4. Kanker payudara stadium lanjut
Radioterapi juga kerap jadi pengobatan kanker payudara stadium lanjut untuk membantu mengobati:
- Tumor payudara yang tidak bisa diangkat dengan operasi.
- Kanker payudara yang meradang, yaitu jenis kanker agresif yang menyebar ke saluran getah bening kulit. Sebelumnya, pasien akan diminta untuk melakukan kemoterapi, mastektomi, baru kemudaan radiasi.
Berbagai jenis radioterapi dan prosedurnya
Umumnya terapi radiasi diberikan dalam dua cara, yaitu:
Radioterapi eksternal
Radiasi eksternal paling sering digunakan untuk pasien kanker payudara. Pada jenis ini, sebuah mesin yang ada di luar tubuh akan memancarkan radiasi atau sinar X. Radiasi tersebut akan diarahkan langsung ke area tubuh atau payudara yang terkena kanker.
Selama prosedur berlangsung, Anda akan diminta berbaring di atas papan khusus dan setelahnya petugas akan mengambil gambar X-ray atau scan untuk memastikan Anda berada di posisi yang tepat. Nantinya, mesin akan mengeluarkan suara yang berdengung sebagai tanda prosedur sedang berjalan.
Radioterapi eksternal biasanya berlangsung beberapa menit dalam setiap sesi. Adapun pasien kanker payudara biasanya perlu melakukan terapi radiasi ini lima kali per minggu selama 5-7 minggu.
Radioterapi internal (brachytherapy)
Radioterapi internal dilakukan dengan menempatkan langsung perangkat yang mengandung radiasi ke jaringan payudara yang terkena kanker. Perangkat ini dipasang pada jangka waktu tertentu di sekitar lokasi sel kanker atau tumor.
Caranya, dokter akan memasukkan tabung sempit berongga (kateter) ke dalam jaringan payudara yang sebelumnya telah diangkat melalui prosedur operasi. Pemasangan kateter ini bisa dilakukan bersamaan dengan operasi kanker payudara atau pada hari yang berbeda.
Kemudian, implan radioaktif akan dimasukkan melalui tabung tersebut dan dibiarkan selama beberapa hari atau dimasukkan dalam waktu tertentu setiap hari. Prosedur ini dilakukan tergantung ukuran tumor, lokasi, dan berbagai faktor lain.
Proses sebelum radioterapi kanker payudara

Terapi radiasi biasanya dimulai 3-8 minggu setelah operasi, kecuali setelahnya ada rencana untuk kemoterapi kanker payudara. Jika akan kemoterapi, radioterapi biasanya dimulai 3-4 minggu setelah kemoterapi selesai.
Sebelum melakukan prosedur ini, dokter akan terlebih dahulu memeriksa riwayat medis Anda dan melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai apakah Anda akan mendapat manfaat dari terapi radiasi ini. Dokter juga akan membahas potensi dan efek samping yang mungkin Anda rasakan dengan terapi ini.
Saat proses pemeriksaan, jangan lupa untuk memberi tahu dokter mengenai obat herbal kanker payudara, suplemen, atau obat lain yang mungkin sedang Anda konsumsi. Pasalnya, suplemen dan obat tertentu bisa saja memberikan efek samping merugikan selama radioterapi kanker payudara.
Apa yang harus dilakukan setelah radioterapi kanker payudara?
Setelah menyelesaikan radioterapi kanker payudara, dokter akan menjadwalkan kunjungan lanjutan untuk memantau perkembangan kondisi Anda. Pada kesempatan ini, dokter juga akan mencari efek samping yang mungkin muncul akibat terapi radiasi dan memeriksa tanda-tanda kekambuhan kanker payudara.
Setelah terapi selesai, Anda harus memberi tahu petugas medis jika:
- Merasa nyeri terus-menerus.
- Muncul benjolan baru, memar, ruam, atau bengkak.
- Berat badan menurun drastis tanpa alasan yang jelas.
- Demam atau batuk yang tak kunjung sembuh.
Jika ada gejala lain yang muncul, Anda juga bisa segera memeriksakan diri ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Efek samping radioterapi kanker payudara yang mungkin terjadi
Efek samping radioterapi untuk kanker payudara pada tubuh bisa muncul dalam jangka pendek dan jangka panjang. Berikut beberapa efek yang mungkin muncul:
Efek samping jangka pendek
Efek samping jangka pendek yang umumnya terjadi akibat radioterapi kanker payudara, yaitu:
- Iritasi kulit di area yang terkena radiasi, seperti gatal, kemerahan, dan mengelupas atau melepuh, seperti terbakar sinar matahari.
- Kelelahan.
- Pembengkakan payudara.
- Perubahan sensasi kulit.
- Kehilangan bulu ketiak jika radiasi ditargetkan di area bawah lengan.
Efek samping tersebut biasanya hanya bersifat sementara. Anda akan berangsur pulih pada minggu-minggu terakhir pengobatan.
Efek samping jangka panjang
Radioterapi kanker payudara juga dapat menyebabkan efek samping jangka panjang. Kulit payudara mungkin akan terlihat lebih gelap dan pori-pori kulitnya pun mungkin akan lebih besar. Kulit juga mungkin akan lebih atau kurang sensitif dan terasa lebih tebal dan kencang.
Terkadang, payudara juga mungkin menjadi lebih besar karena penumpukan cairan atau lebih kecil karena jaringan parut. Meski jangka panjang, tetapi efek samping ini biasanya hanya terjadi selama setahun setelah terapi radiasi.
Namun, bila setelah waktu tersebut payudara Anda masih belum kembali normal, segera beri tahu dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Efek samping yang jarang terjadi
Jika Anda telah menjalani pengangkatan kelenjar getah bening sebelum menjalani radioterapi kanker payudara, Anda berisiko terkena limfedema atau penyumbatan sistem getah bening. Limfedema menyebabkan pembengkakan lengan tempat kelenjar getah bening diangkat.
Komplikasi langka lainnya adalah:
- Rusuk patah akibat melemahnya kekuatan tulang.
- Peradangan pada jaringan paru-paru.
- Kerusakan jantung ketika radiasi diberikan di sisi kiri dada.
- Kanker lain yang disebabkan oleh radiasi.
Pastikan Anda memberi tahu dokter onkologi radiasi mengenai efek samping yang dirasakan terkait radioterapi kanker payudara.
Mengatasi efek samping radioterapi kanker payudara

Efek samping dari radioterapi kanker payudara hampir tidak mungkin dihindari. Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi efek samping tersebut.
- Kenakan pakaian longgar jika mengalami iritasi kulit.
- Jika memakai bra, pilihlah bra tanpa kawat.
- Gunakan sabun dengan pelembap, tetapi bebas pewangi, saat mandi.
- Jangan menggosok atau menggaruk kulit yang terdampak.
- Hindari kompres es dan bantalan pemanas pada kulit yang terdampak. Gunakan hanya air hangat untuk mencuci area kulit yang iritasi.
- Atasi kelelahan dengan lebih banyak meluangkan waktu istirahat.
- Jaga pola makan sehat untuk membantu tubuh memperbaiki diri dari efek radioterapi kanker payudara. Pola hidup sehat ini juga membantu Anda mencegah kanker payudara datang kembali, karena pola hidup buruk merupakan salah satu faktor risiko kanker payudara.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar