backup og meta

8 Manfaat Jahe, dari Mencegah Mual hingga Melawan Kanker

8 Manfaat Jahe, dari Mencegah Mual hingga Melawan Kanker

Jahe atau dikenal juga dengan nama latin Zingiber officinale Rosc. sering digunakan sebagai rempah untuk penyedap makanan. Bahkan, ada pula yang memanfaatkannya sebagai obat tradisional.

Lebih jelasnya, apa saja manfaat jahe? Yuk, cari tahu jawabannya berikut ini!

Kandungan gizi jahe

Zingiber officinale Rosc .merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara, kemudian menyebar ke berbagai negara.

Terkenal karena aromanya yang khas, rempah ini dijadikan bahan masakan sekaligus pengobatan alternatif di Cina, India, hingga Timur Tengah. 

Manfaat tanaman rempah ini dilihat dari berbagai zat gizi yang terkandung di dalamnya.

Berdasarkan situs Panganku yang dikelola oleh Kemenkes RI, 100 gram jahe mengandung zat gizi sebagai berikut.

  • Air: 55.0 gram
  • Energi : 51 kkal.
  • Protein: 1,5 gram (g).
  • Lemak: 1,0 gram.
  • Karbohidrat: 10,1 g.
  • Serat: 12,0 gram.
  • Kalsium: 21 milligram (mg).
  • Fosfor: 39 mg.
  • Besi: 1,6 mg.
  • Natrium: 12 mg.
  • Kalium: 441,7 mg.
  • Tembaga: 0,48 mg.
  • Karoten Total: 9 mikrogram (mcg).
  • Seng: 0,7 mg.
  • Thiamin (Vitamin B1) : 0,02 mg.
  • Riboflavin (Vitamin B2): 0,17 mg.
  • Niasin (Vitamin B3): 3,3 mg.
  • Vitamin C: 4 mg.

Manfaat jahe untuk kesehatan

Sudah banyak riset yang meneliti manfaat dari tanaman rimpang ini. Beberapa di antaranya masih memiliki kekurangan sehingga membutuhkan penelitian lebih lanjut.

1. Mengurangi mual

Minum obat alami jahe

Ada banyak makanan dan minuman yang menggunakan rempah ini sebagai salah satu bahannya. Sebut saja rebusan air jahe, wedang jahe, teh jahe, permen jahe, atau sup ayam jahe.

Deretan makanan dan minuman ini paling direkomendasikan ketika Anda sedang kondisi tertentu yang rentan sekali mengalami mual dan muntah, seperti sakit, hamil, atau bepergian naik mobil.

Studi pada jurnal Integrative medicine insights melaporkan konsumsi jahe bisa mencegah sekaligus mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil dan orang yang mengalami efek samping akibat pengobatan kemoterapi.

Setelah diamati, potensi jahe ini berasal dari aktivitas rempah yang meningkatkan pergerakan makanan melalui saluran cerna dan memblokir reseptor serotonin di lapisan urus.

Mekanisme ini membantu menenangkan saraf yang memicu refleks muntah.

2. Membantu melawan infeksi

Jahe mengandung gingerol, shogaol, dan paradol. Semuanya adalah senyawa aktif yang memiliki sifat antibakteri.

Itu artinya, senyawa aktif ini bisa membantu tubuh melawan bakteri yang menginfeksi.

Sebuah studi yang diterbitkan pada Phytotherapy Research menunjukkan ekstrak jahe efektif melawan bakteri mulut yang menyebabkan gingivitis dan periodontitis.

Gingivitis sendiri adalah peradangan pada jaringan lunak di sekitar gigi.

Penyakit ini terjadi akibat plak yang menumpuk dan mengundang bakteri untuk berkembang. Akhirnya, jumlah bakteri semakin banyak dan infeksi bisa terjadi.

Sementara, periodontitis adalah infeksi gusi serius yang merusak jaringan lunak dan menghancurkan tulang yang menopang gigi.

3. Kaya antioksidan

Manfaat jahe untuk kesehatan ternyata berasal dari kandungan antioksidan, seperti gingerol.

Bahan makanan yang kaya antioksidan ini punya potensi membantu mengurangi stres oksidatif, yakni kondisi ketika tubuh kelebihan radikal bebas.

Nah, radikal bebas didapat dari hasil metabolisme tubuh, maupun paparan polusi atau sinar matahari.

Ketika stres oksidatif terjadi, sel bisa saja rusak dan kondisi ini bisa memicu banyak penyakit kronis, seperti kanker dan penyakit Alzheimer.

Konsumsi rempah ini bisa meningkatkan antioksidan sehingga dapat melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas.

4. Menurunkan berat badan

Studi pada hewan dalam jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition melaporkan konsumsi air dan ekstrak jahe membantu mengurangi berat badan.

Kemudian, studi lain juga menunjukkan efek penurunan berat badan pada wanita yang mengonsumsi 2 gram bubuk rempah ini selama 12 minggu.

Penurunan berat badan ini membantu seseorang untuk mencegah obesitas sekaligus mempertahankan berat badan idealnya.

Manfaatnya diketahui berasa dari mekanisme rempah ini pada tubuh, yakni meningkatkan jumlah kalori yang dibakar tubuh.

5. Meringankan gejala osteoarthritis

Osteoarthritis merupakan salah jenis arthritis, yakni peradangan pada sendi. Seseorang yang mengidap penyakit ini sering kali mengalami nyeri sendi dan sendi kaku.

Rasa sakitnya bisa mengganggu aktivitas, bahkan pada beberapa kasus parah bisa menyebabkan kelumpuhan.

Rasa nyerinya ternyata bisa berkurang pada beberapa pengidap osteoartritis lutut menurut studi pada jurnal Osteoarthritis and Cartilage, dengan mengonsumsi 500 mg air jahe setiap hari selama 3 hingga 12 minggu.

Efek yang sama juga terlihat pada kombinasi rempah ini dengan damar wangi, kayu manis, dan minyak wijen yang dioleskan ke kulit.

6. Menjaga kestabilan kadar gula darah

Konsumsi rempah ini juga bisa menjaga kadar gula darah tetap stabil.

“Jahe mengurangi enzim yang memecah karbohidrat sehingga membantu tubuh memetabolisme glukosa”, ujar Candace O’Neill, seorang ahli diet pada tim Cleveland Clinic.

Di samping itu, senyawa gingerol juga mendorong otot untuk menyerap glukosa sehingga membuat tubuh tidak perlu memproduksi insulin ekstra.

Normalnya, insulin diproduksi tubuh untuk mengatur gula darah agar tidak tinggi kadarnya.

Akan tetapi, pengidap diabetes tipe 2 sering kali tidak menghasilkan insulin yang cukup. Akibatnya, glukosa menumpuk di aliran darah.

Nah, efek jahe pada gula darah tentu sangat bermanfaat bagi pengidap diabetes.

7. Mengurangi keparahan PMS

gejala pms makin parah

Masih dengan khasiatnya dalam mengurangi rasa nyeri. Efeknya ini juga memberikan pengaruh pada wanita yang sedang PMS, yakni sindrom pramenstruasi.

Saat PMS terjadi, rasa nyeri yang dirasakan jauh lebih hebat sehingga bisa mengganggu aktivitas harian.

Studi yang diterbitkan pada jurnal The Journal of Alternative and Complementary Medicine membagi beberapa kelompok wanita untuk minum obat pereda nyeri dan mengonsumsi bubuk jahe sebanyak 250 mg.

Hasilnya, menunjukkan konsumsi bubuk rempah dapat mengurangi rasa nyeri sama efektifnya dengan obat ibuprofen dan asam mefenamat.

8. Menurunkan kadar kolesterol

Konsumsi jahe dapat menurunkan kadar kolesterol. Memang tubuh membutuhkan kolesterol, tapi tidak dalam jumlah yang banyak.

Jika terlalu banyak, kadar kolesterol tinggi bisa terjadi dan kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Berdasarkan penelitian pada Clinical & Medical Biochemistry pengidap kadar kolesterol tinggi diminta untuk mengonsumsi 5 gram bubuk jahe setiap harinya selama 3 bulan.

Hasilnya, menunjukkan penurunan kadar kolesterol jahat sebanyak 17,4 persen dalam masa percobaan.

Menambahkan jahe ke dalam menu makanan Anda

cara mengobati ganglion dengan jahe

Untuk mendapatkan manfaat yang sudah disebutkan di atas, Anda bisa menambahkan rempah ini ke dalam menu makanan dengan cara berikut ini.

  • Minum teh rebusan rempah ini dua sampai tiga kali sehari untuk membantu memperlancar sistem pencernaan Anda.
  • Kunyah irisan tanaman rimpang ini beberapa menit sebelum makan.
  • Jika Anda tidak suka mengunyah mentah-mentah, sebagai alternatif Anda bisa mencampurkan sedikit parutannya dengan sari lemon dan garam. Kemudian, makanlah sejumput campuran tersebut sebelum makan. 
  • Minum dua sampai tiga kali sehari perasan air rempah ini yang sudah dicampur madu secukupnya.
  • Tambahkan makanan Anda dengan rempah satu ini sesering mungkin, terutama dalam meracik masakan.

Dari semua cara di atas, menyajikan rempah ini menjadi secangkir teh hangat merupakan langkah paling mudah.

Jika Anda ingin membuat teh atau air jahe, berikut langkah-langkah yang bisa Anda ikuti.

  • Parut jahe seukuran jari kelingking.
  • Rebus 4 gelas air dengan api sedang.
  • Tambahkan parutan rempah ke dalam air rebusan.
  • Biarkan rebusan campuran rempah dan air tersebut selama sekitar 5 hingga 10 menit.
  • Saring airnya untuk memisahkan parutan rempah agar tidak mengganggu saat diminum.
  • Teh rempah sudah matang dan dapat diminum baik panas maupun dingin.

Bila rasanya terlalu kuat, Anda boleh tambahkan perasan air lemon agar rasanya jadi lebih segar. Madu juga bisa Anda tambahkan untuk menambah rasa manis.

Efek samping konsumsi jahe yang perlu diperhatikan

Sindrom hiperstimulasi ovarium

Saat memilih jahe terutama jika ingin Anda gunakan untuk pengobatan tradisional, Anda dapat memilih jahe yang masih segar, strukturnya kokoh, halus, dan tidak berjamur.

Namun, jika memilih jahe dalam bentuk bubuk, pastikan Anda memilih bubuk jahe yang masih murni.

Minuman bubuk jahe yang dijual di pasaran biasanya sudah mengandung tambahan gula.

Simpan bumbu dapur ini dalam wadah tertutup rapat dan disimpan di tempat yang kering, gelap, serta tidak pengap atau panas.

Memang manfaat dari jahe sangat melimpah, tapi bukan berarti Anda bisa mengonsumsinya secara berlebihan.

Batasannya adalah 4 gram per hari, tidak boleh lebih. Jika Anda mengonsumsinya secara berlebihan, sakit perut, perut kembung terasa panas, hingga mulas dan diare bisa terjadi.

Di samping itu, konsumsi rempah ini bersamaan dengan obat pengencer darah dapat menimbulkan interaksi obat yang berbahaya.

Oleh karena itu, baiknya konsultasi lebih dahulu dengan dokter sebelum menambahkan rempah-rempah ini secara rutin dalam menu makan.

Begitu juga dengan ibu hamil yang ingin mengonsumsi jahe perlu berhati-hati dalam mengonsumsinya.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Lete, I., & Allué, J. (2016). The Effectiveness of Ginger in the Prevention of Nausea and Vomiting during Pregnancy and Chemotherapy. Integrative medicine insights11, 11–17. https://doi.org/10.4137/IMI.S36273

Data Komposisi Pangan Indonesia – beranda. (n.d.). Retrieved April 1, 2022, from https://www.panganku.org/id-ID/view

Park M, Bae J, Lee DS. Antibacterial activity of [10]-gingerol and [12]-gingerol isolated from ginger rhizome against periodontal bacteria. Phytother Res. 2008 Nov;22(11):1446-9. doi: 10.1002/ptr.2473. PMID: 18814211.

Mayo Foundation for Medical Education and Research. (2020, February 14). Periodontitis. Mayo Clinic. Retrieved April 1, 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/periodontitis/symptoms-causes/syc-20354473

Mayo Foundation for Medical Education and Research. (2017, August 4). Gingivitis. Mayo Clinic. Retrieved April 1, 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gingivitis/symptoms-causes/syc-20354453

Mashhadi, N. S., Ghiasvand, R., Askari, G., Hariri, M., Darvishi, L., & Mofid, M. R. (2013). Anti-oxidative and anti-inflammatory effects of ginger in health and physical activity: review of current evidence. International journal of preventive medicine4(Suppl 1), S36–S42.

Ebrahimzadeh Attari, V., Ostadrahimi, A., Asghari Jafarabadi, M. et al. Changes of serum adipocytokines and body weight following Zingiber officinale supplementation in obese women: a RCT. Eur J Nutr 55, 2129–2136 (2016). https://doi.org/10.1007/s00394-015-1027-6

Ozgoli G, Goli M, Moattar F. Comparison of effects of ginger, mefenamic acid, and ibuprofen on pain in women with primary dysmenorrhea. J Altern Complement Med. 2009 Feb;15(2):129-32. doi: 10.1089/acm.2008.0311. PMID: 19216660.

Maharlouei N, Tabrizi R, Lankarani KB, Rezaianzadeh A, Akbari M, Kolahdooz F, Rahimi M, Keneshlou F, Asemi Z. The effects of ginger intake on weight loss and metabolic profiles among overweight and obese subjects: A systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Crit Rev Food Sci Nutr. 2019;59(11):1753-1766. doi: 10.1080/10408398.2018.1427044. Epub 2018 Feb 2. PMID: 29393665.

Folmer, V. N., Bartels, E. M., Bliddal, H., Altman, R. D., Juhl, C., Zhang, W., & Christensen, R. (2012). Efficacy and safety of ginger in osteoarthritis patients: A meta-analysis of randomized placebo-controlled trials. Osteoarthritis and Cartilage, 20. https://doi.org/10.1016/j.joca.2012.02.486

Cancer Resources from OncoLink | Treatment, R. (n.d.). Ginger: Health benefits and dietary recommendations during cancer treatment. OncoLink. Retrieved April 1, 2022, from https://www.oncolink.org/support/nutrition-and-cancer/during-and-after-treatment/ginger-health-benefits-and-dietary-recommendations-during-cancer-treatment

Murad, S., Niaz, K., & Aslam, H. (2018). Effects of ginger on LDL-C, total cholesterol and body weight. Clinical & Medical Biochemistry, 04(02). https://doi.org/10.4172/2471-2663.1000140

Versi Terbaru

27/10/2022

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

6 Rempah-Rempah yang Bisa Jadi Bahan Pengganti Garam

Bukan Rempah Biasa, Ini 5 Manfaat Daun Ketumbar untuk Tubuh


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 27/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan