nyeri alami. Zat antiinflamasi pada minyak ini rupanya mampu meredakan peradangan penyebab nyeri sendi, sakit gigi, hingga nyeri haid.
Studi terhadap hewan menunjukkan bahwa minyak ini menghambat produksi zat yang menjadi tanda peradangan pada tubuh. Manfaat minyak wijen yang ini memang menjanjikan, tetapi para ahli perlu melakukan kajian lebih lanjut pada manusia.
Arthritis merupakan peradangan yang terjadi pada persendian. Penyakit ini dapat menimbulkan nyeri yang dapat menghambat aktivitas sehari-hari. Minyak wijen mungkin bisa mengatasi gejala ini berkat zat antiinflamasi dan antioksidan di dalamnya.
Zat antiinflamasi pada minyak wijen dapat membantu meredakan peradangan yang menjadi penyebab nyeri sendi. Sementara itu, antioksidan melindungi jaringan sendi dari kerusakan akibat radikal bebas di lingkungan.
5 Jenis Minyak yang Sebaiknya Tidak Digunakan untuk Memasak
Selain dipakai untuk memasak, Anda juga bisa memperoleh manfaat minyak wijen dengan cara dioleskan pada kulit. Beberapa ahli meyakini bahwa minyak ini memiliki zat yang mampu mempercepat proses penyembuhan luka.
Mereka menemukan kaitan antara penggunaan minyak wijen pada kulit dan kadar kolagen yang lebih tinggi pada jaringan luka. Khasiat ini mungkin berasal dari zat antioksidan dan antiinflamasi yang berperan penting dalam pemulihan jaringan kulit.
Sifat antioksidan pada minyak wijen mungkin juga dapat melindungi kulit dari efek buruk sinar ultraviolet. Minyak ini bahkan bisa menangkal hingga 30% sinar ultraviolet, lebih tinggi dari minyak kelapa atau minyak zaitun yang hanya sebanyak 20 persen.
Berkat khasiat itu, minyak wijen mungkin bisa menjadi alternatif produk tabir surya yang ada di pasaran. Namun, perlu diingat bahwa para ahli belum mengetahui seberapa lama minyak ini mampu menghalau teriknya sinar UV.
Minyak wijen tidak hanya memberikan manfaat bagi kulit, tapi juga rambut. Kandungan antioksidan sesamin dan vitamin E pada minyak ini membantu menyehatkan batang rambut sehingga membuatnya lebih kuat dan tampak berkilau.
Anda bisa memperoleh manfaat ini dengan mengoleskan minyak wijen pada rambut dalam kondisi lembap setelah keramas. Oleskan secukupnya dan jangan berlebihan agar rambut Anda tidak tampak lepek.
Minyak wijen memiliki sejumlah khasiat bagi jantung, jaringan tubuh, hingga kulit dan rambut. Meski beberapa penelitian terkait khasiat ini masih terbatas pada hewan, kandungan gizi di dalamnya tetaplah berguna bagi kesehatan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar