Definisi EKG (elektrokardiogram)
Apa itu EKG (elektrokardiogram/elektrokardiografi) ?
Elektrokardiogram atau EKG adalah salah satu tes untuk mengevaluasi kesehatan jantung. Tes kesehatan yang juga dikenal lengkap sebagai elektrokardiografi ini bertujuan untuk mengetahui dan merekam aktivitas kelistrikan pada organ jantung.
Jantung bekerja karena dipicu oleh hantaran sinyal listrik alami. Sinyal-sinyal inilah yang menyebabkan otot jantung berkontraksi untuk menciptakan detak jantung.
Setiap kali jantung berdetak, gelombang (impuls) listrik akan mengalir dalam jantung Anda. Gelombang ini menyebabkan otot-otot jantung meremas, kemudian memompa darah keluar dari jantung.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tes EKG dapat mendeteksi apakah detak jantung seseorang normal atau tidak.
Jika aktivitas kelistrikan dalam jantung terganggu dan detak jantung tidak normal, ini menunjukkan adanya gangguan atau penyakit pada jantung. Lewat tes kesehatan inilah, dokter dapat menegakkan diagnosis penyakit yang diderita seseorang.
Selain mendeteksi detak jantung yang tidak beraturan, situs John Hopkins Medicine juga menyebutkan berbagai fungsi dari EKG, di antaranya adalah:
- Mengetahui penyebab dari nyeri dada (angina), palpitasi, murmur, sesak napas, pusing, pingsan atau gejala penyakit jantung lainnya.
- Memantau kerja alat pacu jantung implan yang dipasangkan ke tubuh.
- Membantu dokter mengevaluasi kesehatan jantung secara menyeluruh sebelum prosedur medis tertentu, seperti operasi jantung, atau perawatan lanjut bagi orang yang mengalami serangan jantung, mengalami endokarditis (peradangan pada katup jantung), dan setelah menjalani kateterisasi jantung.
- Mengetahui seberapa optimal fungsi jantung untuk perbandingan sebelum dan sesudah menjalani pengobatan penyakit kardiovaskuler.
Jenis-jenis EKG (elektrokardiogram)
Beberapa jenis EKG yang biasanya dilakukan, di antaranya adalah:
Cardiopulmonary exercise test (CPET)
Tes jenis ini digunakan untuk mendeteksi penyakit jantung atau paru. Selama tes CPET, pasien akan diminta untuk melakukan olahraga ringan dengan sepeda tegak sambil bernapas melalui corong. Setiap napas akan diukur untuk menilai bagaimana kinerja tubuh.
Kapasitas dan kekuatan paru-paru diukur sebelum dan selama berolahraga. Kemudian, direkam sebelum, selama, dan setelah berolahraga.
Tes CPET akan berlangsung selama total 40 menit; namun pasien hanya akan diminta untuk berolahraga selama kurang lebih 10 menit. Tes ini membutuhkan upaya maksimal Anda untuk memastikan diperoleh informasi diagnostik yang paling andal.
Exercise electrocardiogram (stress test)
Tes ini dilakukan sambil Anda melakukan olahraga, seperti mengayuh sepeda statis atau berjalan di atas treadmill.
Tujuannya untuk memantau jantung selama periode stres. Biasanya ini dilakukan setelah serangan jantung terjadi, operasi jantung, atau ketika mendeteksi adanya penyakit arteri koroner.
Monitor Holter
Jenis yang digunakan untuk memantau penelusuran EKG secara terus menerus selama 24 jam atau lebih. Elektroda (kecil, tambalan plastik) ditempatkan di lokasi tertentu di dada, lengan, dan kaki.
Ketika elektroda dihubungkan ke mesin elektrokardiogram dengan kabel timah, aktivitas listrik jantung diukur, diinterpretasikan, dan dicetak untuk informasi dokter.
Resting 12-lead EKG
Tes standar untuk mengukur fungsi listrik jantung Anda. Dilakukan saat Anda berbaring diam, kemudian alat khusus akan merekam aktivitas listrik jantung Anda dari 12 elektroda (tempelan lengket) di dada, lengan, dan kaki Anda secara bersamaan.
Jenis tes ini dapat menjadi bagian dari pemeriksaan rutin untuk memeriksa kondisi jantung sebelum tanda atau gejala berkembang.
Signal-averaged electrocardiogram
Selama prosedur ini, beberapa pelacakan EKG diperoleh selama kira-kira 20 menit untuk menangkap detak jantung abnormal yang mungkin terjadi hanya dalam durasi pendek.
Pemilihan jenis tes ini akan bergantung dengan gejala dan dugaan penyakit jantung yang dimiliki.
Sebagai contoh, jenis tes olahraga mungkin direkomendasikan jika gejala muncul ketika menjalani aktivitas fisik. Sementara, tipe rawat jalan lebih cocok dilakukan jika gejala tidak dapat diprediksi pemicunya, yakni durasinya pendek dan terjadi secara acak.
Kapan EKG (elektrokardiogram) perlu dilakukan?
Tidak semua orang butuh atau diharuskan menjalani EKG. Orang yang tidak memiliki gejala penyakit jantung dan juga yang berisiko rendah terhadap serangan jantung tidak akan langsung dianjurkan menjalani tes elektrokardiogram.
Pemeriksaan elektrokardiografi biasanya ditujukan khusus untuk orang-orang yang memiliki atau berisiko mengalami:
- Gangguan irama jantung (aritmia), yang bisa menyebabkan detak jantung jadi lebih lambat (bradikardia) atau lebih cepat (takikardia).
- Penyumbatan atau penyempitan arteri jantung (arteri koroner). Penyumbatan arteri adalah faktor risiko besar dari masalah nyeri dada terkait jantung dan serangan jantung.
- Masalah struktural pada ruangan atau bilik jantung, mungkin dimiliki anak dengan kondisi cacat jantung bawaan atau penyakit katup jantung.
- Riwayat serangan jantung, pernah mengalami sebelumnya atau berisiko keturunan; termasuk jika Anda saat ini tidak menunjukkan gejala apa pun seputar penyakit jantung.
Gejala-gejala yang membutuhkan EKG
Berikut ini adalah kondisi yang mengarah pada gejala penyakit jantung dan mengharuskan Anda untuk menjalani tes EKG (elektrokardiogram):
- Nyeri dada.
- Pusing, pusing, atau kebingungan.
- Palpitasi atau jantung berdebar.
- Denyut nadi cepat atau lebih lebih lambat dari biasanya.
- Sesak napas.
- Kelemahan, kelelahan atau penurunan kemampuan untuk berolahraga.
Risiko dan efek samping EKG (elektrokardiogram)
EKG (elektrokardiogram) adalah prosedur yang aman. Saat alat ditempelkan ke tubuh, tidak ada aliran listrik yang dikirimkan. Alat EKG ini hanya bertugas untuk merekam aktivitas kelistrikan pada jantung.
Anda mungkin akan merasakan sedikit ketidaknyaman, seperti saat perban atau elektroda di lepas. Beberapa orang juga bisa mengalami sedikit ruam pada area tubuh yang ditempelkan alat perekam listrik di jantung.
Irama detak jantung mungkin menjadi tidak teratur, terutama bila menjalani tes EKG olahraga. Namun, ini bukan efek samping dari prosedurnya, melainkan pengaruh dari olahraga yang Anda jalani saat berlangsung.
Persiapan sebelum menjalani EKG (elektrokardiogram)
Sebelum tes dimulai, staf medis biasanya akan meminta Anda untuk melepaskan semua perhiasan, jam tangan, atau benda logam lainnya yang menempel di tubuh.
Kemudian Anda akan diminta untuk mengganti pakaian dengan gaun medis. Jangan khawatir, organ vital Anda tetap akan tertutup karena pakaian khusus tersebut hanya akan memperlihatkan bagian yang diperlukan saja.
Anda mungkin perlu mencukur bulu yang tumbuh di sekitar dada. Tujuannya, agar alat melekat dengan kuat pada kulit Anda.
Prosedur EKG (elektrokardiogram)
Proses pemeriksaan EKG terbilang singkat dan tidak menyakitkan. Anda akan dibantu oleh seorang dokter spesialis atau staf medis yang sudah terlatih dalam hal ini.
Langkah-langkah pemasangan alat EKG
Cara pemasangan alat EKG, cukup mudah. Staf medis akan menempelkan elektroda di atas kulit dada Anda. Selain di dada, elektroda juga akan ditempelkan pada lengan dan kaki dengan bantuan gel perekat.
Selama proses pemeriksaan berlangsung, Anda akan diminta untuk berbaring. Elektroda yang menempel pada badan Anda memiliki kabel listrik yang tersambung dengan mesin EKG.
Detak jantung Anda kemudian terekam lewat mesin tersebut, sehingga dokter akan mengetahui seberapa baik aktivitas sinyal listrik pada jantung Anda.
Hasil EKG muncul dalam bentuk grafik yang akan menunjukkan apakah irama detak jantung Anda terbilang normal atau tidak. Jika hasil tes dinyatakan normal, Anda tidak membutuhkan tes lanjutan.
Sebaliknya, jika ternyata tes menunjukkan ada masalah pada jantung, mau tidak mau Anda harus melakukan pemeriksaan lanjutan.
Perawatan setelah EKG (elektrokardiogram)
Umumnya, tidak ada perawatan khusus setelah elektrokardiogram (EKG) dijalankan. Namun, Anda harus menjaga pola makan menjadi lebih sehat dan menyesuaikan aktivitas. Anda akan mendapatkan hasil berupa grafik setelah tes dilakukan.
Cara membaca grafik hasil tes EKG mungkin tidak mudah untuk beberapa orang. Oleh karena itu, Anda bisa meminta bantuan dan petunjuk dokter untuk memahami hasilnya.
Jika Anda perhatikan hasil grafiknya, takik ke atas pendek pertama disebut gelombang P. Gelombang ini menunjukkan bahwa atrium (serambi jantung) berkontraksi untuk memompa darah.
Kemudian, takik pendek ke bawah yang terhubung ke bagian atas yang tinggi disebut dengan kompleks QRS. Bagian ini menunjukkan ventrikel (bilik jantung) yang berkontraksi untuk memompa darah.
Selanjutnya, segmen pendek ke atas disebut dengan segmen ST yang menunjukkan jumlah waktu dari akhir kontraksi ventrikel hingga awal periode istirahat sebelum ventrikel mulai berkontraksi untuk denyut berikutnya.
Kurva ke atas berikutnya disebut “gelombang T.’ Gelombang T menunjukkan periode istirahat dari ventrikel.Ketika dokter melihat EKG, dia mempelajari ukuran dan panjang setiap bagian dari segmen, kurva, maupun gelombang yang terekam.
[embed-health-tool-heart-rate]