Definisi kejang tonik klonik
Apa itu kejang tonik-klonik?
Kejang tonik klonik atau kejang grand mal adalah jenis kejang yang melibatkan seluruh tubuh, karena melibatkan kedua sisi otak.
Kondisi ini muncul saat adanya sinyal listrik yang menyebar ke otak secara tidak tepat ke otot, saraf, maupun kelenjar tubuh Anda. Penyebaran sinyal yang tidak tepat ini dapat membuat otot mengalami kontraksi parah, hingga Anda hilang kesadaran.
Jenis kejang ini memiliki dua tahap berbeda. Pada tahap tonik, otot Anda akan menegang. Kondisi ini menyebabkan Anda terjatuh atau hilang kesadaran saat melakukan aktivitas. Sementara pada tahap klonik, otot akan berkontraksi dengan cepat dan ini disebut dengan kejang.
Biasanya kejang ini berlangsung selama 1-3 menit. Jika berlangsung lebih dari waktu tersebut, ini merupakan tanda darurat dan membutuhkan pertolongan medis segera.
Seberapa umumkah kejang ini?
Kejang tonik klonik (kejang grand mal) adalah jenis kejang yang umum terjadi. Biasanya, kejang ini dikaitkan dengan penyakit epilepsi (ayan). Namun, pada beberapa kasus juga bisa disebabkan oleh penyebab lain, seperti demam tinggi atau cedera kepala.
Biasanya, kejang ini terjadi di usia anak-anak hingga remaja. Akan tetapi, jarang sekali menyerang anak di bawah usia 2 tahun.
Tanda & gejala kejang tonik klonik
Apa saja gejala kejang tonik klonik?
Kejang klonik tonik (kejang grand mal) adalah kondisi yang ditandai dengan gejala seperti suka berhalusinasi, pusing, dan bermasalah pada indra (penglihatan, perasa, dan penciuman).
Sesudahnya, otot akan berkontraksi dengan gejala lain, seperti:
- Mengigit pipi atau lidah.
- Menggertakkan gigi.
- Buang air kecil tidak terkontrol.
- Sulit bernapas
- Kulit pucat.
Setelah kondisinya dapat dikendalikan, pasien akan sadar atau memiliki gejala berikut:
- Linglung.
- Mengantuk dan tidur lebih lama dari biasanya.
- Tidak bisa mengingat apa yang terjadi selama terkena serangan kejang.
- Sakit kepala.
- Salah satu sisi tubuh melemah selama beberapa menit atau jam.
Mungkin masih ada gejala lain yang tidak tercantum di atas. Jika Anda punya kekhawatiran atau pertanyaan terkait kondisi ini, konsultasikan kepada dokter.
Kapan harus periksa ke dokter?
Jika Anda mengalami tanda dan gejala yang disebutkan di atas, segera periksa ke dokter. Terutama jika kejang berlangsung lebih dari 3 menit dan tidak Anda ketahui penyebab yang mendasarinya.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, kondisi lain yang mengharuskan Anda untuk periksa ke dokter adalah:
- Setelah kejang pertama selesai, terjadi kejang lagi.
- Pernapasan atau kesadaran tidak kembali setelah kejang berhenti.
- Setelah kejang, tubuh terasa lemah atau disertai demam tinggi.
- Selama kejang, terjadi cedera pada tubuh.
- Anda sedang hamil atau mengidap diabetes.
Penyebab kejang tonik klonik
Penyebab kejang tonik klonik (kejang grand mal) adalah gelombang otak yang bekerja secara abnormal. Di samping itu, kejang mungkin terjadi akibat dari beberapa masalah kesehatan lainnya, seperti:
- Cedera otak atau infeksi otak.
- Kekurangan oksigen.
- Stroke
- Malformasi vaskular otak.
- Tumor otak.
- Kadar sodium, kalsium, dan magnesium yang rendah.
Faktor-faktor risiko kejang tonik klonik
Berikut ini adalah berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko kejang tonik klonik (kejang grand mal):
- Riwayat keluarga dengan kondisi serupa.
- Kerusakan otak seperti cedera, stroke, infeksi, dan penyebab lainnya.
- Punya gangguan tidur.
- Masalah kesehatan yang mempengaruhi keseimbangan elektrolit di dalam otak.
- Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan terlarang.
Diagnosis & pengobatan kejang tonik klonik
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Dokter akan melihat riwayat kesehatan Anda dan keluarga serta menanyakan berbagai gejala yang Anda alami. Di samping itu, guna menegakkan diagnosis kejang tonik klonik (kejang grand mal) dokter akan meminta Anda untuk mengikuti serangkaian tes kesehatan.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis
Beberapa jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan, seperti:
-
Pemeriksaan neurologis
Dokter Anda menguji perilaku, kemampuan motorik, dan fungsi mental Anda untuk menentukan apakah Anda memiliki masalah dengan otak dan sistem saraf.
- Tes darah
Dokter Anda mungkin mengambil sampel darah untuk memeriksa tanda-tanda infeksi, kondisi genetik, kadar gula darah atau ketidakseimbangan elektrolit.
-
Pungsi lumbal
Jika dokter Anda mencurigai adanya infeksi sebagai penyebab kejang, Anda mungkin perlu mengeluarkan sampel cairan serebrospinal untuk pengujian.
-
Elektroensefalogram (EEG)
Dalam tes EEG ini, dokter menempelkan elektroda ke kulit kepala untuk mengecek aktivitas listrik di otak.
-
Tes pemindaian
Tes pencitraan sepeti CT scan, MRI, PET scan dengan tujuan mendeteksi lesi pada otak, adanya tumor, dan kelainan pada otak.
-
Tes SPECT (Single-photon emission computerized tomography)
Tes ini digunakan untuk melihat aktivitas aliran darah di otak Anda yang terjadi selama kejang.
Apa pilihan pengobatan untuk kejang tonik klonik?
Berikut ini adalah berbagai pengobatan untuk kejang tonik klonik (kejang grand mal):
Minum obat
Ada banyak macam obat yang diresepkan dokter untuk mengatasi jenis kejang ini, seperti:
- Carbamazepine (Carbatrol, Tegretol, lainnya).
- Phenytoin (Dilantin, Fenitek).
- Valporic acid (Depakene).
- Oxcarbazepine (Oxtellar, Trileptal).
- Lamotrigine (Lamictal).
- Gabapentin (Gralise, Neurontin).
- Topiramate (Topamax).
- Phenobarbital.
Pada kebanyakan kasus, dokter meresepkan satu jenis obat kejang saja. Akan tetapi, jika tidak efektif dokter akan mencoba kombinasi obat.
Penggunaan obat-obatan ini dapat menimbulkan efek samping, seperti tubuh lelah, pusing, dan berat badan naik. Jika Anda mengalami ruam, perubahan suasana hati, dan masalah koordinasi tubuh segera konsultasi dokter.
Operasi
Jika kejang tidak juga membaik dengan obat-obatan, operasi biasanya akan dilakukan. Tujuannya adalah menghilangkan area otak yang mengalami sinyal listrik abnormal.
Terapi
Di samping minum obat dan operasi, pasien kejang juga mungkin diminta untuk menjalani terapi, seperti:
- Stimulasi saraf vagus
Sebuah perangkat yang ditanamkan di bawah kulit dada Anda merangsang saraf vagus di leher Anda, mengirimkan sinyal ke otak Anda yang menghambat kejang. Dengan stimulasi saraf vagus, Anda mungkin masih perlu minum obat, tetapi Anda mungkin bisa menurunkan dosisnya.
- Neurostimulasi responsif
Selama neurostimulasi responsif, perangkat yang ditanamkan di permukaan otak Anda atau di dalam jaringan otak. Tujuannya, mendeteksi aktivitas kejang dan mengirimkan rangsangan listrik ke area yang terdeteksi untuk menghentikan kejang.
- Stimulasi otak dalam
Dokter menanamkan elektroda di area tertentu di otak Anda untuk menghasilkan impuls listrik yang mengatur aktivitas otak abnormal. Elektroda menempel pada alat pacu jantung yang ditempatkan di bawah kulit dada Anda, yang mengontrol jumlah rangsangan yang dihasilkan.
Pengobatan kejang tonik klonik di rumah
Di samping menjalani pengobatan dokter, pasien dengan kejang tonik klonik (kejang grand mal) juga melakukan perawatan di rumah, di antaranya adalah:
- Minum obat-obatan sesuai dengan anjuran dokter. Jika Anda mengalami efek samping menganggu, konsultasikan lebih lanjut ke dokter. Serta selalu mengecek kesehatan tubuh secara rutin.
- Pastikan cukup tidur karena kurang tidur bisa memicu kejang dengan merangsang perubahan aktivitas kelistrikan di otak. Jika Anda memiliki gangguan tidur, konsultasikan lebih lanjut ke dokter.
- Rajin berolahraga untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh dan membantu mengelola stres. Pastikan Anda juga cukup minum dan beristirahat setelah berolahraga.
- Dokter juga mungkin merekomendasikan diet keto untuk orang yang mengalami kejang. Namun, dalam menjalani diet ini pasien perlu diawasi oleh dokter maupun ahli gizi.
Pencegahan kejang tonik klonik
Cara mencegah kejang tonik klonik adalah dengan mengetahui pemicu dan menghindarinya. Namun, tidak semua kejang diketahui pemicu pastinya. Beberapa langkah-langkah yang bisa Anda lakukan adalah:
- Hindari cedera otak traumatis dengan menggunakan helm sepeda motor, sabuk pengaman, dan mobil yang dilengkapi dengan airbag.
- Selalu jaga kebersihan untuk emnghindari infeksi virus atau parasit yang dapat menyebabkan penyakit kejang, seperti epilepsi.
- Wanita hamil arus mengikuti perawatan dan konseling rutin untuk mengawasi kesehatan tubuh sang ibu dan janinnya.
- Si kecil harus mendapatkan imunisasi untuk mencegah terjadinya penyakit yang menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan tubuh kejang.
- Kurangi faktor risiko diri dari stroke, dengan menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol tetap stabil, rajin berolahraga, dan berhenti merokok.
[embed-health-tool-bmi]