Cantengan adalah kondisi ketika kuku tumbuh ke dalam kulit. Penyakit kuku yang satu ini tentu terasa menyakitkan dan membuat jari kaki tak enak dipandang. Lantas, apa saja obat cantengan yang bisa ditemukan di apotek?
Ragam obat cantengan di apotek
Cantengan adalah kondisi kuku yang tumbuh ke dalam sehingga bisa melukai daging pada jari-jari. Kondisi ini biasanya diakibatkan oleh kesalahan memotong kuku dengan benar.
Akibatnya, infeksi bakteri atau jamur tak terhindari. Hal ini membuat kuku menghitam, bahkan bernanah.
Untuk itu, obat cantengan yang ada di apotek berguna untuk mengatasi infeksi kuku yang rusak.
Ada beberapa jenis obat yang tergolong keras. Jadi, Anda hanya bisa mendapatkannya setelah periksa dan mendapatkan resep dokter.
Obat-obatan yang digunakan terbagi menjadi dua jenis, yaitu antibiotik dan antijamur. Kedua jenis ini tersedia dalam bentuk obat minum dan obat oles.
Obat oles antibiotik untuk cantengan
Inilah beberapa jenis obat cantengan yang bisa melawan bakteri penyebab infeksi.
1. Gentamicin
Merek obat yang bisa Anda temukan adalah Sagestam. Obat cantengan kaki ini memiliki konsentrasi sebesar 1 mg gentamicin per 1 gram salep.
Obat salep ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan protein bakteri penyebab infeksi seperti Staphylococcus aureus. Jadi, bakteri pun mati.
Karena tergolong antibiotik, gentamicin bersifat keras sehingga tidak dijual bebas. Gunakan sebanyak 3 atau 4 kali sehari selama 5 – 10 hari.
2. Salep yang mengandung bacitracin, neomycin, dan polymyxin B
Ketiga bahan ini biasanya muncul dalam satu salep antibiotik. Nama merek dagang yang bisa Anda temukan, di antaranya Liposin, Tigalin, dan Enbatic Plus.
Ketiga obat cantengan ini hanya bisa didapat dengan resep dokter karena tergolong keras.
Obat ini bekerja dengan cara mengganggu pembentukan dinding sel bakteri, sehingga bisa menekan dan mencegah pertumbuhan bakteri sekaligus membunuhnya.
Gunakan obat ini sebanyak tiga kali sehari selama 5 – 10 hari. Jangan gunakan dalam jangka panjang karena bisa menyebabkan resistensi bakteri.
3. Mupirocin
Salep cantengan ini tersedia dalam konsentrasi 20 mg atau 2% mupirocin.
Obat ini bekerja dengan cara menghentikan pembentukan protein bakteri sehingga mencegah dan menghentikan pertumbuhan bakteri.
Merek dagang mupirocin yang biasa ditemukan di apotek, di antaranya Simtroban, Mupicor, Pirotop, Pibaksin, dan Bactroban.
Gunakan mupirocin untuk mengobati infeksi pada cantengan sebanyak 2 – 4 kali sehari selama 5 – 10 hari. Penggunaan jangka panjang bisa menyebabkan resistensi bakteri.
Obat oles antijamur
Obat oles untuk atasi infeksi jamur pada kulit dan kuku ada yang tergolong keras dan bebas terbatas.
Inilah daftar obat untuk atasi infeksi jamur akibat cantengan yang diresepkan dokter.
1. Ciclopirox
Sediaan ciclopirox yang ada di Indonesia berbentuk cairan luar yang dioles menggunakan kuas kecil. Obat ini bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan jamur.
Sebelum menggunakan obat cantengan untuk kaki ini, pastikan Anda memotong dan mengikir kuku terlebih dahulu.
Setelah dioles dan kering, jauhi kuku dari air hingga 8 jam setelah penggunaan obat. Gunakan sebanyak dua kali sehari hingga kondisi membaik, maksimal selama sebulan.
2. Clotrimazole
Obat ini tersedia dalam bentuk krim salep dan tergolong sebagai obat bebas terbatas.
Jadi, Anda bisa mendapatkannya tanpa resep dokter, tetapi ada peringatan khusus saat menggunakannya.
Beberapa merek obat cantengan clotrimazole yang bisa didapat di apotek, di antaranya Dermifar, Hufaderm, dan Erphamazol.
Obat cantengan ini bekerja dengan cara menghambat dan menghentikan pertumbuhan jamur.
Gunakan obat ini sebanyak tiga kali sehari hingga kondisi membaik, maksimal selama sebulan.
3. Econazole
Obat ini bekerja dengan menekan pertumbuhan dan perkembangbiakan jamur sehingga jamur pun hancur.
Econazole tergolong sebagai obat keras. Di Indonesia, produk ini biasanya digabung dengan bahan aktif lainnya, yakni triamcinolone acetonide.
Cara pemakaiannya adalah dengan mengoleskannya sebanyak 3 – 4 kali sehari hingga kondisi membaik, maksimal selama sebulan.
4. Ketoconazole
Obat ini berbentuk obat cairan luar maupun krim. Ketoconazole tergolong ke dalam obat bebas terbatas.
Jadi, Anda tidak perlu menggunakan resep obat, tetapi harus hati-hati. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan jamur penyebab infeksi.
Gunakan obat ini sebanyak sekali hingga dua kali sehari hingga kondisi pulih, maksimal sebulan. Bila muncul iritasi, hentikan obat ini.
5. Nystatin
Nystatin adalah obat krim cantengan yang tergolong keras.
Obat ini mengobati infeksi jamur akibat cantengan dengan cara mengganggu lapisan membran jamur, sehingga jamur pun mati.
Gunakan sebanyak tiga kali sehari hingga kondisi membaik, maksimal satu bulan. Bila iritasi, hentikan pemakaian.