Muntah merupakan kondisi ketika isi lambung keluar secara paksa melalui mulut. Kondisi ini bisa menjadi pertanda penyakit tertentu. Telusuri lebih jauh tentang penyebab, gejala, dan pengobatannya.
Apa itu muntah?
Muntah adalah refleks tubuh untuk mengeluarkan seluruh atau sebagian isi lambung dengan paksa melalui mulut. Refleks ini biasanya tidak dapat dikontrol dan terjadi selang beberapa waktu setelah Anda mengalami mual.
Ketika mengalami mual, Anda mungkin akan merasa lemas dan berkeringat. Produksi liur pun akan meningkat secara drastis. Ini adalah tanda bahwa tubuh Anda sedang mempersiapkan diri untuk mengeluarkan makanan yang berada dalam lambung.
Muntah sebenarnya merupakan reaksi tubuh untuk melindungi diri. Kondisi ini tidaklah membahayakan bila penyebabnya ringan, contohnya mabuk perjalanan, peningkatan hormon selama kehamilan kehamilan, dan sebagainya.
Namun, pengosongan isi lambung secara paksa juga bisa disebabkan oleh gangguan pada sistem pencernaan. Dua penyebab yang paling umum dari kondisi ini adalah flu perut dan keracunan makanan.
Seperti halnya sakit perut atau perut kembung, muntah dapat menandakan sejumlah gangguan pencernaan. Guna memastikan penyebabnya, Anda dapat berkonsultasi kepada dokter dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Tanda dan gejala muntah
Muntah bukanlah penyakit, melainkan reaksi tubuh atau gejala yang bisa menandakan gangguan kesehatan tertentu.
Muntah yang berhubungan dengan gangguan kesehatan biasanya tidak terjadi begitu saja, melainkan muncul bersama gejala-gejala seperti:
- mual,
- sakit perut,
- BAB mencret (diare),
- demam,
- perut kembung,
- berkunang-kunang,
- pusing atau vertigo,
- denyut jantung meningkat,
- banyak berkeringat,
- mulut kering, dan
- lebih jarang buang air kecil.
Kapan harus periksa ke dokter?
Keluarnya isi lambung bisa jadi menandakan masalah kesehatan yang lain, terutama bila keluhan ini berlangsung dalam waktu lama. Anda sebaiknya menghubungi dokter jika mengalami kumpulan gejala seperti:
- nyeri dada,
- nyeri perut hebat atau kram,
- penglihatan kabur,
- pingsan atau kebingungan,
- menggigil dan tampak pucat,
- demam lebih dari 38 °Celsius,
- kaku leher,
- muntah berbau feses,
- muntah yang menyembur,
- muntah darah, atau
- muntahan tampak berwarna kehitaman.
Berbagai gejala di atas tidak hanya dapat menandakan masalah pencernaan, tapi juga penyakit pada sistem lain.
Penyebab muntah
Ada sejumlah kondisi yang dapat memancing refleks tubuh sehingga mengeluarkan isi lambung, mulai dari gangguan pencernaan, gangguan sinyal otak, hingga pengobatan tertentu.
1. Infeksi lambung
Infeksi pada dinding lambung dapat menimbulkan dampak berupa iritasi atau bahkan pembentukan luka. Agen penyebab infeksi lambung biasanya berupa bakteri Helicobacter pylori atau virus seperti rotavirus dan norovirus.
2. Gastroenteritis
Gastroenteritis adalah istilah lain untuk flu perut. Penyakit ini berawal dari infeksi virus atau bakteri, kemudian berkembang menjadi peradangan pada lambung atau usus. Gangguan pada saluran cerna akhirnya mengakibatkan mual dan muntah.
3. Keracunan makanan
Keracunan makanan terjadi bila Anda mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri salmonella, E. coli, S. aureus, dan sejenisnya. Muntah merupakan mekanisme sistem pencernaan untuk mengeluarkan bakteri-bakteri berbahaya dari tubuh Anda.
4. Penyakit tukak lambung
Tukak lambung adalah kondisi ketika terdapat luka pada dinding lambung. Luka dapat menghambat pencernaan makanan dalam lambung serta menimbulkan gejala sakit perut, rasa terbakar, dan muntah yang selama ini dikenal sebagai maag.
5. Gastroesophageal reflux (GERD)
GERD adalah naiknya asam lambung kembali menuju kerongkongan. Asam lambung terkadang tidak hanya bergerak naik, tapi juga bisa keluar secara paksa melalui mulut Anda dalam bentuk muntahan.
6. Gastroparesis
Gastroparesis merupakan kondisi yang memengaruhi pergerakan otot lambung. Kerja sistem pencernaan orang yang mengalami gastroparesis bisa melambat atau berhenti bekerja sama sekali. Gejala utamanya yakni sakit perut, mual, dan muntah.