2. Mencegah penyakit diabetes

Percobaan pada tikus yang dipublikasikan di Journal of The Science of Food and Agriculture menunjukkan bahwa jengkol mampu menurunkan kadar gula darah setelah makan.
Jika dilakukan penelitian lebih lanjut, bukan tidak mungkin para ahli dapat membuktikan jengkol baik untuk mencegah penyakit diabetes dan mengendalikan gula darah pada penderita diabetes.
Pasalnya, dalam penelitian tersebut, peneliti mengaku melihat kelompok tikus yang makan jengkol memiliki kelenjar langerhans yang lebih aktif.
Kelenjar langerhans ini bertanggung jawab dalam menghasilkan hormon insulin dan berbagai hormon lainnya yang mengatur gula darah di dalam tubuh.
3. Mencegah sakit maag

Percobaan lain yang disebutkan pada Global Journal of Pharmacology menyatakan bahwa ekstrak jengkol juga mengandung manfaat untuk mencegah masalah lambung.
Studi yang dilakukan pada tikus itu menunjukkan bahwa tikus yang diberikan ekstrak jengkol cenderung terlindung dan terhindar dari gangguan pencernaan, seperti sakit maag.
Kelompok tikus yang makan jengkol mengalami peningkatan enzim superoxide dismutase (SOD), yaitu enzim yang berperan penting dalam melindungi dinding lambung dari luka akibat asam lambung.
4. Mengurangi peradangan

Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Bangladesh Journal of Pharmacology menunjukkan bahwa ekstrak daun jengkol memiliki sifat antimikroba.
Sejumlah mikroorganisme yang terbukti mampu diatasi oleh ekstrak daun jengkol ini termasuk Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermis, dan Microsporum gypsum.
Artinya, bagian dari jengkol mungkin memiliki manfaat untuk membantu mengatasi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kuman-kuman tersebut.
5. Mencegah anemia

Kandungan zat besi pada jengkol cukup banyak sehingga dapat membantu mencegah anemia.
Anemia defisiensi besi terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk memproduksi hemoglobin.
Hasilnya, Anda akan mengalami berbagai gejala dan keluhan yang tak mengenakan dari kondisi ini.
Mayo Clinic menyebutkan salah satu cara mencegah kondisi tersebut adalah mengonsumsi makanan yang kaya zat besi.
6. Menjaga kesehatan ibu hamil

Fosfor yang terkandung dalam satu porsi jengkol cukup untuk memberikan manfaat kepada ibu hamil.
Situs Merrion Fetal Health menyebutkan bahwa fosfor adalah nutrisi yang baik untuk pembentukan tulang pada ibu hamil dan janinnya.
Tak hanya itu, fosfor juga berguna untuk pembekuan darah, fungsi ginjal, perbaikan jaringan dan sel, kontraksi otot dan irama jantung yang normal.
Oleh karena itu, jika Anda ingin mengambil manfaat dari fosfor, sebaiknya makan jengkol dalam porsi yang cukup.
Tips aman makan jengkol
Jengkol dapat diolah menjadi berbagai macam kudapan, mulai dari jengkol goreng, semur jengkol, jengkol balado cabai merah hingga jengkol cabai hijau.
Bahkan, makanan ini juga bisa langsung disantap mentah-mentah sebagai lalapan.
Selain kaya manfaat, jengkol terbukti mengandung beberapa zat yang bisa membahayakan kesehatan jika dikonsumsi terlalu banyak.
Dalam beberapa penelitian, jengkol disebut memiliki kandungan nitrogen yang cukup tinggi sehingga berisiko menimbulkan gangguan fungsi ginjal dan masalah pada sistem perkemihan.
Jika Anda gemar makan jengkol, sebaiknya lebih berhati-hati karena ada risiko keracunan bila dimakan secara berlebihan.

Penelitian di International Medical Case Reports Journal menyebutkan bahwa keracunan jengkol adalah peristiwa yang langka.
Namun, kondisi ini dapat membuat seseorang mengalami gagal ginjal.
Keracunan jengkol, atau disebut juga dengan jengkolisme, dapat menimbulkan beberapa gejala seperti:
Jika ingin terhindar dari gejala-gejala di atas, Anda dianjurkan makan jengkol dalam porsi yang cukup.
Jangan ragu untuk mengunjungi layanan kesehatan jika Anda mengalami gejala-gejala yang mengkhawatirkan.
Dokter atau tenaga kesehatan dapat memberikan saran terbaik untuk kondisi kesehatan Anda.