Berbicara mengenai kesehatan laki-laki, tentu tidak akan lepas dari pembahasaan tentang hormon testosteron. Hormon ini memegang banyak peranan fungsi dan penting pada laki-laki, secara khusus berkaitan dengan kesehatan seksualnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Berbicara mengenai kesehatan laki-laki, tentu tidak akan lepas dari pembahasaan tentang hormon testosteron. Hormon ini memegang banyak peranan fungsi dan penting pada laki-laki, secara khusus berkaitan dengan kesehatan seksualnya.
Ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, seperti kelebihan atau kekurangan kadar testosteron akan membawa dampak buruk. Lalu, bagaimanakah cara mencegah kondisi ini agar tidak Anda alami?
Testosteron adalah hormon reproduksi yang penting dan umum ditemukan pada laki-laki. Wanita juga memiliki hormon ini, namun jumlahnya tidak sebanyak laki-laki.
Saat laki-laki beranjak remaja atau memasuki masa pubertas umumnya akan mengalami peningkatan produksi hormon testosteron. Dikutip dari Hormone Health Network, hormon ini memengaruhi beberapa perubahan fisik pada laki-laki, seperti:
Produksi hormon ini umumnya akan bertahan hingga laki-laki berumur sekitar 30-an, setelah itu kemudian akan mengalami penurunan produksi.
Kebanyakan laki-laki dapat memiliki kadar testosteron normal, tetapi ada beberapa kondisi ketika hormon diproduksi lebih sedikit ataupun lebih banyak dibanding biasanya.
Hormon ini memiliki beberapa peran penting dalam tubuh laki-laki, terutama berkaitan dengan perkembangan sistem reproduksi.
Sama halnya dengan hormon estrogen yang memiliki fungsi dalam pembentukan tulang perempuan, testosteron atau hormon laki-laki juga memiliki fungsi dalam pembentukan kepadatan tulang dan kekuatan otot.
Selain itu, hormon ini juga memiliki peran penting dalam kebiasaan tertentu yang dilakukan oleh laki-laki. Di bawah ini berbagai fungsi penting dari hormon laki-laki.
Sistem endokrin tubuh memiliki beberapa kelenjar yang memproduksi hormon. Proses terjadinya testosteron bisa dimulai dari hipotalamus.
Hipotalamus mengirim sinyal pada kelenjar pituitari, kelenjar di bawah otak, mengenai berapa banyak hormon testosteron yang dibutuhkan oleh tubuh. Lalu sinyal tersebut dikirim ke testis untuk kemudian testis memproduksinya.
Selain di testis, hormon ini juga dapat diproduksi di kelenjar adrenal. Namun hormon yang diproduksi di kelenjar adrenal hanya sebagian kecil. Ketika laki-laki beranjak remaja, hormon ini berfungsi dalam pembentukan suara, jambang, dan beberapa rambut di bagian tubuh.
Ketika pembuahan terjadi, hormon testosteron membantu terjadi pembentukan genital laki-laki pada janin. Hal ini terjadi sekitar tujuh minggu setelah terjadinya pembuahan.
Saat laki-laki beranjak remaja, produksi hormon ini pun meningkat. Pada fase yang dikenal sebagai masa pubertas ini mulailah terjadi pembentukan dan perubahan lebih lanjut pada penis dan testis. Pada saat ini juga, testis pada laki-laki mulai bisa memproduksi sperma.
Ketika kadar testosteron rendah, kemungkinan laki-laki dapat mengalami disfungsi ereksi. Sementara kadar testosteron tinggi juga dapat membuat kondisi kulit berminyak, rambut rontok, hingga testis mengerut.
Sejak remaja, laki-laki sudah mengalami adanya desakan seksual atau hasrat seksual. Meningkatnya produksi hormon testosteron juga membuat laki-laki mengalami perubahan fisik pada testis, penis, dan bulu pubis.
Selain itu, tubuh dan otot laki-laki pun mulai terbentuk karena adanya peningkatan produksi hormon ini. Pada usia ini, laki-laki akan mendapatkan stimulasi seksual bahkan melakukan aktivitas seksual. Kedua hal ini dapat membuat hormon yang diproduksi semakin meningkat.
Selain perubahan fisik, testosteron juga berpengaruh pada pertumbuhan bulu-bulu halus pada bagian tubuh laki-laki. Bulu-bulu halus akan mulai tumbuh lebat pada bagian tangan, kaki, ketiak, dan tidak jarang tumbuh pada bagian dada laki-laki.
Hormon ini juga mampu membuat terbentuknya tulang dan otot. Jika pada perempuan kekurangan estrogen dapat mengakibatkan risiko terjadinya osteoporosis, kekurangan testosteron dapat menyebabkan kepadatan tulang yang terbentuk tidak sempurna.
Selain itu, beberapa laki-laki dapat melakukan terapi hormon untuk menambah kegagahan fisiknya. Namun perlu Anda ketahui bahwa penambahan hormon ini juga dapat memengaruhi kulit dan pembesaran dada pada laki-laki. Efek yang ditimbulkan pada kulit bisa berupa iritasi.
Testosteron juga berguna untuk membakar lemak pada metabolisme tubuh. Kurangnya hormon ini dapat membuat lemak dalam tubuh bertambah.
Pernah mendengar bahwa laki-laki suka berkompetisi? Ya, ternyata kebiasaan suka berkompetisi pada laki-laki dipengaruhi oleh kadar testosteron itu sendiri.
Hormon ini mempengaruhi beberapa kebiasaan tertentu, seperti hal-hal yang berkaitan dengan dominasi dan agresi. Laki-laki percaya bahwa dengan memenangkan kompetisi dapat membuatnya lebih percaya diri.
Ketika seorang laki-laki kalah dan kurang termotivasi, biasanya hormon laki-laki yang diproduksi saat itu rendah. Rendahnya hormon juga dapat memengaruhi kurangnya energi pada laki-laki, sehingga sering berpengaruh pada gangguan tidur.
Tubuh wanita juga dapat memproduksi hormon testosteron. Namun tentu kadar yang dihasilkan tidak sebanyak yang dialami pada tubuh laki-laki.
Hormon testosteron pada wanita dihasilkan oleh ovarium dan kelenjar adrenal. Hormon ini akan bekerja sama dengan hormon-hormon lain dalam tubuh wanita, seperti estrogen dan progesteron untuk mengatur berbagai fungsi tubuh.
Beberapa fungsi tersebut, di antaranya menjaga gairah seks (libido) tetap tinggi, meningkatkan fungsi kognitif otak, mengatur mood atau suasana hati, dan menjaga kesehatan tulang. Hormon testosteron pada wanita juga memengaruhi ovarium agar bisa bekerja normal.
Kelebihan produksi testosteron pada tubuh laki-laki umumnya bukan suatu kondisi yang serius. Pasalnya, kadar hormon ini cenderung bervariasi dan berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Kelebihan hormon testosteron dengan kondisi abnormal cenderung dimiliki oleh atlet yang menggunakan suplemen steroid anabolik, suntik testosteron, atau hormon terkait untuk meningkatkan massa otot dan kinerja tubuh.
Dikutip dari Harvard Health Publishing, beberapa masalah yang dapat terjadi akibat kelebihan hormon ini, antara lain:
Sementara itu, kelebihan kadar testosteron pada wanita dapat meningkatkan risiko timbulnya sindrom ovarium polikistik (PCOS). Kondisi ini memengaruhi 6-10% wanita mengalami pramenopause.
Produksi testosteron yang rendah menjadi salah satu penyebab terjadinya disfungsi ereksi. Hormon ini memang sangat berperan pada kehidupan laki-laki sehari-hari, tidak hanya pada sistem reproduksi saja.
Ketika tidak digunakan untuk aktivitas seksual yang cukup lama, maka hal ini bisa saja membuat produksi testosteron menurun atau dikenal dengan istilah medis hipogonadisme.
Beberapa tanda kalau tubuh Anda kekurangan testosteron, antara lain:
Walaupun jumlahnya tidak sebanyak laki-laki, wanita juga berisiko mengalami kekurangan hormon ini dalam tubuhnya. Gejala yang umum, seperti libido rendah, kekuatan tulang berkurang, sulit konsentrasi, dan depresi.
Umumnya masalah dengan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh yang paling banyak dikeluhkan adalah saat tubuh kekurangan testosteron. Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan terapi hormon yang sesuai.
Anda juga bisa mencoba cara alami untuk meningkatkan hormon ini dalam tubuh, seperti:
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar