Salah satu pemeriksaan atau tes yang digunakan untuk mendeteksi kanker payudara adalah MRI payudara. Bagaimana prosedur ini dilakukan? Apa saja yang harus dipersiapkan sebelum menjalani prosedur ini? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Salah satu pemeriksaan atau tes yang digunakan untuk mendeteksi kanker payudara adalah MRI payudara. Bagaimana prosedur ini dilakukan? Apa saja yang harus dipersiapkan sebelum menjalani prosedur ini? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Magnetic Resonance Imaging (MRI) payudara adalah tes yang menggunakan magnet, gelombang radio, dan komputer untuk menghasilkan gambar struktur payudara secara detil. Melalui gambar ini, dokter dapat melihat bila ada kelainan pada payudara Anda.
Prosedur ini biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan kanker payudara lainnya, seperti mamografi dan ultrasonografi (USG). Tes MRI bisa menunjukkan informasi mengenai kondisi payudara Anda yang tidak didapat oleh kedua alat tes pencitraan tersebut.
Dilansir dari American Cancer Society, ada dua kegunaan MRI payudara yang umum, yaitu:
MRI payudara terkadang dilakukan pada wanita yang telah didiagnosis kanker payudara. Prosedur ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kanker berkembang, mencari tumor lain di payudara, serta memeriksa kemungkinan tumor di payudara lainnya.
Meski demikian, tidak semua wanita dengan kanker payudara membutuhkan pemeriksaan ini. Konsultasikan dengan dokter mengenai pemeriksaan yang tepat untuk Anda.
Skrining atau deteksi kanker payudara dengan MRI umumnya dilakukan pada wanita yang berisiko tinggi mengalami kanker payudara, seperti riwayat keluarga atau faktor risiko kanker payudara lainnya.
Pada wanita dengan kondisi ini, biasanya tes MRI dilakukan bersamaan dengan mammografi tahunan. Bila tes MRI dilakukan sendiri, kemungkinan akan ada beberapa temuan kanker yang terlewat, yang hanya bisa ditemukan dengan mamografi.
Meski demikian, MRI juga memungkinkan untuk menemukan hal-hal yang ternyata bukan kanker. Oleh karena itu, tes ini tidak direkomendasikan pada wanita yang tidak memiliki risiko tinggi kanker payudara.
Selain kondisi di atas, berikut beberapa kondisi lainnya yang mungkin direkomendasikan oleh dokter untuk melakukan MRI payudara:
Sebelum melakukan MRI payudara, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa hal di bawah ini agar memberikan hasil pemeriksaan yang maksimal. Berikut beberapa persiapan yang harus Anda lakukan:
Penting untuk menjadwalkan MRI pada awal siklus menstruasi. Waktu yang paling baik adalah di antara hari ketujuh dan hari ke-14 siklus bulanan Anda.
Namun, jika Anda pramenopause, MRI mungkin akan dijadwalkan pada waktu tertentu selama siklus menstruasi Anda, sekitar hari ketiga hingga ke-14. Beri tahu dokter mengenai siklus menstruasi Anda dan dokter akan menentukan waktu yang tepat untuk Anda melakukan MRI.
MRI umumnya menggunakan zat pewarna untuk membuat gambar lebih mudah diinterpretasikan. Zat ini biasanya akan diberikan melalui vena di lengan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda memberi tahu dokter bila memiliki alergi terhadap zat tertentu untuk menghindari komplikasi.
Zat warna yang biasa digunakan untuk meningkatkan kualitas gambar MRI (gadolinium) dapat menyebabkan komplikasi serius pada orang dengan masalah ginjal. Beri tahu dokter Anda jika Anda memiliki riwayat penyakit ini.
Umumnya, MRI tidak direkomendasikan untuk wanita hamil karena terdapat potensi risiko efek gadolinium terhadap bayi.
Jika Anda menyusui, dokter mungkin akan merekomendasikan Anda untuk berhenti menyusui bayi Anda selama dua hari setelah MRI payudara. Meski efeknya rendah pada bayi, tetapi sebaiknya Anda lakukan ini bila khawatir.
Objek berbahan logam, seperti perhiasan atau jam tangan, dapat rusak ketika proses MRI. Sebaiknya tinggalkan perhiasan Anda di rumah atau lepas sebelum MRI dilakukan.
Jika Anda memiliki alat medis implan, seperti alat pacu jantung, defibrillator, port obat implan atau sendi buatan, beri tahu dokter sebelum MRI dilakukan.
Mesin MRI payudara meliputi meja datar yang dapat digeser masuk dan keluar. Bagian yang seperti roda adalah tempat magnet dan gelombang radio yang memproduksi gambar dari payudara Anda.
Sebelum scan, Anda akan menggunakan pakaian rumah sakit dan melepas semua perhiasan Anda. Jika menggunakan zat pewarna kontras, infus akan dipasang pada lengan Anda agar pewarna dapat disuntikkan ke aliran darah.
Di ruangan MRI, Anda akan berbaring tengkurap di meja tersebut. Kemudian Anda akan masuk ke dalam mesin. Ahli teknis akan menginstruksikan, seperti kapan harus diam dan menahan napas. Instruksi akan diberikan melalui mikrofon.
Anda tidak akan merasakan mesin bekerja, tetapi akan terdengar suara-suara keras. Biasanya teknisi akan memberikan sumbat telinga untuk mengatasi ini.
Tes biasanya berlangsung selama 30 menit sampai 1 jam. Begitu gambar telah direkam, Anda dapat keluar dan prosedur telah selesai dilakukan.
Hasil pemeriksaan MRI payudara biasanya akan ditinjau oleh ahli radiologi. Tim medis di rumah sakit kemudian akan menghubungi Anda untuk membahas hasil tes.
Mirip dengan rontgen, hasil MRI berwarna hitam dan putih. Tumor dan kelainan pda payudara akan terlihat seperti bercak berwarna putih, akibat zat pewarna kontras yang berkumpul di aktivitas sel yang meningkat.
Jika hasil MRI payudara menunjukkan sel yang dicurigai kanker, dokter mungkin akan melakukan biopsi payudara. Biopsi akan memastikan apakah jaringan tersebut kanker atau bukan.
MRI payudara dianggap sebagai jenis pemeriksaan yang aman karena tidak menggunakan radiasi, seperti CT scan. Meski demikian, MRI payudara juga memiliki beberapa risiko lain, seperti:
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar