Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Cedera otak adalah semua cedera terkait otak yang memengaruhi seseorang secara fisik, emosional, dan sikap.
Cedera mengakibatkan perubahan aktivitas saraf otak, yang kemudian memengaruhi integritas fisik, aktivitas metabolisme, atau kemampuan fungsional sel-sel saraf di otak.
Ada dua jenis cedera ini menurut penyebabnya, yaitu:
Cedera jenis ini merupakan perubahan fungsi otak atau patologi otak lainnya yang disebabkan oleh kekuatan eksternal. Kondisi ini dibagi menjadi dua, yaitu tertutup (atau tidak menembus) dan terbuka (menembus).
Cedera jenis ini merupakan perubahan fungsi otak atau patologi yang disebabkan oleh faktor internal.
Kondisi ini bisa terjadi karena rotasi kuat di kepala, seperti shaken baby syndrom (sindrom bayi terguncang), atau oleh kekuatan rotasi seperti kecelakaan mobil.
Gegar otak bisa disebabkan oleh pukulan langsung ke kepala, luka tembak, atau goyangan kepala yang keras. Gegar otak merupakan jenis cedera otak traumatik yang paling umum.
Kondisi ini disebabkan oleh memar (berdarah) di dalam otak karena kekuatan (pukulan atau hentakan) di kepala.
Cedera otak ini mengacu pada kemunculan luka memar pada daerah yang berlawanan dengan lokasi trauma. Jenis cedera ini mungkin terjadi ketika intensitas pukulan begitu hebat hingga tak hanya membuat memar, tetapi juga menyebabkan perpindahan lokasi cedera karena otak terbanting ke sisi yang berlawanan.
Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengalami benturan kedua sebelum cedera sebelumnya pulih. Cedera kedua muncul beberapa hari atau minggu dari yang pertama. Hal ini bisa menyebabkan pembengkakan dan kerusakan otak.
Cedera kepala terbuka, juga dikenal sebagai cedera penetrasi, merupakan cedera otak yang disebabkan oleh lapisan kepala yang diterobos oleh benda tajam. Cedera penetrasi umum terjadi akibat tusukan pisau, tembakan peluru, atau benda tajam lainnya yang menembus tengkorak kepala hingga ke bagian otak.
Abusive head trauma atau shaken baby syndrome (sindrom bayi terguncang) merupakan tindakan kekerasan yang menyebabkan cedera otak traumatik. Ini muncul ketika seseorang mengguncang bayi secara agresif.
Ini merupakan kondisi neurologis langka di mana seseorang tidak dapat secara fisik memindahkan bagian tubuh mereka selain melalui mata.
Kondisi ini terjadi karena adanya pemukulan yang tidak menyebabkan penetrasi pada tengkorak. Pada cedera ini, otak bengkak hingga tidak cukup ditampung tengkorak. Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan dalam tengkorak.
Setelah mengalami cedera di kepala, Anda akan mengalami beberapa gejala yang menandakan trauma otak seperti:
Bayi dan anak kecil dengan cedera otak, khususnya jenis traumatik, mungkin kurang bisa berkomunikasi untuk melaporkan sakit kepala, gangguan indra, kebingungan, dan gejala serupa. Pada anak dengan cedera otak traumatik, Anda mungkin menyadari:
Orang yang diduga mengalami cedera otak harus segera ditangani di Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit terdekat atau dokter bedah ahli.
Cepat temui dokter jika Anda atau anak Anda mengalami gejala yang ditemukan di atas.
Carilah pertolongan medis darurat jika terdapat tanda atau gejala cedera otak traumatik setelah benturan baru-baru ini atau cedera traumatik ke kepala lainnya.
Jenis cedera otak, yaitu traumatik dan non-traumatik dibedakan atas penyebabnya. Berikut ulasan soal penyebab di balik kondisi tersebut:
Kejadian umum penyebab cedera otak traumatik, terutama trauma kepala adalah berikut:
Jatuh dari tempat tidur, terpeleset di kamar mandi, salah langkah, jatuh dari tangga, dan jatuh lainnya adalah penyebab paling umum cedera otak traumatik secara keseluruhan, terlebih pada orang dewasa yang lebih tua dan anak kecil.
Tabrakan yang melibatkan mobil, sepeda motor, atau sepeda—dan pejalan kaki yang terlibat dalam kecelakaan tersebut—adalah penyebab umum cedera otak traumatik.
Sekitar 20 persen cedera otak traumatik disebabkan oleh kekerasan, misalnya luka tembak, kekerasan dalam rumah tangga atau penyiksaan anak. Sindrom guncangan bayi adalah cedera otak traumatik karena guncangan kuat pada bayi yang merusak sel-sel otak.
Cedera otak traumatik mungkin disebabkan oleh cedera dari beberapa jenis olahraga, termasuk sepakbola, tinju, football, bisbol, lacrosse, skateboarding, hoki, dan olahraga berisiko tinggi atau ekstrem lainnya, terutama di usia muda.
Ledakan adalah penyebab umum cedera otak traumatik dalam personil militer yang bertugas. Walaupun mekanisme kerusakan belum begitu dimengerti, banyak peneliti percaya bahwa gelombang tekanan yang masuk melalui otak secara drastis mengganggu fungsi otak.
Kondisi ini merupakan hasil dari penyakit atau kondisi dalam tubuh dan tidak disebabkan oleh pukulan di kepala. Berikut merupakan penyebab umum kondisi ini:
Cedera otak bisa terjadi akibat trauma fisik seperti kecelakaan, persalinan atau karena jenis cedera lain, seperti trauma atau penyakit.
Pada jenis cedera otak traumatik, orang yang paling berisiko terkena adalah:
Menurut Brain Injury Association of America, lima aktivitas utama yang bertanggung jawab menyebabkan gegar otak pada anak dan remaja berumur 5-18 tahun yaitu:
Mendiagnosis kondisi ini bisa dilakukan dengan cepat, tapi tergantung tingkat keparahannya. Tim medis mungkin akan melakukan tes dan pemeriksaan di rumah sakit. Hal tersebut berguna untuk memberikan perawatan yang tepat untuk pengidap.
Berikut pemeriksaan yang mungkin akan dilakukan tim medis untuk orang dengan kondisi cedera otak:
Cedera ini biasanya darurat karena bisa berakibat buruk dengan cepat tanpa perawatan. Glasgow Coma Scale (GCS) atau Skala Koma Glasgow sering digunakan untuk menilai cedera kepala.
Ini adalah skala dari 3-15 yang mengidentifikasi seberapa serius cedera kepala, berdasarkan gejala dan apakah otak telah rusak (dengan 3 paling parah dan 15 paling ringan).
Glasglow Outcome Scale (GOS) merupakan pemeriksaan deskriptif yang digunakan oleh tim perawatan kondisi cedera ini. GOS bisa membantu menentukan langkah selanjutnya dalam perawatan, tapi ini tidak berguna dalam mendeteksi peningkatan kecil dan bertahap.
Jika Anda mengamati seseorang terluka atau tiba segera setelah cedera, Anda mungkin mampu memberikan informasi yang berguna dalam menilai kondisi orang yang cedera kepada personel medis.
Ada lima penilaian deskriptif yang memungkinkan dalam GOS adalah:
Beberapa tes pencitraan yang berguna untuk membantu mendiagnosis cedera otak meliputi:
Seperti halnya tidak ada dua orang yang sama persis, cedera otak juga tidak mungkin identik dengan satu lainnya. Untuk beberapa orang, kondisi tersebut merupakan awal dari proses penyakit yang panjang.
Kondisi ini butuh satuan penanganan yang berasal dari pengobatan lengkap dan dukungan berbasis komunitas yang disediakan oleh dokter berpendidikan yang tepat. Jika Anda mengalami kondisi ini, keluarga dan orang-orang tercinta adalah faktor penting dalam perawatan.
Berikut adalah perawatan yang dilakukan untuk menangani kondisi ini:
Jika Anda mengalami gejala cedera otak, Anda harus segera pergi ke Unit Gawat Darurat (UGD). Tim medis kemudian akan fokus menyelamatkan nyawa Anda dengan menyingkirkan kemungkinan cedera dan kerusakan lain.
Jika cedera otak Anda termasuk yang sedang atau parah, Anda membutuhkan perawatan khusus di Intensive Care Unit (ICU) dengan alat-alat media, seperti ventilator, hingga mesin EKG/EEG. Hal ini diperlukan, khususnya ketika Anda mengalami koma atau tidak stabil secara medis.
Ketika Anda dinyatakan stabil secara medis, Anda akan dipindahkan ke ruangan dengan perawatan tingkat menengah, di bawah ICU. Kemungkinan Anda juga akan melewati rehabilitasi.
Pengobatan untuk orang dengan cedera otak dipilih, diresepkan, dan diawasi dengan hati-hati, sesuai dengan kondisi individu. Apoteker mungkin akan menjelaskan lebih rinci soal tujuan dan efek sampingnya. Berikut adalah penjelasan umum tentang obat cedera otak:
Orang dengan cedera parah mungkin juga memiliki cedera lain yang harus ditangani. Perawatan tambahan di ruang darurat atau ICU rumah sakit akan fokus pada mengurangi kerusakan sekunder karena radang, pendarahan, atau berkurangnya persediaan oksigen menuju otak.
Pengobatan untuk membatasi kerusakan sekunder ke otak segera setelah cedera mungkin termasuk:
Obat ini mengurangi jumlah cairan di dalam jaringan dan meningkatkan pengeluaran urin, membantu mengurangi tekanan di dalam otak.
Orang yang mengalami cedera otak traumatik sedang atau parah berisiko mengalami kejang selama minggu pertama setelah cedera. Obat anti-kejang mungkin diberikan selama minggu pertama untuk menghindari kerusakan otak tambahan apapun yang mungkin disebabkan oleh cedera. Pengobatan anti-kejang tambahan hanya digunakan jika kejang terjadi.
Dokter kadang-kadang menggunakan obat yang membuat orang koma sementara karena otak yang koma membutuhkan lebih sedikit oksigen untuk berfungsi.
Obat ini terutama membantu jika pembuluh darah, yang ditekan oleh meningkatnya tekanan di dalam otak, tidak sanggup mengalirkan jumlah nutrisi dan oksigen biasa ke sel-sel otak.
Operasi darurat mungkin diperlukan untuk mengurangi kerusakan tambahan ke jaringan otak. Operasi mungkin berguna untuk menangani masalah berikut:
Ikuti tips di bawah ini untuk mengurangi cedera otak traumatik:
Selalu kenakan sabuk pengaman di dalam kendaraan bermotor. Anak kecil harus selalu duduk di bangku belakang mobil dan dijaga di bangku yang aman bagi anak kecil atau jok yang cocok untuk ukuran dan berat badannya.
Jangan berkendara di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan, termasuk obat resep yang dapat mengganggu kemampuan berkendara.
Kenakan helm saat mengendarai sepeda, skateboard, sepeda motor, mobil salju atau kendaraan semua medan. Juga kenakan pelindung kepala yang tepat selagi bermain baseball atau olahraga kontak, ski, skating, snowboard, atau naik kuda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar