
Pantangan makanan penderita stroke lainnya adalah makanan yang mengandung lemak jahat.
Lemak jahat terdiri dari lemak jenuh dan lemak trans. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh. LDL yang berlebih di dalam tubuh dapat mengakibatkan penumpukan lemak di arteri. Ini bisa menghambat aliran darah ke jantung dan otak sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Selain lemak jenuh, golongan lemak yang sebaiknya dihindari yaitu lemak trans. Lemak trans adalah lemak yang diolah dengan menambahkan hidrogen pada minyak sayur untuk membuatnya lebih padat. Lemak trans terbukti meningkatkan berbagai risiko penyakit, salah satunya stroke.
Berikut ini berbagai makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang perlu dihindari, yaitu:
Lemak trans
- Biskuit
- Makanan beku olahan
- Makanan ringan (seperti keripik kentang, keripik singkong kemasan, dan camilan sejenis)
- Gorengan
- Makanan siap saji (ayam goreng, kentang goreng, atau burger)
- Margarin
- Donut
Lemak jenuh
- Daging merah
- Kulit ayam
- Produk susu
5. Minuman beralkohol

Selain pantangan makanan penderita stroke juga perlu mengurangi konsumsi alkohol.
Alkohol dapat meningkatkan tekanan darah yang menjadi salah satu faktor risiko stroke. Untuk itu, selalu konsultasikan ke dokter kapan Anda boleh mengonsumsi alkohol setelah serangan stroke.
Umumnya, orang yang pernah mengalami stroke hanya boleh mengonsumsi minuman beralkohol sebanyak satu gelas per hari untuk perempuan dan dua gelas per hari untuk pria. Namun, ini tergantung juga pada jenis minuman beralkohol yang Anda minum.
Jika terdapat kondisi lain selain stroke seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol yang tinggi ada baiknya untuk mengonsultasikannya langsung ke dokter gizi untuk mendapatkan panduan makan untuk penderita stroke yang paling tepat.
Makanan yang dianjurkan untuk penderita stroke
Sebgai pengganti pantangan makanan penderita stroke, Anda bisa mengonsumsi beberapa jenis makanan yang membantu pemulihan stroke.
Mengingat pentingnya menjaga pola makan setelah stroke, berbagai makanan untuk penderita stroke yang direkomendasikan oleh The American Heart Association dan American Stroke Association adalah:
- Sayuran dan buah-buahan seperti jeruk, apel, pir, bayam, dan brokoli.
- Biji-bijian, kacang-kacangan, dan makanan tinggi serat seperti roti gandum, wortel, dan kacang merah.
- Daging ikan, minimal dua kali seminggu. Asam lemak omega-3 dalam ikan terbukti mampu menurunkan risiko stroke. Contohnya tuna, teri basah, lele, dan nila.
- Daging sapi dan unggas tanpa lemak dan kulitnya.
- Produk susu rendah lemak seperti yogurt bebas lemak untuk membantu menurunkan tekanan darah.
Selain itu, makanan yang kaya akan asam folat; vitamin B6, B12, C, dan E; serta makanan yang tinggi kalium dan magnesium dapat menurunkan risiko stroke dan memperbaiki fungsi tubuh setelah stroke. Contoh makanannya yaitu kacang almond, biji labu, tomat, jeruk, sereal, ubi jalar, bawang putih, dan pisang.
Mengatasi nafsu makan yang menurun setelah serangan stroke
Setelah serangan stroke, selera makan biasanya menurun drastis. Terutama jika setiap jenis pantangan makanan penderita stroke adalah makanan yang paling Anda sukai. Untuk mengatasinya, Anda perlu menerapkan berbagai strategi agar kebutuhan gizi tetap terpenuhi.
- Memasak makanan sehat dengan bumbu masak yang aromanya sedap seperti daun jeruk dan bumbu masak lainnya sebagai pengganti garam.
- Sajikan makanan agar terlihat menarik, misalnya masak sup dengan sayuran beraneka warna seperti wortel, sayuran hijau, dan tomat.
- Memotong makanan dalam ukuran kecil agar lebih mudah dikunyah.
- Pilih makanan yang lunak dan mudah dikunyah seperti pisang, yogurt, dan oatmeal.
Memerhatikan asupan makanan untuk penderita stroke bisa mencegah komplikasi dan kemungkinan stroke kambuh. Sedangkan jika Anda makan sembarangan, Anda juga berisiko mengalami penyakit lainnya seperti jantung, kolesterol, hipertensi, obesitas, diabetes, hingga gagal ginjal.
Selain memerhatikan makanan, Anda juga perlu menjalani serangkaian pola hidup sehat lainnya seperti olahraga rutin untuk menjaga kondisi tetap sehat dan bugar setelah serangan stroke.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar