Dokter akan membantu mencari tahu apa penyebab dari kondisi yang Anda alami.
Apakah silent stroke berbahaya?
Silent stroke memang mungkin bukanlah suatu kondisi darurat seperti stroke pada umumnya. Meski demikian, kondisi ini pun perlu Anda waspadai.
Sebab, silent stroke bisa meningkatkan risiko jenis stroke lain dengan gejala pada kemudian hari.
American Stroke Association menyebutkan bahwa para ahli memperkirakan ada sekitar 10 silent stroke pada setiap kasus stroke dengan gejala.
Tak hanya itu, seiring waktu, jenis stroke ini juga bisa menyebabkan banyak area otak yang rusak dan lebih banyak pembuluh darah kecil yang tersumbat.
Adapun kondisi ini bisa meningkatkan risiko demensia vaskular (multi-infarct dementia).
Demensia akibat stroke sering ditandai dengan beberapa gejala, seperti:
- kebingungan,
- masalah dengan ingatan jangka pendek,
- berjalan dengan langkah cepat dan terseok-seok,
- sulit mengikuti instruksi, hingga
- masalah pada kontrol kandung kemih.
Apa penyebab dari silent stroke?

Sama seperti stroke pada umumnya, penyebab silent stroke adalah adanya gumpalan yang bisa menyumbat pembuluh darah di otak.
Penyumbatan ini menyebabkan darah dan oksigen tidak dapat mengalir ke otak sebagaimana mestinya sehingga sel-sel otak di dekatnya mati.
Adapun beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi tersebut. Berikut adalah faktor risiko dari stroke tanpa gejala umum ini.
Bagaimana cara dokter mendiagnosis kondisi ini?
Silent stroke mungkin sulit dokter kenali karena gejalanya sering kali tidak terlihat jelas.
Namun, kondisi ini seringkali terdiagnosis saat seseorang melakukan tes pencitraan otak, seperti MRI atau CT scan kepala, untuk alasan medis lain.
Melalui tes pemeriksaan tersebut, dokter dapat mengetahui adanya kerusakan pada otak yang terjadi akibat jenis stroke ini.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar