backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Fungsi, Proses, dan Efek Samping Terapi Target untuk Kanker

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 02/02/2022

    Fungsi, Proses, dan Efek Samping Terapi Target untuk Kanker

    Anda mungkin sudah sering mendengar metode kemoterapi untuk mengobati penyakit kanker. Meski demikian, kemoterapi bukan satu-satunya metode untuk mengatasi kanker. Pada beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan pengobatan terapi target guna mengatasi penyakit ini. Bagaimana prosedur terapi target kanker  dan siapa saja yang membutuhkannya? Berikut informasi lengkap tentang prosedur tersebut.

    Apa itu terapi target?

    Terapi target adalah pengobatan menggunakan obat-obatan untuk menghentikan pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. Meski sama-sama menggunakan obat, terapi target berbeda dengan kemoterapi.

    Bila kemoterapi dapat memengaruhi sel-sel yang normal, terapi target justru tidak. Terapi ini hanya membidik molekul atau protein tertentu yang mengontrol sel kanker untuk tumbuh, membelah, dan menyebar.

    Oleh karena itu, terapi ini merupakan salah satu jenis pengobatan kanker yang penting. Para peneliti pun masih akan terus mengembangkan jenis pengobatan ini sesuai dengan perubahan spesifik yang mungkin terjadi pada sel kanker.

    Meski penting, terapi target tidak dapat mengobati semua jenis kanker. Sebagian besar orang yang mendapatkan terapi ini juga memerlukan jenis pengobatan kanker lainnya, seperti kemoterapi, radioterapi, atau pembedahan.

    Bagaimana cara kerja terapi target?

    Infeksi silang dari infus

    Melansir dari American Cancer Society, terapi ini bekerja dengan mendeteksi dan menyerang area atau zat tertentu dalam sel kanker, atau mendeteksi dan memblokir jenis sinyal tertentu sel kanker yang membuat sel abnormal itu tumbuh. Dengan membidik zat, area, atau sinyal tersebut, terapi ini bisa menghentikan pertumbuhan sel kanker dengan berbagai cara, termasuk:

    • Memicu sistem kekebalan tubuh untuk menghancurkan sel kanker.
    • Memblokir atau mematikan sinyal kimia yang memberitahu sel kanker untuk tumbuh dan membelah.
    • Mengubah protein dalam sel kanker sehingga sel mati.
    • Menghentikan pembuatan pembuluh darah baru yang dapat memberi nutrisi pada sel kanker untuk tumbuh dan membelah.
    • Membawa racun ke sel kanker untuk membunuhnya, tetapi bukan ke sel normal.
    • Mencegah tubuh membuat hormon tertentu, atau menghalangi kerja hormon tertentu yang dapat menyebabkan sel kanker tumbuh.

    Siapa saja yang bisa mendapatkan pengobatan terapi ini?

    Tidak semua orang dengan jenis kanker tersebut bisa mendapat pengobatan ini. Umumnya, hanya penderita yang memiliki target, seperti perubahan protein atau gen tertentu, di dalam sel kankernya yang akan mendapat pengobatan ini. Konsultasikan pada dokter apakah Anda perlu menjalani pengobatan kanker ini atau tidak.

    Secara umum, terapi ini hanya dapat mengobati beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, leukemia dan limfoma, kanker kolon (kanker usus besar), kanker kulit, kanker paru-paru, dan kanker prostat.

    Selain itu, kanker otak, kanker tulang, kanker ginjal, kanker perut, dan beberapa jenis kanker lainnya mungkin bisa memanfaatkan terapi target.

    Apa yang harus dilakukan sebelum menjalani terapi kanker ini?

    Sebagaimana paparan sebelumnya, terapi target biasanya hanya dilakukan untuk mengobati jenis kanker tertentu dengan kondisi khusus. Oleh karena itu, untuk memastikan apakah Anda memerlukan pengobatan ini atau tidak, dokter akan terlebih dahulu melakukan tes pemeriksaan.

    Umumnya, dokter akan melakukan tes biomarker melalui prosedur biopsi. Biopsi adalah tes dengan mengambil sepotong atau sampel tumor untuk kemudian diuji.

    Melalui sampel ini, dokter dapat mengidentifikasi apakah Anda memiliki perubahan protein atau gen tertentu yang menjadi penyebab kanker tumbuh. Selain itu, tes ini juga bisa membantu dokter menentukan jenis terapi target dan obat-obatan yang tepat.

    Bagaimana proses terapi target dilakukan?

    obat nyeri saat hamil

    Prosedur terapi target dapat melalui dua cara, yaitu secara oral (minum) atau suntikan ke pembuluh darah melalui infus atau kateter (central venous catheter). Pemberian obat melalui infus atau kateter biasanya perlu dilakukan di rumah sakit, klinik, atau tempat praktik dokter. Umumnya, Anda tidak perlu menginap di rumah sakit selama perawatan ini berjalan.

    Sementara pemberian obat target melalui oral bisa berbentuk pil, kapsul, cairan, atau jenis lainnya. Obat-obatan ini biasanya bisa Anda konsumsi di rumah. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengonsumsinya sesuai petunjuk dari dokter agar obat dapat bekerja sesuai yang Anda dan dokter harapkan.

    Adapun lamanya perawatan ini tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kanker, obat-obatan terapi target yang Anda dapatkan, serta respon tubuh Anda terhadap perawatan. Anda mungkin perlu ke rumah sakit setiap hari, setiap minggu, atau sebulan sekali untuk mendapat pengobatan ini. Konsultasikan dengan dokter mengenai prosedur perawatan Anda.

    Bagaimana hasil dari terapi ini?

    Terapi target memberi pengaruh yang berbeda pada setiap pasien. Hal ini tergantung pada kondisi Anda sebelum menjalani perawatan, jenis kanker, tingkat keparahan, serta obat-obatan terapi yang Anda dapatkan.

    Untuk mengetahui keefektifan pengobatan ini pun, dokter akan melakukan pemeriksaan secara rutin. Pemeriksaan ini bisa berupa pemeriksaan fisik serta berbagai tes medis, seperti tes darah, rontgen sinar-X, atau tes pencitraan lain.

    Apa saja risiko efek samping yang mungkin muncul dari terapi target?

    Efek samping dari terapi target bisa berbeda pada setiap pasien. Anda mungkin hanya merasakan sedikit efek samping, tetapi pasien lain bisa saja mengalami banyak atau justru tidak sama sekali. Selain itu, tingkat keparahan efek samping ini mungkin tak sama.

    Berikut ini adalah beberapa risiko atau efek samping yang umum muncul setelah menjalani terapi target:

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 02/02/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan