backup og meta

Kencing Bau Belerang, Kondisi Apa yang Menyebabkannya?

Kencing Bau Belerang, Kondisi Apa yang Menyebabkannya?

Urine atau air kencing tergolong wajar apabila menimbulkan bau yang khas. Namun, dalam beberapa kasus hal ini bisa sangat mengganggu, salah satunya air kencing bau belerang.

Seperti apa air kencing bau belerang?

Cairan urine pada umumnya memiliki bau yang khas dalam keadaan normal. Bau yang ditimbulkan pun relatif ringan, tidak terlalu tajam, dan mengganggu indra penciuman.

Karakteristik cairan urine normal juga bisa dilihat dari warna dan jumlahnya. Air kencing sehat berwarna jernih hingga kuning muda dengan volume 400 sampai 2.000 mililiter (ml) setiap harinya.

Walaupun begitu, urine pada setiap orang terkadang menimbulkan aroma unik tersendiri. Salah satunya yaitu bau kencing seperti belerang atau telur busuk.

Kencing bau belerang dapat diartikan sebagai sebuah kondisi cairan urine yang memiliki bau tidak biasa, tidak sedap, bahkan sangat menyengat.

Jika mengalaminya, Anda mungkin akan merasa khawatir akan masalah kesehatan tertentu. Padahal, bisa saja penyebabnya merupakan kondisi ringan yang bisa normal kembali dengan sendirinya.

Kondisi yang menyebabkan kencing bau belerang

penyebab kencing bau seperti belerang

Penyebab urine berbau umumnya berkaitan dengan kadar limbah sisa proses metabolisme tubuh yang jumlahnya lebih tinggi daripada cairan dalam air kencing yang Anda keluarkan.

Beberapa kondisi yang memengaruhi tubuh Anda, mulai dari yang cukup ringan hingga serius bisa menjadi penyebab kencing bau belerang seperti berikut ini.

1. Konsumsi makanan tertentu

Mengonsumsi makanan tertentu, seperti jengkol dapat menimbulkan napas dan urine berbau belerang. Hal ini berkat kandungan asam jengkolat atau djenkolic acid di dalamnya.

Asam jengkolat yaitu asam amino non-protein yang mengandung sulfur atau belerang alami. Selain jengkol, petai juga tinggi kandungan asam amino yang memiliki senyawa sulfur.

Setelah makan jengkol dan petai Anda mungkin akan merasakan bau tidak sedap pada urine. Hal ini akan hilang dengan sendirinya, jika Anda berhenti mengonsumsinya.

2. Dehidrasi

Urine terdiri dari air dan limbah metabolisme yang perlu dikeluarkan dari dalam tubuh. Kurang minum air yang memicu dehidrasi bisa jadi salah satu penyebab kencing berbau belerang.

Dehidrasi membuat konsentrasi zat limbah menjadi terlalu tinggi daripada air. Tanpa air untuk mengencerkan zat limbah, akibatnya urine Anda akan menimbulkan bau yang lebih kuat.

Warna urine lebih kekuningan dan pekat bisa menandakan tubuh sedang mengalami dehidrasi. Minum cukup air bisa membantu mengatasi dehidrasi dan menghilangkan bau pada urine.

3. Efek samping obat-obatan

Apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan, vitamin, atau suplemen tertentu, hal ini bisa menyebabkan air kencing berbau seperti belerang. 

Beberapa obat dan suplemen yang menimbulkan efek samping ini, seperti suplemen vitamin B dan obat sulfa (sulfonamida). Obat sulfa biasanya dipakai untuk pengobatan infeksi bakteri.

Keduanya mengakibatkan kelebihan senyawa belerang keluar dari tubuh melalui urine. Apabila Anda sedang minum kedua jenis obat ini, lebih baik tanyakan efek sampingnya ke dokter.

4. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan kondisi saat bakteri masuk ke saluran kemih, mulai berkembang biak secara tidak terkontrol, hingga menimbulkan infeksi. Bakteri pada saluran kemih bisa mencemari urine dan menimbulkan bau tidak sedap.

Kebanyakan orang menggambarkan baunya seperti telur busuk atau belerang. Saat Anda mengalami infeksi saluran kemih, biasanya akan timbul gejala lain, seperti sering buang air kecil, sensasi terbakar saat berkemih, hingga nyeri panggul.

Jenis infeksi ini tergolong umum dan bisa dokter atasi dengan resep obat antibiotik. Minum air putih dan beristirahat cukup juga efektif sebagai langkah pemulihan kondisi ini.

5. Sistitis

Infeksi bakteri juga bisa menimbulkan gangguan kesehatan lain yang disebut sistitis. Penyakit ini menyebabkan peradangan, nyeri, dan tekanan pada kandung kemih.

Salah satu penyakit kandung kemih ini bisa mengganggu fungsi orang dalam menyimpan dan mengeluarkan urine. Bakteri juga bisa menyebabkan bau air kencing yang kuat seperti belerang.

Sistitis yang lebih banyak terjadi pada wanita memiliki gejala yang mirip seperti infeksi saluran kemih. Umumnya, antibiotik dan minum air putih cukup untuk mengatasi infeksi bakteri.

6. Prostatitis

Prostatitis yaitu peradangan pada prostat yang disebabkan oleh bakteri atau cedera pada kelenjar prostat. Prostat terletak di bawah kandung kemih dan hanya terdapat pada pria.

Saat pria mengalami prostatitis, mungkin akan muncul gejala seperti nyeri pada penis dan perut bawah, sering buang air kecil, rasa terbakar saat berkemih, dan darah pada urine atau air mani.

Penanganan prostatitis harus disesuaikan dengan penyebabnya. Prostatitis bakteri yang bisa menyebabkan bau urine tidak sedap bisa dokter atasi dengan pemberian obat antibiotik. Sementara itu, prostatitis nonbakteri perlu penanganan berbeda.

7. Fistula

Fistula merupakan sebuah kondisi yang dapat menimbulkan saluran abnormal antara dua bagian dalam tubuh yang seharusnya tidak saling terhubung.

Bakteri penyebab kencing bau belerang bisa terjadi akibat munculnya fistula antara usus dan kandung kemih. Hal ini bisa menyebabkan infeksi berulang atau urine bercampur feses.

Dokter akan merekomendasikan prosedur operasi untuk mengobati fistula. Selain itu, antibiotik dan obat pereda nyeri juga bisa dokter berikan untuk perawatan di rumah pasca-operasi.

8. Penyakit hati

Penyakit hati (iver) juga bisa memengaruhi kondisi urine normal. Organ hati berfungsi membantu mencerna makanan dan membuang racun dari dalam tubuh. Masalah liver bisa menyebabkan meningkatkan kadar amonia dalam urine.

Hal ini menyebabkan urine berubah warna lebih pekat dan bau lebih menyengat. Gejala lainnya antara lain sakit kuning (jaundice), sakit perut, mual dan muntah, feses pucat, urine lebih gelap, serta pembengkakan kaki dan pergelangan kaki. 

Dokter akan melakukan rencana perawatan berdasarkan penyebab dan tingkat keparahannya. Perubahan gaya hidup, seperti pola makan sehat, menurunkan berat badan, dan mengurangi alkohol bisa Anda lakukan.

9. Hipermetioninemia

Hipermetioninemia yaitu kondisi kelebihan protein tertentu, yakni asam amino jenis metionin, di dalam darah. Hal ini terjadi ketika metionin tidak dipecah dengan baik di dalam tubuh.

Selain menimbulkan aroma urine tidak sedap, penderita kelainan genetik ini juga mungkin memiliki napas atau keringat yang berbau seperti belerang.

Gejala lain dari hipermetioninemia, termasuk gangguan hati, masalah neurologis, kelemahan otot, serta keterlambatan dalam keterampilan motorik pada bayi dan anak-anak.

Penanganan hipermetioninemia saran dokter yaitu diet rendah protein yang mana dapat membantu mengelola gejala dan menyeimbangkan kadar metionin dalam tubuh.

Dari berbagai kondisi penyebab kencing bau belerang, Anda harus lebih waspada apabila timbul gejala-gejala penyerta yang bisa menjadi tanda masalah kesehatan tertentu.

Dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan tes, seperti tes urine (urinalisis) sebagai langkah diagnosis awal untuk menentukan pengobatan yang tepat sesuai kondisi Anda.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Smelly urine. NHS. (2020). Retrieved 12 August 2021, from https://www.nhs.uk/conditions/smelly-urine/

Urine Odor Causes. Mayo Clinic. (2019). Retrieved 12 August 2021, from https://www.mayoclinic.org/symptoms/urine-odor/basics/causes/sym-20050704 

Prostatitis – Symptoms and causes. Mayo Clinic. (2020). Retrieved 12 August 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prostatitis/symptoms-causes/syc-20355766

Liver problems – Symptoms and causes. Mayo Clinic. (2020). Retrieved 12 August 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/liver-problems/symptoms-causes/syc-20374502

Interstitial Cystitis. Johns Hopkins Medicine. Retrieved 12 August 2021, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/interstitial-cystitis

Urinary Tract Infections: Causes, Symptoms & Treatment. Cleveland Clinic. (2020). Retrieved 12 August 2021, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9135-urinary-tract-infections 

Hypermethioninemia. MedlinePlus Genetics. Retrieved 12 August 2021, from https://medlineplus.gov/genetics/condition/hypermethioninemia/ 

What Is A Fistula? Types, causes and treatments explained. National Association for Continence. Retrieved 12 August 2021, from https://www.nafc.org/fistula 

Bunawan, N. C., Rastegar, A., White, K. P., & Wang, N. E. (2014). Djenkolism: case report and literature review. International medical case reports journal, 7, 79–84. https://doi.org/10.2147/IMCRJ.S58379

Versi Terbaru

19/08/2021

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Terapi Urine dengan Minum Air Kencing, Benarkah Efektif?

Kencing Berbau Kopi, Apakah Hanya karena Kebanyakan Minum Kopi?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 19/08/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan