Memotong kuku memang terlihat sepele. Saking sepelenya, banyak yang tidak sadar bahwa cara yang dilakukan selama ini ternyata salah. Alhasil, kuku menjadi cantengan atau terinfeksi jamur. Kenali bagaimana cara gunting kuku yang benar berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Memotong kuku memang terlihat sepele. Saking sepelenya, banyak yang tidak sadar bahwa cara yang dilakukan selama ini ternyata salah. Alhasil, kuku menjadi cantengan atau terinfeksi jamur. Kenali bagaimana cara gunting kuku yang benar berikut ini.
Beberapa orang mungkin ingin membiarkan kukunya tumbuh panjang, entah karena ingin mempercantik penampilan atau memang malas memotong kuku. Padahal ada beberapa risiko yang perlu Anda ketahui dari kebiasaan memanjangkan kuku.
Sebagai contoh, kuku yang panjang lebih mudah rapuh dan patah. Jika patah, pertumbuhan kuku akan terhambat dan berisiko tumbuh ke dalam jaringan kulit, atau biasa disebut sebagai cantengan.
Selain itu, kuku yang terlalu panjang juga menyebabkan Anda kesulitan saat beraktivitas normal, misalnya saat mengetik atau mencengkram sesuatu. Hal ini bisa menyebabkan otot-otot jari menegang.
Terlebih lagi, kuku yang panjang menjadi sarang favorit bagi bakteri. Pasalnya, kuku yang panjang menyimpan lebih banyak bakteri di dalamnya yang bisa menyebabkan berbagai macam penyakit kuku, seperti infeksi bakteri atau jamur.
Itu sebabnya, rutin memotong kuku agar tetap pendek membantu mencegah masalah kuku tersebut. Namun, Anda tidak perlu memotongnya terlalu pendek karena bisa menimbulkan pertumbuhan yang tidak rata dan berakhir pada cantengan.
Rutin memotong kuku memang baik, tetapi terlalu sering dilakukan dapat menyebabkan kuku cepat rusak. Pada saat kuku digunting, kuku akan mengalami tekanan dan gesekan yang cukup keras.
Bila dilakukan terlalu sering, kuku akan terus mendapatkan tekanan dan menjadi lebih rapuh dan kuku mudah patah.
Yang perlu diperhatikan adalah frekuensi memotong kukunya. Idealnya, Anda perlu rutin gunting kuku setiap dua minggu sekali. Untuk anak-anak, sebaiknya potong kuku seminggu sekali mengingat pertumbuhannya yang lebih cepat.
Sebagai salah satu cara merawat kuku, memotong kuku tidak boleh dilakukan asal-asalan. Alih-alih mendapatkan kuku yang terbebas dari penyakit, menggunting kuku yang salah justru bisa memicu kuku yang tumbuh ke dalam.
Supaya hal ini tidak terjadi pada Anda, ada beberapa langkah yang bisa diikuti untuk potong kuku dengan benar.
Sejumlah ahli sebenarnya menganjurkan untuk memiliki dua gunting kuku yang berbeda, satu untuk jari tangan dan lainnya untuk jari kaki.
Begini, kuku kaki umumnya lebih lebar dan tebal, sehingga dibutuhkan alat potong kuku yang lebih besar. Selain itu, hal ini juga mengurangi kemungkinan perpindahan bakteri atau jamur dari kuku tangan ke kaki atau sebaliknya.
Cara ini juga membuat Anda tidak perlu bersusah payah memotong kuku kaki yang tebal dengan alat yang kecil. Dengan begitu, kuku kaki dan tangan pun tidak mudah patah saat dipotong.
Bagi Anda yang terbiasa memotong kuku dari ujung ke ujung, mengikuti lengkungan kuku, sebaiknya ganti kebiasaan tersebut. Hal ini dikarenakan lengkungan yang terlalu dalam pada ujung kuku lebih rentan memicu cantengan.
Maka dari itu, gunting kuku dengan arah lurus, sehingga potongan pada ujung kuku terlihat seperti persegi, bukan oval. Hindari pula memotong sisi-sisi kuku hingga membentuk lengkungan.
Anda juga tidak perlu khawatir akan merasakan sakit ketika kuku dipotong karena kuku terbuat dari sel-sel mati yang mengeras. Dengan begitu, tidak ada jaringan saraf yang terbentuk di dalamnya, sehingga tidak menimbulkan rasa sakit.
