Untuk memastikan apakah seseorang benar-benar terserang stroke atau tidak, Anda harus bisa melakukan empat langkah pendeteksian stroke lewat metode F.A.S.T., yang merupakan kepanjangan dari:
- Face: Periksa apakan wajahnya bisa digerakan dengan normal, mengalami rasa kebas, atau salah satu sisi wajahnya menurun.
- Arms: Cobalah meminta orang tersebut untuk mengangkat kedua tangannya. Periksa apakah salah satu tangan terangkat lebih rendah dari yang lain.
- Speech: Ajaklah orang tersebut berkomunikasi, ajukan pertanyaan dan perhatikan cara ia berbicara dan seperti apa reaksinya. Orang yang terserang stroke sulit mengucapkan kata dengan jelas dan kesulitan memahami maksud yang dibicarakan orang lain.
- Time: Ketika setiap langkah pemeriksaan menujukkan tanda stroke maka segerakan mencari pertolongan medis darurat.
2. Mengenali gejala stroke

Akan tetapi, pertolongan pertama stroke tidak bisa dilakukan tanpa mengenali terlebih dahulu seperti apa gejala stroke. Gejala stroke terutama yang terjadi dalam waktu sementara, seperti stroke ringan, kerap luput dari perhatian orang-orang di sekitar.
Sering orang yang mengalami pusing, mati rasa, kesemutan, lemas, atau perubahan pada penglihatan mencoba mengabaikan atau menundanya karena tidak merasa sakit, padahal nyeri bukan sifat utama dari stroke.
Gejala stroke bisa termasuk salah satu atau kombinasi dari melemahnya pergerakan salah satu sisi tubuh, penglihatan yang berubah kabur, atau kesulitan berbicara dengan jelas. Beberapa gejala yang secara umum dialami oleh penderita stroke di antaranya adalah:
- Kehilangan keseimbangan dan koordinasi anggota gerak.
- Salah satu sisi tubuh mengalami pelemahan atau kelumpuhan.
- Rrasa kebas pada bagian wajah, tangan, dan kaki juga merupakan beberapa gejala stroke.
- Kesulitan untuk menggerakan wajah, tangan, dan kaki.
- Kesulitan berbicara sehingga ucapan menjadi tidak jelas.
- Sakit kepala yang berlebihan.
- Kebingungan atau kesulitan memahami perkataan orang lain.
- Gangguan penglihatan seperti rabun, penglihatan ganda, atau kebutaan pada salah satu atau kedua mata.
- Kesulitan menelan makanan.
4. Menghubungi nomor darurat atau ambulans

Ketika berhasil mengidentifikasi serangan stroke yang terjadi pada diri sendiri atau orang lain, Anda sebaiknya segera mencari bantuan medis dengan menghubungi nomor layanan darurat (112).
Membawa pasien stroke langsung ke rumah sakit memang sangat dianjurkan dalam pertolongan pertama stroke. Akan tetapi jika dilakukan secara mandiri tanpa bantuan petugas medis, justru Anda bisa membahayakan kesehatan pasien stroke.
Pasalnya, membawa pasien stroke langsung ke rumah sakit tanpa bantuan petugas medis dapat meningkatkan risiko cacat dan kematian pada pasien. Penanganan stroke yang paling tepat justru dengan menelepon ambulans sesegera mungkin.
Ambulans tentu menyediakan fasilitas yang lebih lengkap sebagai pertolongan pertama pada pasien stroke. Sebagai langkah awal, tim ambulans akan memantau gejala stroke pasien selama di perjalanan.
Selanjutnya, tim akan mengawasi detak jantung dan tekanan darah pasien serta memastikannya tetap normal. Bersama dengan dokter spesialis stroke, tim ambulans bahkan dapat melakukan tes darah dan CT scan pada pasien di dalam ambulans (pada mobil ambulans tertentu).
Yang tak kalah penting, tim ambulans akan terus berkomunikasi dengan pihak rumah sakit supaya tim medis tahu bahwa pasien stroke akan tiba dalam waktu dekat. Hal ini memudahkan bagi pihak rumah sakit untuk menyiapkan segala peralatan dan obat-obatan yang diperlukan oleh pasien.
5. Memperoleh perawatan dan pengobatan

Umumnya, tanda vital seperti denyut nadi dan napas akan segera diperiksa begitu bantuan medis tiba.
Banyak pasien stroke tidak dapat mendeskripsikan gejala yang mereka alami. Oleh karena itu, seseorang yang mengetahui perubahan gejala bisa menjelaskan informasi tersebut ke tenaga medis. Informasi atau laporan medis apapun yang menyangkut kondisi kesehatan dan obat-obatan juga akan sangat membantu.
Selain itu, informasi ini akan sangat berguna bagi dokter dalam menentukan pengobatan stroke yang ketika pasien sampai di rumah sakit. Kerusakan pada sel-sel otak dapat terjadi dalam waktu yang cepat.
Berdasarkan American Heart Association, pengobatan dalam pertolongan pertama stroke perlu diberikan dalam waktu kurang dari 4,5 jam setelah serangan stroke berlangsung. Jika kondisi pasien sangat parah, tindakan yang dilakukan dokter bisa meliputi operasi pengangkatan gumpalan darah yang dilakukan dalam 24 jam gejala stroke berlangsung.
Pertolongan pertama pada pasien stroke ini berlaku untuk semua jenis stroke, baik stroke iskemik, stroke hemoragik, dan stroke ringan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar