Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Tumor Otak

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 18/11/2021

Tumor Otak

Definisi tumor otak

Pengertian tumor otak adalah penyakit yang ditandai dengan adanya pertumbuhan jaringan abnormal di otak. Umumnya, hal ini terjadi karena sel-sel yang tumbuh secara tidak normal dan tak terkendali, yang dapat mengganggu fungsi otak.

Tumor otak dapat berasal dari pertumbuhan sel abnormal di otak itu sendiri atau disebut primer. Namun, tumor otak juga dapat terjadi karena penyebaran dari kanker pada bagian lain dari tubuh atau disebut sekunder (metastasis).

Meski demikian, tumor di bagian sistem saraf pusat ini tidak selalu menyebabkan kanker. Beberapa jenis tumor otak bersifat jinak, yaitu berada di stadium 1 dan 2.

Sementara tipe tumor otak lainnya bersifat ganas, yang berada di stadium 3 dan 4. Tumor yang ganas inilah yang kemudian tergolong ke dalam kanker otak.

Jenis-jenis tumor otak

Berdasarkan klasifikasi yang disebutkan di atas, ada beberapa jenis tumor otak yang sering terjadi, yaitu:

  • Glioma: Tumor ini muncul dari sel-sel glia, yang terdiri dari sel astrosit, epyndemal, oligodendrosit, dan lainnya.
  • Meningioma: Meningioma menyerang jaringan selaput otak, yang umumnya pada otak kecil dan otak besar.
  • Adenoma pituitari: Tumor jenis ini tumbuh dan berkembang pada permukaan kelenjar pituitari atau hipofisis.
  • Neuroma akustik: Tumor dapat berasal dari sel Schwann, yang umumnya berada di bagian luar saraf yang menghubungkan otak dan telinga.
  • Limfoma sistem saraf pusat: Tumor ini terjadi pada sistem limfatik yang berada di sistem saraf pusat, yaitu otak.
  • Craniopharyngioma: Terjadi pada area otak yang berdekatan dengan mata atau sekitar bagian bawah otak yang berdekatan dengan kelenjar pituitari.
  • Tumor kelenjar pineal: Jenis tumor ini bermula pada kelenjar pineal yang berdekatan dengan pusat otak.
  • Tumor metastasis: Tumor ini berasal dari bagian lain dari tubuh, seperti paru-paru, payudara, usus, ginjal, ataupun kulit.

Apakah tumor otak bisa disembuhkan?

Penderita tumor otak masih bisa sembuh bila ditemukan lebih dini dan berada di stadium awal. Tumor yang bersifat jinak, terutama di stadium 1, masih bisa sembuh bila dilakukan operasi pengangkatan tumor seluruhnya.

Namun, pada stadium yang lebih tinggi, tumor mungkin saja menyebar ke jaringan lain yang terdekat atau bahkan kembali lagi meski pengobatan telah dilakukan. Pada kondisi ini, penderita tumor sulit sembuh secara total.

Adapun pengobatan yang diberikan hanya untuk mengurangi gejala, memperlambat perkembangan tumor, serta memperpanjang angka harapan hidup.

Seberapa umum tumor otak terjadi?

Tumor otak adalah salah satu penyakit yang dapat dialami oleh penderita pada usia berapapun. Namun, Yayasan Kanker Indonesia menyebut penyakit ini lebih sering terjadi pada anak-anak berusia 3-12 tahun dan orang dewasa berusia 40-70 tahun.

Adapun dilihat dari jenisnya, tumor sekunder lebih sering terjadi daripada tumor primer pada orang dewasa.

Anda dapat terhindar dari penyakit satu ini dengan mengurangi fator-faktor risiko yang dapat menyebabkannya. Silakan diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala tumor otak

Gejala, tanda-tanda, dan ciri-ciri penyakit tumor otak bisa bervariasi, tergantung pada lokasi, ukuran, dan kecepatan pertumbuhannya (jinak atau ganas). Namun secara umum, ciri-ciri dan gejala tumor otak pada orang dewasa yang biasanya muncul pada stadium awal hingga akhir adalah:

  • Sakit kepala yang sering dan parah.
  • Kejang, yang bisa terjadi seperti sentakan pada tangan, lengan, kaki, atau mungkin seluruh tubuh Anda, terutama bila Anda tidak pernah mengalami kejang sebelumnya.
  • Sering mual dan muntah tanpa alasan yang jelas.
  • Masalah penglihatan, seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda, atau kehilangan penglihatan secara bertahap.
  • Kelemahan atau mati rasa pada satu sisi tubuh.
  • Kesulitan berbicara.
  • Kebingungan melakukan hal sehari-hari.
  • Kehilangan kesimbangan.
  • Masalah pendengaran, seperti sensasi telinga berdenging yang konstan (tinnitus).
  • Masalah dengan ingatan.

Mungkin ada gejala-gejala yang tidak disebutkan di atas. Konsultasikan dengan dokter Anda bila Anda khawatir akan suatu gejala tertentu.

Kapan harus periksa ke dokter?

Jika Anda memiliki ciri-ciri atau gejala seperti yang sudah disebutkan di atas, terutama bila terjadi secara terus menerus dan tak kunjung sembuh, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Gejala di atas memang mirip dengan penyakit lain yang lebih ringan, tetapi tidak ada salahnya untuk memastikan penyebab dari kondisi yang Anda alami ke dokter.

Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab & faktor risiko tumor otak

Tumor otak dapat muncul akibat pertumbuhan sel abnormal pada otak itu sendiri (primer) atau disebabkan oleh penyebaran kanker dari organ tubuh lainnya (sekunder).

Pada jenis primer, sel atau jaringan abnormal bisa berasal dari sel glia, meninges, kelenjar pituitari, kelenjar pineal, atau sel dan jaringan lainnya. Sementara pada jenis sekunder atau metastatis, sel tumor bisa berasal dari bagian tubuh lainnya, seperti payudara, usus besar, paru-paru, ginjal, dan kulit.

Penyebab munculnya penyakit tumor otak tersebut belum diketahui secara pasti. Namun, para peneliti menemukan adanya perubahan pada sel yang normal atau sehat menjadi sel tumor (abnormal) pada penderitanya.

Adapun perubahan ini disebabkan oleh mutasi DNA pada sel. Bila terjadi mutasi DNA, sel yang seharusnya tumbuh dan mati pada suatu waktu justru tetap hidup dan berkembang biak secara tidak terkendali hingga menjadi tumor.

Meski demikian, penyebab mutasi DNA tersebut belum sepenuhnya diketahui. Namun, beberapa faktor diyakini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit tersebut.

Apa yang meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini?

Beberapa faktor diyakini bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini. Meski demikian, memiliki satu atau lebih faktor risiko bukan berarti Anda akan pasti terkena tumor.

Di sisi lain, seseorang yang terkena tumor pun bisa saja memiliki faktor risiko yang tidak diketahui. Faktor risiko tersebut, yaitu:

1. Pertambahan usia

Risiko penyakit ini meningkat seiring dengan pertambahan usia. Pasalnya, penyakit ini lebih sering ditemukan pada orang dewasa yang lebih tua, meski anak-anak atau dewasa yang muda pun bisa mengalami tumor otak.

2. Paparan radiasi

Jika Anda pernah terkena radiasi ionisasi, seperti terapi radiasi untuk mengatasi kanker atau radiasi dari bom atom, Anda dapat memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit ini.

3. Riwayat keluarga

Sebagian kecil penyakit tumor ini terjadi pada seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit sama atau kelainan genetik tertentu, seperti neurofibrimatosis tipe 1 (NF1) dan tipe 2 (NF2), tuberous sclerosis, sindrom Von Hippel-Lindau, sindrom Li-Fraumeni, sindrom Turcot, dan lainnya.

Diagnosis & Pengobatan tumor otak

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Dalam membuat diagnosis tumor otak, dokter akan mengajukan pertanyaan tentang gejala yang Anda rasakan serta melihat riwayat kesehatan pribadi dan keluarga. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan neurologis.

Jika dokter mencurigai adanya kemungkinan jaringan abnormal di otak, maka dokter akan melakukan satu atau lebih dari tes berikut :

  • Pemindaian otak: Anda dapat diminta untuk melakukan CT (CAT) scan atau MRI untuk melihat gambar otak Anda dengan lebih jelas. PET scan pun mungkin perlu dijalani bila tumor yang Anda miliki diketahui berasal dari organ tubuh lain, seperti paru-paru.
  • Angiogram otak: Tes ini melibatkan penggunaan pewarna dan sinar X dari pembuluh darah di otak. Hal ini untuk mencari tanda-tanda tumor atau pembuluh darah abnormal.
  • Biopsi: Biopsi dilakukan dengan mengambil sampel jaringan tumor untuk kemudian diteliti di bawah mikroskop. Tes ini dilakukan untuk menentukan apakah tumor bersifat jinak atau ganas (kanker).

Beberapa tes lain mungkin juga diperlukan, tergantung pada kondisi masing-masing pasien. Konsultasikan dengan dokter untuk jenis tes pemeriksaan yang tepat.

Bagaimana cara mengobati tumor otak?

Pengobatan untuk penyakit ini tergantung pada jenis, ukuran, dan lokasi tumor, serta kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan. Beberapa obat dan pengobatan untuk tumor otak yang umumnya direkomendasikan dokter, yaitu:

1. Operasi

Operasi merupakan cara utama untuk mengobati tumor otak. Pada jenis pengobatan ini, dokter akan mengangkat seluruh atau sebagian jaringan tumor yang mungkin bisa diangkat, tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.

Meski begitu, operasi pengangkatan tumor juga memiliki beberapa risiko, seperti infeksi dan perdarahan. Umumnya, risiko bergantung pada lokasi tumor di otak.

Contohnya, operasi pengangkatan tumor yang terletak di dekat saraf yang terhubung dengan mata berisiko menyebabkan pasien mengalami kebutaan setelah menjalani operasi.

Oleh sebab itu, sebelum menentukan pengobatan yang sesuai, lebih baik diskusikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai berbagai risiko yang mungkin terjadi setelah operasi.

Jika prosedur operasi dirasa terlalu berisiko, dokter tentu akan menyediakan berbagai pilihan lain atau alternatif pengobatan yang dianggap lebih aman untuk mengatasi kondisi ini.

2. Radioterapi

Bila seluruh jaringan tumor sulit diangkat atau pembedahan tidak mungkin dilakukan, cara lain untuk menyembuhkan tumor otak adalah dengan melakukan terapi radiasi. Terapi radiasi atau radioterapi dilakukan dengan memancarkan radiasi berkekuatan tinggi, seperti sinar X atau proton, atau brakiterapi untuk membunuh sel tumor.

3. Kemoterapi

Sama seperti radioterapi, kemoterapi juga umumnya dilakukan setelah operasi untuk membunuh sisa sel tumor yang tidak terangkat. Jenis pengobatan ini dilakukan dengan menggunakan obat-obatan, baik dalam bentuk pil minum atau intravena.

Obat kemoterapi yang biasanya digunakan untuk penyembuhan tumor otak, yaitu temozolomide (Temodar).

4. Obat-obatan

Dokter juga mungkin akan meresepkan beberapa obat-obatan, seperti steroid untuk mengurangi pembengkakan di sekitar tumor, pereda nyeri, dan antikonvulsan (antikejang) yang diberikan sebelum dan sesudah operasi. Obat-obatan lain juga mungkin diresepkan untuk membantu mengatasi gejala yang muncul.

Pemulihan untuk tumor otak

Berbagai jenis pengobatan untuk otak dapat memengaruhi kemampuan motorik, bicara, melihat, dan berpikir Anda. Oleh karena itu, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk menjalani rehabilitasi setelah pengobatan.

Ada beberapa pilihan terapi yang bisa dilakukan sebagai bagian dari proses pemulihan setelah menjalani pengobatan, di antaranya:

1. Terapi fisik

Terapi ini dilakukan untuk membantu pasien meningkatkan kemampuan berjalan, menjaga keseimbangan, dan mengembalikan kekuatan setelah menjalani pengobatan.

Untuk menjalani terapi ini, pasien akan didampingi oleh ahli terapi fisik. Para ahli akan melatih pasien untuk meningkatkan pergerakan tubuh serta memastikan tubuh pasien memiliki postur yang tepat untuk sebisa mungkin mengurangi rasa sakit di area kaki.

2. Terapi okupasi

Sementara itu, terapi yang satu ini dapat membantu pasien untuk mengontrol berbagai efek samping pengobatan yang masih kerap dirasakannya. Dengan begitu, pasien akan lebih mudah menjalani hari-harinya.

Di samping itu, pasien juga akan diajarkan untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari seperti memasak, menulis, atau mengendarai kendaraan bermotor jika sudah dirasa mampu dan aman.

3. Terapi berbicara

Sesuai dengan namanya, terapi ini membantu pasien yang mengalami gangguan berbicara serta kebingungan memahami ucapan orang lain.

Terapi ini dilakukan dengan meningkatkan kemampuan dalam memproduksi ucapan hingga mengekspresikan diri melalui beragam ungkapan verbal.

Ahli terapi bicara juga akan membantu pasien untuk makan dan menelan makanan yang mengalami hambatan karena adanya gangguan motorik oral yang dialami akibat tumor otak.

Perawatan di rumah untuk tumor otak

Gaya hidup dan pengobatan rumahan atau alternatif tertentu diyakini dapat menjadi cara untuk mengobati tumor otak secara alami. Beberapa cara tersebut adalah:

  • Akupunktur, meditasi, terapi musik, atau latihan relaksasi sebagai obat alami tumor otak.
  • Konsumsi makanan yang baik untuk penderita tumor otak, yaitu perbanyak makan sayuran dan buah-buahan serta yang mengandung lemak baik.
  • Rutin olahraga sesuai saran dari dokter.
  • Berhenti merokok.
  • Rutin minum obat yang diresepkan dokter.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Pencegahan tumor otak

Penyebab penyakit ini memang belum diketahui pasti. Oleh karena itu, tidak ada cara khusus untuk mencegah tumor otak pada diri Anda.

Meski demikian, Anda bisa menurunkan risiko penyakit ini dengan menghindari berbagai faktor risiko yang mungkin bisa menyebabkannya, seperti menghindari paparan radiasi yang tidak perlu.

Selain itu, Anda pun perlu tetap menerapkan pola hidup sehat agar badan tetap bugar sebagai bentuk pencegahan terhadap berbagai penyakit termasuk tumor otak.

Contohnya, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, serta berhenti merokok dan menghindari asap rokok. Silakan konsultasi ke dokter untuk informasi lebih lanjut.

Disclaimer

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 18/11/2021

Iklan

Apakah artikel ini membantu?

Iklan
Iklan