backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengenal Proses Metabolisme pada Tubuh Manusia

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 15/11/2023

Mengenal Proses Metabolisme pada Tubuh Manusia

Apa yang terjadi pada makanan yang Anda konsumsi di dalam tubuh? Makanan akan melalui serangkaian proses pemecahan menjadi komponen yang lebih sederhana, lalu diubah menjadi energi agar tubuh bisa menjalankan fungsinya. Proses inilah yang disebut dengan metabolisme.

Apa yang dimaksud denga metabolisme?

Metabolisme adalah proses pengolahan zat gizi dari makanan yang telah diserap oleh tubuh untuk diubah menjadi energi. Energi selanjutnya digunakan dalam segala fungsi tubuh, dari bernapas, berpikir, bertumbuh, hingga tiap gerakan Anda saat melakukan aktivitas sehari-hari.

Proses metabolisme terdiri dari serangkaian reaksi kimia rumit yang terjadi pada sel-sel tubuh. Setiap reaksi kimia bekerja secara serentak untuk menjaga sel-sel tetap sehat dan berfungsi.

Reaksi kimia yang terjadi disesuaikan dengan masing-masing organ tubuh manusia.

Kaitan metabolisme dan energi

Satu hal yang amat erat kaitannya dengan metabolisme yakni kalori. Sederhananya, kalori pada makanan menunjukkan banyaknya energi yang akan Anda dapatkan dari mengonsumsi makanan tersebut.

Proses penghabisan energi inilah yang selama ini dikenal sebagai ‘membakar kalori’. Bahkan tanpa beraktivitas pun, tubuh Anda sebenarnya sudah membakar kalori atau energi untuk bertahan hidup.

Semakin banyak dan berat aktivitas fisik Anda, semakin besar energi yang dihabiskan (jumlah kalori yang terbakar). Sementara jika Anda jarang berolahraga, energi berlebih akan menumpuk dalam bentuk timbunan lemak.

Beda metabolisme dan pencernaan

Metabolisme merupakan bagian dari proses pencernaan, tetapi keduanya berbeda.

Pencernaan lebih diartikan sebagai proses yang dilakukan tubuh untuk mengolah dan memecah makanan menjadi zat gizi. Proses tersebut berlangsung dalam organ pencernaan.

Sementara metabolisme bisa terjadi dalam berbagai sel tubuh yang dikendalikan oleh protein khusus. Proses pembentukan energi ini bahkan sudah dimulai sejak pertama kali Anda terbentuk dalam kandungan dan akan berhenti saat Anda mati.

Jika diurutkan, makanan yang Anda konsumsi akan dicerna menjadi zat gizi di dalam mulut, organ lambung, dan usus.

Setelah itu, zat-zat gizi seperti karbohidrat akan diserap ke dalam sel. Zat-zat gizi lalu dimetabolisme di dalam sel untuk diubah menjadi energi.

Jenis metabolisme energi

Metabolisme merupakan proses dasar yang dialami setiap makhluk hidup. Bahkan, hewan dan tumbuhan juga mengalami proses yang sama agar bisa berfungsi normal.

Pada manusia, proses ini bekerja dalam dua cara, yaitu katabolisme dan anabolisme.

1. Katabolisme

Katabolisme merupakan proses pemecahan zat-zat gizi menjadi energi. Contohnya, karbohidrat dari nasi yang Anda makan akan dipecah menjadi glukosa. Glukosa lalu dibawa oleh darah dan diedarkan ke setiap sel tubuh Anda.

Begitu berada di dalam sel, glukosa akan diuraikan kembali dalam serangkaian reaksi kimia hingga menghasilkan energi. Inilah yang disebut sebagai katabolisme.

Energi dari katabolisme selanjutnya dapat digunakan dalam berbagai fungsi tubuh.

2. Anabolisme

Anabolisme merupakan proses pembentukan molekul baru untuk menjalankan fungsi tubuh.

Proses ini terjadi saat tubuh memperbaiki jaringan yang rusak, menghasilkan hormon, dan sebagainya. Anabolisme akan menghabiskan energi.

Energi yang digunakan tubuh dalam melakukan anabolisme berasal dari katabolisme. Berbagai zat di dalam sel akan dikumpulkan, kemudian dibentuk menjadi suatu zat baru yang bisa digunakan tubuh untuk menjalankan fungsinya.

Jenis metabolisme

  • Katabolisme: metabolisme yang menghasilkan energi, contohnya pemecahan karbohidrat menjadi glukosa.
  • Anabolisme: metabolisme yang menghabiskan energi, contohnya pembentukan molekul baru untuk menjalankan fungsi tubuh.

Faktor yang memengaruhi laju metabolisme

Di bawah ini beberapa faktor yang memengaruhi metabolisme Anda.

  • Ukuran dan komposisi tubuh. Laju metabolisme orang yang berotot atau bertubuh besar lebih cepat karena mereka membutuhkan banyak energi.
  • Jenis kelamin. Laki-laki biasanya memiliki massa otot yang lebih besar dibandingkan wanita sehingga pembakaran energinya lebih cepat.
  • Usia. Massa otot berkurang seiring bertambahnya usia. Hal ini menyebabkan laju pembakaran energi juga menurun.
  • Kondisi medis tertentu. Beberapa orang mungkin mempunyai kondisi medis yang memengaruhi laju metabolismenya.

Cara meningkatkan laju metabolisme

durasi olahraga untuk menurunkan berat badan

Proses metabolisme yang cepat tidak serta-merta membuat seseorang menjadi lebih sehat dari yang lain.

Perlu juga diketahui bahwa ketika seseorang meningkatkan laju metabolismenya, istilah ‘meningkatkan laju’ sebenarnya kurang tepat.

Jika Anda ingin meningkatkan laju pembakaran kalori, simak beberapa tips yang bisa Anda coba di bawah ini.

1. Melakukan olahraga aerobik

Ini adalah olahraga yang paling efektif untuk membakar lemak dan kalori. Guna menurunkan berat badan, lakukan olahraga aerobik setidaknya 30 menit sehari sebanyak lima hari dalam seminggu.

2. Melakukan olahraga untuk meningkatkan otot

Jaringan otot membakar lebih banyak kalori daripada jaringan lemak. Maka dari itu, membentuk massa otot dengan cara angkat beban akan membantu Anda meningkatkan laju metabolisme secara tidak langsung.

3. Mengonsumsi makanan dan minuman tertentu

Beberapa jenis makanan dan minuman diklaim dapat meningkatkan laju metabolisme. Hal ini belum terbukti kuat secara ilmiah dan mungkin bukanlah solusi jangka panjang.

Namun, tidak ada salahnya untuk menambahkannya dalam menu harian Anda. Makanan dan minuman tersebut meliputi:

  • makanan tinggi protein seperti ayam, telur, dan kacang-kacangan,
  • makanan pedas dan berempah,
  • teh hijau dan teh oolong,
  • kopi hitam, serta
  • minuman berenergi.

Gangguan metabolisme

Beberapa orang mungkin memiliki kondisi medis tertentu yang dapat menyebabkan gangguan metabolisme. Gangguan metabolisme merujuk pada segala penyakit atau kondisi yang disebabkan oleh reaksi kimia abnormal pada sel-sel tubuh.

Penyebabnya bisa jadi jumlah enzim atau hormon metabolisme yang tak normal, atau perubahan pada fungsi keduanya. Saat reaksi kimiawi tubuh terhambat atau rusak serta kekurangan atau penumpukkan zat beracun dapat terjadi dan menyebabkan gejala serius.

Di bawah ini beberapa bentuk gangguan metabolisme yang bisa terjadi.

1. Kelainan metabolisme bawaan

Kelainan metabolisme bawaan terjadi sejak bayi dilahirkan. Kondisi ini cukup langka, dengan jumlah kasus 1 dari 800 kelahiran. Bayi yang lahir dengan kelainan ini mungkin menunjukkan gejala seperti masalah hormon, penyakit jantung, dan lain-lain.

Ada pula bentuk kelainan yang lebih umum, seperti galaktosemia dan fenilketonuria. Bayi yang lahir dengan galaktosemia tidak mempunyai cukup enzim galaktosa yang diperlukan untuk memecah gula pada susu.

Sementara itu, fenilketonuria disebabkan oleh kelainan pada enzim yang memecah asam amino fenilalanin. Enzim ini diperlukan untuk pertumbuhan normal dan produksi protein.

2. Penyakit tiroid

Tiroid yaitu kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak pada leher. Fungsinya untuk memproduksi hormon tiroksin sebagai pengatur proses metabolisme serta menjaga fungsi berbagai organ vital tubuh, terutama jantung, otak, otot, dan kulit.

Penyakit tiroid terjadi ketika kerja kelenjar tiroid terganggu, entah menjadi kurang aktif (hipotiroidisme) atau terlalu aktif (hipertiroidisme).

Hipotiroidisme ditandai dengan badan yang mudah lesu, detak jantung pelan, pertambahan berat badan, dan sembelit. Banyak gejala hipotiroidisme muncul karena tubuh penderitanya kekurangan energi.

Sementara itu, gejala hipertiroidisme yakni berat badan menurun, tekanan darah tinggi, mata menonjol, dan pembengkakan pada leher (gondok).

3. Diabetes tipe 1 dan 2

Diabetes (kencing manis) disebabkan oleh adanya gangguan pada metabolisme tubuh, tepatnya dalam menghasilkan hormon insulin. Hal ini akan mengakibatkan tubuh kekurangan insulin sehingga kadar gula darah menjadi tinggi.

Diabetes tipe 1 muncul saat sel pankreas mengalami kerusakan sehingga tidak dapat memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup. Sementara itu, diabetes tipe 2 terjadi karena tubuh tidak mampu merespon insulin dengan baik.

Seiring berkembangnya kondisi, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi. Komplikasi tersebut di antaranya masalah pada ginjal, nyeri yang disebabkan oleh kerusakan saraf, kebutaan, serta penyakit jantung dan pembuluh darah.

Metabolisme merupakan rangkaian proses kimiawi yang terjadi dalam sel-sel tubuh untuk mengubah zat gizi menjadi energi. Energi inilah yang membuat tubuh dapat menjalankan fungsi-fungsi dasarnya untuk bertahan hidup.

Proses yang dialami tubuh saat proses metabolisme berbeda dengan pencernaan. Walau demikian, keduanya merupakan unsur yang tak terpisahkan.

Guna menjaga kelangsungan metabolisme yang normal, pastikan Anda menjalani pola makan dan gaya hidup yang sehat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 15/11/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan