backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Kanker Payudara

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 04/11/2022

Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak diidap masyarakat Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan RI, jenis kanker ini menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di tanah air.

Simak informasi berikut untuk mengetahui lebih lanjut seputar penyakit ini.

Apa itu kanker payudara?

ciri-ciri kanker payudara

Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang terjadi di payudara. Penyakit ini muncul akibat pertumbuhan sel yang tidak normal dan tidak terkontrol di dalam payudara. 

Sel kanker sulit dikontrol karena dapat membelah dengan cepat dan menyebar ke jaringan sekitarnya. Bahkan, sel kanker juga bisa menyebar sampai ke organ-organ tubuh lainnya.

Umumnya, sel kanker ditemukan pada bagian-bagian seperti:

  • saluran susu (duktus),
  • kelenjar susu (lobulus), atau 
  • jaringan ikat di dalam payudara. 

Sekitar 70% kasus kanker penyakit ini bermula dari pembentukan sel yang abnormal pada duktus. Sementara itu, sebanyak 15% kasusnya bermula dari lobulus dan sisanya dimulai dari jaringan ikat. 

Kasus kanker ini hampir seluruhnya terjadi pada wanita. Meski demikian, kanker payudara pada pria pun bisa saja terjadi.

Gejala kanker payudara

Gejala paling khas dari kanker payudara ialah munculnya benjolan pada payudara. Umumnya, benjolan tersebut mempunyai tekstur padat, keras, dan bentuknya tidak beraturan.

Benjolan ini pun biasanya tidak menimbulkan nyeri sehingga kerap dikira sebagai tumor payudara jinak. Itulah sebabnya banyak wanita yang menganggapnya enteng dan tidak berbahaya.

Padahal, benjolan yang tidak mendapatkan penanganan akan terus berkembang dan mungkin menyebar. Selain benjolan, berikut tanda dan gejala kanker payudara yang perlu diwaspadai.

  • Perubahan ukuran, bentuk, atau tampilan dari payudara.
  • Perubahan bentuk pada puting payudara. Hal ini biasanya terjadi pada jenis kanker payudara yang disebut penyakit paget atau Paget’s disease
  • Puting mengeluarkan cairan berwarna atau mungkin berdarah. 
  • Puting memerah dan lecet yang tak kunjung sembuh.
  • Puting susu masuk ke dalam atau tertarik.
  • Bengkak di sekitar ketiak akibat pembesaran kelenjar getah bening di daerah tersebut.
  • Adanya kelainan pada kulit payudara (seperti kulit jeruk atau kulit menjadi kemerahan). Terkadang kulit juga tampak cekung seperti lesung pipi karena tertarik oleh benjolan.
  • Adanya luka borok yang berbau busuk disertai jaringan nekrotik dan mudah berdarah, khususnya pada stadium kanker lanjut.

Gejala di atas tidak selalu disebabkan oleh kanker. Untuk mencari tahu kondisi yang menyebabkannya, konsultasikan kondisi Anda ke dokter.

Penyebab kanker payudara

obesitas

Penyebab kanker payudara yaitu perkembangan sel yang abnormal pada payudara. Kumpulan dari sel kanker ini kemudian membentuk tumor ganas.

Selanjutnya, tumor ganas akan membentuk sebuah benjolan pada payudara. Benjolan dapat menyebar ke jaringan di sekitarnya maupun ke bagian tubuh yang lain.

Hingga kini, penyebab terbentuknya sel kanker belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko Anda terkena jenis kanker ini.

  • Berat badan berlebih dan obesitas.
  • Konsumsi makanan berlemak secara berlebihan.
  • Keturunan (mutasi genetik)
  • Riwayat menjalani terapi radiasi.
  • Menarche (menstruasi pertama) di bawah 12 tahun.
  • Baru mulai menopause setelah berumur 55 tahun.
  • Kurang aktif secara fisik.
  • Menjalani terapi hormonal.
  • Konsumsi alkohol secara berlebihan.
  • Tidak pernah hamil.

Diagnosis kanker payudara

Diagnosis kanker dilakukan melalui serangkaian tes. Tes dilakukan untuk memastikan apakah kondisi yang Anda alami benar kanker atau disebabkan penyakit lain.

Berikut sejumlah tes pemeriksaan kanker payudara yang mungkin perlu Anda jalani.

  • Pemeriksaan fisik pada payudara, ketiak, dan daerah leher.
  • Tes mamografi untuk pasien 40 tahun ke atas.
  • Pemeriksaan ultrasonografi payudara.
  • Biopsi payudara.
  • MRI payudara (tidak rutin dilakukan, hanya jika ada indikasi).

Beberapa tes lain mungkin diperlukan. Untuk mendapat diagnosis pasti, konsultasikan dengan dokter yang tepat, khususnya dokter bedah onkologi.

Cara mengatasi kanker payudara

terapi radiasi merupakan salah satu cara mengatasi kanker payudara

Cara mengatasi kanker jenis ini harus disesuaikan dengan kondisi Anda. Pengobatan akan diberikan sesuai dengan stadium kanker payudara dan sifat sel kanker (subtipe).

Ada lima jenis terapi atau pengobatan kanker payudara yang umumnya diberikan oleh dokter. 

1. Operasi atau pembedahan

Ada beberapa jenis operasi yang biasa dilakukan untuk mengobati penyakit kanker ini.

  • Bedah konservatif atau dikenal sebagai BCS, yaitu membuang sebagian jaringan payudara yang terkena kanker dan membersihkan kelenjar getah bening yang terlibat.
  • Operasi mastektomi, yaitu mengangkat kanker dan seluruh jaringan payudara beserta kelenjar getah bening yang terlibat.
  • Operasi mastektomi yang disertai rekonstruksi payudara, yait prosedur mastektomi yang diikuti dengan penggantian payudara baik dengan jaringan tubuh sendiri (flap dekat/jauh) atau dengan implan.

2. Terapi radiasi

Terapi radiasi untuk kanker payudara menggunakan sinar-X bertenaga tinggi untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan sel kanker. Terapi ini diberikan setelah operasi.

3. Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat-obatan sitostatika untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Terapi ini dapat dilakukan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor sebelum diangkat. 

Selain itu, terapi ini juga dapat dilakukan setelah pembedahan untuk mencegah pertumbuhan tumor kembali. Ada beberapa jenis obat atau regimen yang dapat diberikan pada terapi ini. 

Obat diberikan berdasarkan sifat kanker, keadaan umum pasien, dan fasilitas yang mendukung. Selalu konsultasikan ke dokter terkait obat kanker yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

4. Terapi hormon

Terapi hormon dilakukan untuk mengobati kanker dari segi hormonal. Terapi dapat berupa pemberian obat atau operasi pengangkatan ovarium dan tuba falopi.

Tidak semua pengidap kanker cocok dengan terapi ini. Terapi hormonal hanya efektif pada kanker dengan hasil patologi anatomi dan imunohistokimia yang positif.

5. Terapi target

Terapi target merupakan terapi dengan obat atau bahan kimia tertentu. Obat dan zat kimia ini dapat mengenali dan menyerang sel kanker secara spesifik tanpa membunuh sel-sel normal.

Jenis terapi target antara lain:

  • anti HER-2,
  • antibodi monoklonal,
  • penghambat tirosin kinase, dan
  • Cyclin-dependent kinase inhibitors (penghambat cyclin-dependent kinase).

Sel kanker bisa kembali muncul. Kekambuhan ini terjadi karena sel abnormal bersembunyi pada bagian payudara atau area tubuh lain saat pengobatan dilakukan.

Tips mengatasi kanker dengan perawatan rumahan

  • Diet sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi.
  • Olahraga secara rutin setidaknya 30 menit sehari.
  • Berhenti mengonsumsi alkohol dan merokok.

Cara mencegah kanker payudara

sadari adalah, pemeriksaan sadari, periksa payudara sendiri, pemeriksaan payudara

Pencegahan kanker payudara dapat Anda lakukan dengan menghindari faktor-faktor yang meningkatkan risikonya. Caranya sangat sederhana, yaitu menerapkan pola hidup sehat.

Anda pun perlu menambah wawasan tentang penyakit ini, mewaspadai gejalanya, dan melakukan deteksi dini. Berikut beberapa cara deteksi dini yang dapat dilakukan.

1. Periksa payudara sendiri (SADARI)

Langkah mudah untuk mengetahui gejala penyakit ini ialah dengan pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI. Tujuan pemeriksaan ini yaitu mendeteksi benjolan pada payudara Anda.

SADARI yang dilakukan secara rutin akan membantu Anda untuk mengenali tekstur jaringan payudara normal.

Jadi, jika merasakan ada yang tidak biasa pada payudara, Anda dapat segera memeriksakan diri ke dokter. Cara ini mempermudah Anda untuk mendeteksi gejalanya.

Pemeriksaan yang benar dilakukan satu bulan sekali, pada hari ke-7 sampai ke-10 dari hari menstruasi pertama. Bila sudah menopause, lakukan sesuai dengan tanggal tertentu, misalnya pada hari lahir.

2. Periksa payudara klinis (SADANIS)

Berbeda dengan SADARI, pemeriksaan payudara klinis atau SADANIS dilakukan di rumah sakit dengan bantuan dokter dan tim medis lainnya.

Jika saat SADARI tidak ditemukan kelainan, SADANIS tetap harus dilakukan satu tahun sekali. Pemeriksaan ini tak hanya untuk mengetahui gejala kanker, tapi juga kondisi lainnya.

3. Mamografi

Pemeriksaan mamografi penting dilakukan untuk mengetahui ada-tidaknya sel kanker pada payudara. Pemeriksaan ini tergolong sebagai deteksi penunjang kanker. 

Mamografi sendiri merupakan teknik pemindaian gambar menggunakan sinar rontgen dosis rendah. Prosedur ini cocok untuk wanita berusia lebih dari 40 tahun karena punya tingkat akurasi tinggi.

Kanker payudara merupakan penyakit dengan tingkat kematian tinggi. Maka dari itu, segera periksakan diri ke dokter jika merasakan gejalanya agar Anda bisa segera mendapat penanganan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Klinik Chika Medika


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 04/11/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan