backup og meta

2

Bagikan

Salin Tautan

Berapa Kadar Asam Urat yang Tergolong Normal?

Berapa Kadar Asam Urat yang Tergolong Normal?

Penyakit asam urat atau gout adalah peradangan yang menyebabkan persendian tiba-tiba terasa sakit, bengkak, dan kemerahan. Penyebab penyakit asam urat adalah kadar asam urat (uric acid) yang melonjak terlalu tinggi dalam tubuh. Lantas, berapa kisaran kadar asam urat yang disebut normal dan berapa yang termasuk kategori tinggi? 

Apa itu asam urat?

Asam urat (uric acid) adalah zat kimia yang dibuat saat tubuh memecah purin. Purin itu sendiri adalah senyawa kimia yang diproduksi secara alami oleh tubuh dan bisa Anda dapatkan dari sejumlah makanan.

Asam urat biasanya larut dalam darah dan akan disalurkan ke ginjal. Ginjal kemudian akan mengeluarkan kelebihannya secara rutin melalui urin dan feses agar kadar asam urat dalam darah tetap normal.

Namun, terkadang kadar asam urat bisa terlalu tinggi dalam tubuh. Hal ini bisa disebabkan oleh gangguan fungsi ginjal sehingga ginjal tidak bisa membuangnya dengan baik, tubuh Anda yang memproduksi terlalu banyak asam urat, atau keduanya.

Meski demikian, tingginya asam urat tidak selalu memicu gejala. Namun pada sebagian besar kasus, kondisi ini bisa menyebabkan masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengecek apakah kadar asam urat Anda termasuk dalam batas normal atau tidak, dan bagaimana menjaga angka tersebut agar tetap dalam nilai wajar.

Batas kadar asam urat normal di dalam tubuh

Kadar asam urat yang wajar pada setiap orang bisa berbeda. Hal ini bisa dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, pola makan, dan kondisi kesehatan fisik masing-masing.

Selain itu, metode cek asam urat yang digunakan masing-masing laboratorium atau rumah sakit pun bisa memengaruhi hasil kadar asam urat Anda. Oleh karena itu, setiap laboratorium atau rumah sakit mungkin saja memiliki angka kisaran normal yang sedikit berbeda. Jadi, selalu konsultasikan dengan dokter mengenai cek asam urat yang tepat dan bagaimana hasil tes tersebut.

Namun, berikut adalah angka kisaran kadar asam urat normal dalam darah, baik pada wanita dewasa, pria dewasa, maupun anak-anak. 

  • Wanita dewasa: 2,4–6,0 miligram per desiliter (mg/dL)
  • Pria dewasa: 3,1–7,0 mg/dL
  • Anak-anak: 2,0–5,5 mg/dL

Selain dari tes darah, mengecek kadar asam urat juga bisa lewat tes urine bila diperlukan. Namun, perlu dipahami bahwa hasil yang ditunjukkan dari tes urine mungkin berbeda.

Kadar asam urat yang normal dalam urine adalah 250-750 miligram atau 1,48-4,43 milimoles (mmol) per total sampel urine selama 24 jam.

Bagaimana jika kadar asam urat lebih tinggi dari normal?

gejala radang sendi

Kadar asam urat bisa menunjukkan hasil yang tidak normal atau melebih kadar normal. Bila melebihi angka 6,0 mg/dL pada wanita dan 7,0 mg/dL pada pria, Anda memiliki asam urat yang tinggi, yang juga disebut dengan hiperurisemia.

Kadar asam urat yang meningkat jauh lebih tinggi bisa disebabkan oleh mengonsumsi makanan tinggi purin, minum alkohol berlebihan, mengonsumsi obat diuretik, atau karena berbagai kondisi kesehatan, seperti:

  • Diabetes.
  • Kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Leukemia.
  • Polisitemia vera. 
  • Hipoparatiroidisme. 
  • Hipotiroidisme.
  • Sedang menjalani perawatan kanker atau memiliki kanker yang menyebar.
  • Gangguan ginjal, seperti gagal ginjal. 

Kadar asam urat tinggi dapat menumpuk dan mengkristal di sendi sehingga menimbulkan berbagai gejala penyakit asam urat atau gout. Penumpukan asam urat ini juga dapat terjadi di ginjal, sehingga mengendap dan membentuk batu ginjal.

Selain itu, kadar asam urat juga bisa terlalu rendah dari batas normal. Kadar asam urat yang rendah bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti:

  • Infeksi HIV.
  • Penyakit hati.
  • Makanan rendah purin.
  • Konsumsi obat-obatan, seperti fenofibrate, dan losartan.
  • Sindrom Fanconi.

Cara menjaga kadar asam urat tetap normal

Menurut pedoman American College of Rheumatology (ACR), kadar serum asam urat harus diturunkan hingga mencapai minimal kurang dari 6,0 mg/dL untuk menghindari kekambuhan gejala penyakit asam urat dalam jangka panjang. Berikut cara menurunkan atau menjaga nilai asam urat tetap dalam batas normal:

1. Menerapkan pola makan rendah purin

Tubuh manusia memproduksi purin dalam jumlah sedikit. Purin tersebutlah yang kemudian dipecah menjadi asam urat. Bila purin bertambah dari asupan yang Anda konsumsi, makan kadar asam urat pun akan tinggi.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda membatasi asupan purin tambahan dari makanan untuk menjaga kadar asam urat Anda tetap dalam batas normal. Makanan pemicu asam urat dengan kandungan purin tinggi yang perlu Anda batasi, seperti:

  • Daging merah.
  • Jeroan.
  • Makanan laut, seperti teri, kerang-kerangan, udang kepiting, sarden, tuna.
  • Minuman beralkohol.

Selain itu, Anda pun perlu membatasi konsumsi makanan dan minuman mengandung gula fruktosa yang tinggi untuk dapat membantu menjaga kadar asam urat tetap dalam batas normal.

Sebagai gantinya, beralihlah ke makanan dengan kadar purin rendah, seperti produk susu rendah lemak atau bebas lemak, buah mengandung vitamin C dan rendah fruktosa, ceri, dan makanan untuk asam urat lainnya. Selain itu, Anda pun perlu perbanyak minum air putih agar terhindar dari dehidrasi yang bisa menjadi salah satu penyebab naiknya kadar asam urat.

2. Menjaga berat badan tetap sehat

olahraga untuk kanker tulang

Obesitas merupakan salah satu faktor yang meningkatkan kadar asam urat, terutama risiko asam urat pada usia muda. Oleh karena itu, menjaga berat badan tetap sehat dan ideal dapat mengurangi risiko terjadinya peningkatan kadar asam urat pada diri Anda.

Anda dapat menjaga berat badan tetap sehat dan ideal dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, membatasi jumlah kalori pada asupan harian Anda, serta rutin olahraga.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

American College of Rheumatology. 2020. Gout http://www.rheumatology.org/I-Am-A/Patient-Caregiver/Diseases-Conditions/Gout. Accessed September 15, 2020.

Arthritis Foundation. 2020. Which Foods are Safe for Gout? https://www.arthritis.org/health-wellness/healthy-living/nutrition/healthy-eating/which-foods-are-safe-for-gout. Accessed September 15, 2020.

Arthritis Foundation. 2020. Gout Diet: Dos and Don’ts.  https://www.arthritis.org/health-wellness/healthy-living/nutrition/healthy-eating/gout-diet-dos-and-donts. Accessed September 15, 2020.

American College of Rheumatology. 2020. 2012 ACR Gout Guideline and 2018 ACR Electronic Clinical Quality Measures for Gout. https://www.rheumatology.org/Portals/0/Files/ACR-Gout-Guideline-Author-Statement.pdf. Accessed September 15, 2020.

Cleveland Clinic. 2020. High Urid Acid Level. https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/17808-high-uric-acid-level. Accessed September 15, 2020.

Mayo Clinic. 2020. High uric acid level. https://www.mayoclinic.org/symptoms/high-uric-acid-level/basics/definition/sym-20050607. Accessed September 15, 2020.

Mayo Clinic Laboratories. 2020. Uric Acid, Serum. https://pediatric.testcatalog.org/show/URIC. Accessed September 15, 2020.

Michigan Medicine – University of Michigan. 2020. Uric Acid in Urine. https://www.uofmhealth.org/health-library/aa15402#aa15419. Accessed September 15, 2020.

Narayana Health. 2020. Gout. https://www.narayanahealth.org/blog/high-uric-acid-or-gout-time-to-understand-it-better/. Accessed September 15, 2020.

New Health Guide. 2020. Symptoms of High Uric Acid in Body. http://www.newhealthguide.org/Uric-Acid-Symptoms.html. Accessed September 15, 2020.

UCSH Health. 2020. Uric acid – blood. https://www.ucsfhealth.org/medical-tests/003476. Accessed September 15, 2020.

University of Rochester Medical Center. 2020. Uric Acid (Blood). https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=167&contentid=uric_acid_blood. Accessed September 15, 2020.

Jin, M., Yang, F., Yang, I., Yin, Y., Luo, J. J., Wang, H., & Yang, X. F. (2012). Uric acid, hyperuricemia and vascular diseases. Frontiers in bioscience (Landmark edition)17, 656–669. https://doi.org/10.2741/3950.

Desideri, G., Castaldo, G., Lombardi, A., Mussap, M., Testa, A., Pontremoli, R., Punzi, L., & Borghi, C. (2014). Is it time to revise the normal range of serum uric acid levels?. European review for medical and pharmacological sciences18(9), 1295–1306. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24867507/.

George, C., & Minter, D.A. (2020). Hyperuricemia. StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459218/. 

Versi Terbaru

15/09/2022

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah

avatar

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 15/09/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan