Memiliki otot besar mungkin menjadi kebanggaan tersendiri. Namun, sebagian orang mengambil jalan pintas dengan mengonsumsi steroid untuk mempercepat pertumbuhan otot. Hal ini dilarang dalam dunia medis karena berbahaya bagi tubuh. Simak bahaya steroid untuk otot di bawah ini.
Apa itu steroid untuk otot?
Steroid yang digunakan untuk membentuk otot dikenal sebagai steroid anabolik atau anabolic-androgenic steroids (AAS).
Steroid anabolik adalah obat yang terbuat dari bahan sintetis menyerupai hormon testoseron dalam tubuh.
Obat ini bekerja dengan meniru hormon testosteron dan secara medis bermanfaat untuk merangsang pubertas pada pria atau menghambat kehilangan otot pada penderita AIDS dan kanker.
Namun, dalam dunia kebugaran dan olahraga, banyak orang menggunakan steroid anabolik tanpa resep dokter untuk mempercepat pembentukan otot.
Para pengguna steroid bahkan bisa menggunakan steroid dengan dosis 10 hingga 100 kali lebih besar dari dosis medis.
Penggunaan semacam ini dilarang menurut aturan medis karena dapat meningkatkan berbagai risiko efek samping seperti gangguan fungsi hati, masalah kardiovaskular, hingga gangguan kesuburan.
Bahkan, badan olahraga internasional seperti WADA (World Anti Doping Agency) melarang penggunaan steroid anabolik karena dianggap sebagai doping. Atlet yang terbukti menggunakannya bisa dikenakan sanksi.
Bahaya penggunaan steroid untuk otot
Berikut ini bahaya dari penggunaan steroid untuk otot tanpa pengawasan dan resep dari dokter.
1. Kerusakan hati

Penggunaan steroid anabolik dalam jangka panjang dan tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan kerusakan pada hati.
Hati merupakan organ utama yang berperan dalam memroses steroid. Jika obat ini digunakan dengan dosis yang tidak tepat dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan fungsi hati terganggu.
Mengutip studi dalam jurnal Current Sports Medicine Reports, ada 4 jenis kerusakan hati yang bisa terjadi akibat penggunaan steroid yakni peningkatan enzim hati, kolestasis akut, cedera kronis pembuluh darah hati (peliosis hepatis), dan tumor hati.
2. Gangguan jantung dan pembuluh darah
Penggunaan steroid untuk otot ini juga dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL) sehingga memicu penumpukan plak di dinding pembuluh darah.
Hal ini mengakibatkan pembuluh darah terhambat sehingga risiko terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, dan serangan jantung meningkat.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa steroid dapat memicu hipertrofi yakni kondisi ketika otot jantung membesar yang bisa memicu gangguan irama jantung (aritmia) dan gagal jantung.
3. Gangguan pada sistem hormon
Bahaya penggunaan steroid anabolik lainnya bagi tubuh adalah memicu gangguan pada sistem hormonal pria maupun wanita.
Pada pria, penggunaan steroid dapat memicu gangguan kesuburan, menyebabkan pengecilan ukuran testis, penurunan produksi sperma, pembesaran pada payudara, dan meningkatkan risiko kanker testis.
Pada wanita, penggunaan steroid untuk otot dapat menyebabkan efek samping berupa menurunnya ukuran payudara, tumbuhnya rambut di tubuh secara berlebihan, dan suara menjadi lebih berat.
4. Masalah pada kulit
Tidak hanya dapat menyebabkan gangguan pada sistem hormon, bahaya penggunaan steroid untuk otot selanjutnya adalah memicu berbagai masalah kulit, salah satunya jerawat.
Pasalnya, steroid anabolik dapat meningkatkan produksi hormon yang merangsang kelenjar minyak berlebih. Hal ini bisa memicu tumbuhnya jerawat.
Tak hanya itu, mengutip NIH, penggunaan steroid anabolik juga dapat memicu luka lepuh pada kulit, kulit bersisik, dermatitis kontak, ruam kulit, dan gatal-gatal.
5. Gangguan psikologis
Salah satu efek samping penggunaan steroid untuk otot dalam jangka panjang dan tanpa resep dokter yaitu gangguan psikologis.
Ketika pengguna berhenti mengonsumsi steroid secara tiba-tiba, mereka mungkin mengalami gejala depres, bahkan muncul pikiran untuk bunuh diri.
Selain itu, penggunaan steroid anabolik yang sembarangan dapat meningkatkan risiko gangguan mood berat, kecemasan, emosi yang tidak stabil, perilaku agresif, paranoid, hingga demensia.
6. Risiko ketergantungan dan penyalahgunaan
Selain dapat memicu berbagai masalah kesehatan, efek penggunaan steroid untuk otot yang tidak diawasi oleh ahli medis dapat memicu ketergantungan.
Penggunaan steroid memang tidak bisa memberikan efek “high” seperti narkoba. Namun, banyak penggunanya merasa tidak percaya diri dan takut kehilangan bentuk tubuhnya jika tidak menggunakan steroid.
Hal ini bisa mendorong seseorang menggunakan obat ini terus-menerus dalam dosis besar meski mereka sudah tahu risiko yang mungkin muncul.
Alternatif yang lebih aman untuk meninggakan otot
Penggunaan steroid anabolik dengan tujuan untuk membentuk otot tanpa harus latihan keras dilarang dalam aturan medis karena dapat memicu berbagai efek samping yang berbahaya bagi tubuh.
Dibandingkan menggunakan steroid untuk otot, ada banyak metode alternatif yang lebih aman untuk meningkatkan massa otot di antaranya sebagai berikut.
1. Latihan kekuatan yang konsisten

Latihan kekuatan merupakan salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan massa otot, asalkan dilakukan secara rutin dan konsisten.
Ada berbagai macam latihan kekuatan yang bisa Anda lakukan untuk membentuk otot seperti squat, angkat beban, deadlift, bench press, dan pull up. Lakukan latihan ini setidaknya 2 – 3 kali dalam seminggu.
Jangan lupa berikan waktu untuk mengistirahatkan otot selama 2 hari di sela-selam latihan guna mendukung pemulihan otot.
Istirahat dapat membantu membangun otot yang rusak akibat tekanan berlebih saat latihan. Nah, proses inilah yang membuat otot terbentuk dan tambah besar.
2. Mengatur pola makan
Alternatif metode lainnya yang tidak kalah penting untuk meningkatkan massa otot adalah dengan mengatur pola makan harian.
Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung protein untuk membangun dan memperbaiki otot seperti telur, daging ayam tanpa kulit, daging sapi rendah lemak, ikan, tempe, atau tahu.
Pastikan juga kebutuhan zat gizi lainnya seperti karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral terpenuhi, misalnya dengan mengonsumsi sayuran, buah-buahan, gandum utuh, atau kacang-kacangan.
3. Konsumsi suplemen olahraga yang aman
Selain rutin latihan dan mengatur pola makan, Anda bisa mengonsumsi suplemen olahraga yang aman untuk membantu pembentukan otot dan tidak memicu efek samping berbahaya seperti halnya steroid anabolik.
Beberapa jenis suplemen olahraga yang bisa dikonsumsi untuk membantu pembentukan otot antara lain sebagai berikut.
- Suplemen BCCA (branched-chain amino acid). Suplemen BCCA ini mengandung tiga asam amino esensial, yaitu leusin, isoleusin, dan valin yang dapat mendukung pembentukan otot.
- Suplemen kreatin. Kreatin merupakan sejenis asam amino yang dapat membantu membangun otot dan memperbaiki jaringan yang rusak. Kreatin juga berfungsi untuk memberikan pasokan energi yang stabil pada otot sehingga otot dapat terus bekerja dan meningkatkan performa olahraga.
- Whey protein. Suplemen whey protein mengandung branched-chain amino acid (BCAA) yang dapat membantu meningkatkan massa otot dan mempertahankan massa otot. Suplemen ini juga diketahui mampu mengurangi peradangan dan memperbaiki kerusakan otot selama latihan.
Sebelum mengonsumsi suplemen ini pastikan untuk selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Tanyakan juga mengenai efek samping dan dosis yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda.
Pengecualian penggunaan steroid untuk otot
Penggunaan steroid anabolik untuk otot memang bisa berisiko dan dilarang, terutama jika digunakan sembarangan tanpa pengawasan medis.
Namun, dalam dunia medis, terdapat pengecualian dimana steroid boleh digunakan untuk meningkatkan massa otot pada kondisi medis tertentu,.
Steroid anabolik dapat diresepkan oleh dokter untuk mengobati kehilangan massa otot akibat penyakit kronis tertentu, seperti HIV/AIDS, kanker, atau anemia.
Selain untuk mengobati kehilangan massa otot, dokter dapat meresepkan steroid anabolik untuk mengatasi masalah pada hormon.
Contohnya, steroid anabolik dapat digunakan untuk mengobati hipogonadisme (kondisi ketika tubuh tidak memproduksi cukup hormon seks) dan pubertas yang terlambat pada anak laki-laki.
Mengingat banyaknya risiko efek samping dari penggunaan obat steroid untuk otot, sebaiknya hindari menggunakan obat ini tanpa pengawasan medis.
Daripada mengambil jalan pintas yang berbahaya dengan menggunakan obat ini untuk otot, lebih baik fokus pada pola latihan dan perbaikan pola makan untuk mendukung pertumbuhan otot secara alami, sehat, dan aman.
Kesimpulan
- Steroid yang digunakan untuk membentuk otot dikenal dengan steroid anabolik. Obat ini bekerja dengan meniru efek hormon testoseron di dalam tubuh.
- Penggunaan obat ini tanpa resep dokter untuk mempercepat peningkatan otot dilarang dalam dunia medis karena dapat memicu berbagai efek samping berbahaya untuk tubuh.
- Bahaya penggunaan steroid anabolik yang sembarangan antara lain kerusakan hati, masalah pada jantung dan pembuluh darah, gangguan hormon, masalah pada kulit, gangguan psikologis, dan risiko ketergantungan.
- Alternatif metode yang lebih aman untuk meningkatkan otot dapat berupa rutin melakukan latihan kekuatan, memperbaiki pola makan, serta kosumsi suplemen olahraga yang aman seperti whey protein, branched-chain amino acid (BCAA), dan keratin.
[embed-health-tool-bmr]