Salah satu penyebab cantengan yang paling sering terjadi adalah memotong kuku terlalu pendek. Kuku yang terlalu pendek dapat menekan ke dalam dan tumbuh di dalam kulit.
Alangkah baiknya sisakan sedikit bagian putih kuku sepanjang 1 – 2 milimeter agar terhindar dari cantengan dan infeksi.
Kutikula kuku adalah lapisan kulit mati berwarna putih yang mengelilingi sisi-sisi kuku. Pada saat melakukan manicure dan pedicure di salon, terapis mungkin juga memotong kutikula Anda agar kuku terlihat panjang dan langsing.
Umumnya, kutikula dilepas dengan merendam kuku terlebih dahulu di baskom berisi air hangat. Hal ini bertujuan agar kutikula kuku melemas dan lebih mudah dipotong.
Meski begitu, beberapa dokter spesialis kulit sepakat bahwa kutikula sebenarnya tidak perlu dihilangkan. Memotong kutikula kuku justru dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, seperti infeksi jamur kuku yang dapat menyebabkan cantengan.
Jika kutikula kuku dilepas, kuku lebih rentan terinfeksi karena kulit kecil ini berfungsi sebagai pelindung kuku dari kuman atau bakteri yang masuk ke kulit. Setiap kuku mulai tumbuh dari kantong kecil yang berada di bawah kuku (matriks kuku), kutikula yang melindunginya dari infeksi.
Selain itu, menggunting kutikula dapat menghambat pertumbuhan kuku, sehingga memicu kerutan, bintik-bintik, atau garis putih pada kuku.
Meski sebaiknya dibiarkan, kutikula yang tumbuh kering dan mengelupas dapat memicu rasa sakit dan merusak penampilan. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk merawat kutikula ketika memotong kuku sebagai berikut.
Kondisi kuku yang basah memang lebih mudah dipotong karena permukaannya lebih lunak. Namun, hal ini justru berisiko menyebabkan kuku bengkok, rentan sobek, dan tidak halus setelah dipotong.
Oleh sebab itu, gunting kuku lebih baik dilakukan sebelum mandi alias dalam kondisi kering. Kuku kering cenderung lebih kuat dan jarang menyebabkan luka setelah dipotong.
Bila Anda memiliki jenis kuku yang tebal, cobalah untuk merendam kuku terlebih dahulu agar lebih lunak dan mudah digunting.
Usai memotong kuku, Anda bisa melanjutkan rutinitas ini dengan mengikir atau menghaluskan tepi kuku agar tampak lebih cantik dan sehat. Langkah ini ternyata cukup penting karena bagian ujung kuku tidak akan mudah merobek kulit di sekitarnya saat kuku tumbuh.
Anda bisa mengikir kuku dengan bergerak satu arah, yaitu dari pangkal ke ujung secara lurus dan santai. Hindari menghaluskan tepi kuku secara bolak-balik atau terlalu ditekan karena menyebabkan kuku menjadi lebih tipis dan mengelupas.
Setelah memotong dan menghaluskan tepi kuku, jangan lupa untuk membersihkan alat potong kuku. Hal ini perlu dilakukan baik sebelum dan sesuai dipakai.
Gunting kuku bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri dan jamur kuku dari kotoran kaki yang menempel setiap potong kuku. Bakteri dan jamur bisa tinggal di gunting kuku dalam waktu satu bulan.
Jika Anda menggunting kuku, jamur dan bakteri yang menempel di kuku akan berpindah dan menempel di gunting kuku. Penyebaran ini dapat terjadi bila gunting kuku langsung dipakai oleh orang lain tanpa dibersihkan.
Agar perpindahan bakteri dan jamur tidak menempel di gunting kuku, ada beberapa cara membersihkan gunting kuku yang bisa Anda lakukan sebagai berikut.
Membersihkan gunting kuku termasuk langkah untuk mengurangi risiko dan mencegah penyebaran kuman yang menjadi penyebab infeksi kuku atau paronikia.
Bila kuku sudah terinfeksi jamur dan bingung harus berbuat saat hendak dipotong, cara-cara di bawah ini mungkin dapat mempermudah Anda.
Salah memotong kuku yang terinfeksi atau salah obat jamur kuku dapat menyebabkan kuku lepas dan memperparah infeksi.
Bila Anda khawatir infeksi jamur kuku akan semakin parah, konsultasikan dengan dokter spesialis kulit. Mintalah saran dokter mengenai cara potong kuku yang aman sesuai dengan kondisi Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar