Para penggemar sayur asem atau emping mungkin tidak asing lagi dengan melinjo. Meski sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, ada segudang manfaat yang ditawarkan oleh kulit melinjo berkat kandungan gizinya. Simak selengkapnya berikut ini.
Kandungan kulit melinjo
Melinjo adalah buah dari pohon melinjo yang sering digunakan sebagai bahan makanan seperti sayur asam.
Buah bernama latin Gnetum gnemon ini berasal dari Asia Tenggara, sehingga tidak heran bila banyak orang Indonesia yang gemar mengonsumsinya.
Baik buah maupun kulit melinjo memiliki kandungan zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Oleh sebab itu, banyak khasiat yang bisa didapatkan dari melinjo.
Di bawah ini merupakan berbagai kandungan nutrisi dalam 100 gram kulit melinjo.
- Kalori: 111 kkal.
- Protein: 4,5 gram (g).
- Lemak: 1,1 g.
- Karbohidrat: 20,7 g.
- Serat: 5 g.
- Kalsium: 117 miligram (mg).
- Besi: 2,6 mg.
- Fosfor: 179 mg.
- Karoten total: 1,267 mcg.
- Tiamin (vitamin B1): 0,07 mg.
- Vitamin C: 7 mg.
Manfaat kulit melinjo
Kandungan gizi tersebut membuat kulit melinjo berkhasiat bagi kesehatan. Berikut ini beberapa manfaat kulit melinjo yang sayang Anda lewatkan.
1. Memelihara kesehatan otak
Salah satu khasiat kulit melinjo yang tak disangka-sangka adalah membantu menjaga kesehatan otak.
Berkat kandungan mangan di dalamnya, kulit melinjo dapat membantu mencegah dan mengatasi radikal bebas yang menyerang tubuh.
Hal ini dikarenakan mangan mengandung superoksida dismutase yang menghilangkan radikal bebas, termasuk pada sistem saraf.
Bila radikal bebas berhasil masuk ke tubuh, fungsi otak dan saraf pun akan terganggu. Itu sebabnya, mangan dalam kulit melinjo sangat mungkin mengikat neurotransmitter.
Kemudian, senyawa mineral ini menghasilkan sinyal antar-sel saraf menjadi lebih efisien. Alhasil, fungsi otak dan saraf pun berjalan dengan baik.
2. Mengurangi risiko stroke
Selain baik untuk kesehatan otak, manfaat kulit melinjo lainnya yaitu mengurangi risiko penyakit stroke. Pasalnya, kulit melinjo punya kalium yang cukup untuk melindungi kesehatan otak.
Penelitian yang dimuat dalam jurnal Stroke mencoba membuktikan hal tersebut. Para peneliti mencoba menganalisis sekitar 90.000 wanita pascamenopause berusia antara 50 – 70 tahun selama rata-rata 11 tahun.
Hasilnya, konsumsi lebih banyak kalium memperlihatkan penurunan risiko stroke iskemik sebanyak 27 persen.
Ada kemungkinan kalium berfungsi sebagai vasodilator dan melemaskan pembuluh darah di tubuh, sehingga lebih melancarkan aliran darah.
3. Manfaat kulit melinjo untuk tulang
Tahukah Anda bahwa kulit melinjo adalah salah satu sumber kalsium yang baik bagi kesehatan tulang? Mineral kalsium dibutuhkan tubuh untuk membangun dan memelihara kekuatan tulang dan gigi.
Mineral yang satu ini tidak dihasilkan oleh tubuh, sehingga Anda harus mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium.
Agar tubuh lebih efektif menyerap kalsium, Anda juga perlu mendapat asupan vitamin D. Kekurangan kalsium dapat melemahkan kekuatan tulang.
Hal ini dikarenakan tubuh yang tidak mendapatkan asupan kalsium akan mengambil mineral ini dari tulang. Akibatnya, Anda berisiko mengalami osteoporosis.
4. Merawat fungsi ginjal
Kandungan mineral lain pada kulit melinjo yaitu fosfor ternyata juga berkhasiat bagi fungsi ginjal. Fosfor termasuk jenis mineral yang membantu menjaga keseimbangan cairan dan tubuh.
Mineral yang juga dapat ditemukan pada daging ayam ini pun membantu mengatur kadar garam dan lemak.
Hal tersebut yang membuat fosfor cukup bermanfaat karena membantu organ ginjal mengeluarkan racun-racun dari tubuh.
Meski begitu, terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung fosfor justru bisa menjadi bumerang bagi ginjal. Kadar fosfor dan kalsium yang tinggi memicu penumpukan kalsium pada ginjal.
5. Membantu melindungi otot
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, melinjo merupakan sumber protein yang dibutuhkan oleh tubuh.
Protein dalam kulit melinjo ini menawarkan khasiat berupa melindungi kesehatan otot. Bagaimana bisa? Protein merupakan zat gizi yang penting dalam koordinasi dan kontraksi otot.
Bentuk protein berupa mikrofilamen dapat dijumpai pada jaringan otot yang memberikan struktur pada otot.
Tidak hanya itu, pertumbuhan otot juga tergantung pada jumlah protein dalam tubuh. Menjaga asupan protein juga membantu mencegah kehilangan massa otot ketika Anda menjalani program menurunkan berat badan.