2. Umur
Bertambahnya usia akan meningkatkan risiko Anda untuk terkena penyakit ini, khususnya setelah umur 45 tahun.
Hal ini kemungkinan bisa terjadi akibat orang-orang pada usia ini yang cenderung kurang bergerak, kehilangan massa otot, dan mengalami pertambahan berat badan.
Selain itu, proses penuaan dapat mengakibatkan penurunan fungsi sel beta pankreas sebagai penghasil hormon insulin untuk mengatur kadar gula darah.
3. Berat badan
Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas berisiko 80 kali lebih mungkin terkena penyakit ini ketimbang orang yang memiliki berat badan ideal.
4. Gaya hidup sedentari
Sedentari adalah pola perilaku minim aktivitas atau gerakan fisik. Anda mungkin lebih akrab mengenalnya dengan istilah mager alias malas gerak.
Padahal, aktivitas fisik membantu Anda mengontrol berat badan, menggunakan glukosa sebagai energi, dan membuat sel-sel tubuh semakin sensitif terhadap insulin.
Alhasil semakin pasif aktivitas Anda, maka semakin besar risiko untuk mengalami diabetes tipe 2.
5. Prediabetes
Prediabetes adalah kondisi saat kadar gula darah Anda lebih tinggi dari normal, tetapi belum cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes.
Kondisi ini umumnya tidak menimbulkan gejala yang berarti sehingga sulit untuk Anda deteksi.
6. Diabetes kehamilan
Ibu hamil yang pernah mengalami diabetes saat hamil (diabetes gestasional) dan sembuh memiliki kemungkinan tinggi terkena penyakit ini di kemudian hari.
7. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
PCOS erat kaitannya dengan resistensi insulin. Sejumlah kondisi medis lain juga berisiko menyebabkan penyakit ini, seperti pankreatitis, sindrom Cushing, dan glukagonoma.
8. Obat-obatan tertentu
Obat steroid, statin, diuretik, dan beta-blocker merupakan beberapa jenis obat yang dapat memengaruhi kadar gula dalam darah dan berisiko menyebabkan diabetes tipe 2.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar