Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Poliuria adalah kondisi ketika tubuh menghasilkan urine (air kencing) secara berlebihan. Kondisi yang termasuk penyakit kandung kemih ini membuat Anda lebih sering ingin buang air kecil. Ketika kencing, urine yang dikeluarkan pun jauh lebih banyak dari seharusnya.
Produksi urine setiap orang berbeda-beda. Meski begitu, tubuh orang dewasa rata-rata dapat menghasilkan urine normal sebanyak 0,8-2 liter dalam sehari, dengan perkiraan asupan cairan sebanyak 2 liter dari minum air maupun sumber lainnya.
Volume urine bisa dikatakan berlebihan bila sudah melewati 2,5 liter dalam sehari. Pada penderita poliuria, produksi urine bahkan dapat mencapai 15 liter dalam kurun waktu 24 jam. Akibatnya, Anda jadi sering bolak-balik pergi ke kamar mandi.
Poliuria umumnya muncul akibat penyakit tertentu. Maka dari itu, penanganan terhadap poliuria perlu disesuaikan dengan penyakit pemicunya. Jika penyakit tersebut tidak bisa disembuhkan, barulah poliuria ditangani dengan obat-obatan.
Poliuria yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan dampak jangka panjang. Keluarnya urine dalam jumlah besar dapat mengakibatkan hiponatremia (rendahnya kadar natrium dalam darah), koma, hingga kematian.
Gejala sering kencing yang utama tentu saja sering ingin buang air kecil. Orang dewasa yang sehat buang air kecil normal sebanyak 6-7 kali dalam sehari. Buang air kecil hingga 10 kali dalam 24 jam masih tergolong wajar asalkan tidak ada keluhan dan urine tampak normal.
Penderita poliuria dapat buang air kecil hingga belasan kali dalam satu hari. Mereka mungkin juga sering terbangun saat tidur karena ingin buang air kecil pada malam hari (nokturia) atau sebuah kondisi yang dikenal sebagai nokturia.
Jika poliuria disebabkan oleh penyakit tertentu seperti diabetes atau gagal ginjal, Anda kemungkinan juga akan mengalami gejalanya. Gejala poliuria pada penderita diabetes biasanya disertai dengan polidipsia (sering haus) dan polifagia (rasa lapar berlebih).
Ada banyak sekali faktor yang dapat memancing rasa ingin buang air kecil, mulai dari makanan, minuman, hingga kecemasan. Apabila pemicunya bukanlah penyakit, Anda tidak perlu cemas karena kondisi ini hanya berlangsung sementara.
Akan tetapi, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami kondisi berikut:
Sering buang air kecil juga dapat menandakan penyakit yang lebih serius, seperti infeksi ginjal (pielonefritis), gangguan sumsum tulang belakang, bahkan kanker. Segera kunjungi dokter bila terjadi kondisi:
Poliuria biasanya terjadi karena seseorang mengonsumsi cairan secara berlebihan. Semakin banyak cairan yang masuk ke tubuh Anda, semakin banyak pula air kencing yang akan terbentuk dalam ginjal.
Beberapa jenis minuman juga bisa membuat Anda lebih sering kencing karena bersifat diuretik. Minuman seperti kopi, teh, serta alkohol meningkatkan kadar garam dan air dalam urine sehingga volume urine yang diproduksi pun ikut meningkat.
Poliuria akibat banyak minum bukanlah masalah besar karena dapat membaik dengan sendirinya. Di sisi lain, ada pula sejumlah penyakit yang jadi penyebab sering buang air kecil, seperti:
Obat-obatan tertentu juga dapat memengaruhi pembentukan urine dan membuat Anda lebih sering buang air kecil. Berikut di antaranya:
Pada dasarnya, tidak ada metode khusus untuk mendiagnosis poliuria. Ini disebabkan karena poliuria bukanlah penyakit, melainkan kondisi medis yang menjadi gejala dari penyakit tertentu.
Walau demikian, dokter tetap dapat mendiagnosis penyakit yang memicu poliuria begitu tanda-tandanya muncul. Proses dan lamanya diagnosis mungkin bervariasi pada tiap orang, tergantung dari penyakit apa yang menjadi dalangnya.
Saat Anda memeriksakan diri atas keluhan sering buang air kecil, dokter kemungkinan akan melakukan pemeriksaan:
Dokter biasanya juga melakukan tes urine yang disebut tes volume 24 jam. Anda akan diminta mengambil sampel air kencing dan membawanya kembali ke rumah sakit. Setelah 24 jam, Anda akan diminta untuk mengulanginya sekali lagi.
Anda tidak diperbolehkan mengonsumsi cairan apa pun selama 8 jam setelahnya. Lalu, sampel urine Anda akan diperiksa sekali lagi. Pemeriksaan ginjal ini dapat mengukur kerusakan ginjal dan hormon yang berperan dalam produksi urine.
Pengobatan poliuria tergantung pada penyebabnya. Apabila poliuria disebabkan oleh penyakit diabetes, pengobatan tentu bertujuan untuk mengontrol gula darah sehingga ginjal dapat berfungsi sebaik mungkin.
Jika poliuria disebabkan karena obat-obatan tertentu, Anda bisa mengatasinya dengan berhenti meminum obat tersebut dan mencari alternatifnya. Hal serupa juga berlaku bila poliuria dipicu oleh kebiasaan minum minuman yang bersifat diuretik.
Akibat sering buang air kecil yang tidak diobati, Anda mungkin akan mengalami beberapa masalah komplikasi.
Poliuria yang bukan disebabkan oleh penyakit bisa diatasi dengan beberapa perubahan gaya hidup di rumah. Berikut beberapa cara mengatasi sering buang air kecil yang sekiranya dapat membantu Anda.
Poliuria adalah gangguan sistem perkemihan yang ditandai dengan sering buang air kecil. Poliuria yang disebabkan karena sering minum biasanya tidak mengkhawatirkan, tapi tetap awasi tanda-tanda yang Anda alami.
Poliuria sebenarnya bukanlah penyakit, melainkan kondisi gangguan kesehatan. Oleh sebab itu, penanganan terhadap poliuria perlu disesuaikan dengan gejalanya. Jika Anda merasa mengalami gejala poliuria, konsultasikan dengan dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar