Masalah pada kuku dapat menjadi pertanda masalah kesehatan secara keseluruhan. Hal ini juga berlaku saat muncul gelombang atau tonjolan pada permukaan kuku. Umumnya, kuku bergelombang tidak berbahaya, tetapi tetap perlu diwaspadai.
Apa saja penyebab kuku bergelombang?
Kuku bergelombang dapat menyebabkan kuku mudah patah, menebal, dan kasar.
Berdasarkan arah gelombangnya, jenis kuku yang tidak rata dibagi menjadi dua, yaitu gelombang vertikal dan horizontal. Berikut ini penjelasannya.
1. Penyebab kuku gelombang garis vertikal
Kuku bergelombang vertikal adalah kondisi yang paling sering terjadi akibat faktor usia. Perubahan tekstur kuku manusia ini biasanya tidak berbahaya.
Kuku yang tidak rata ini diduga disebabkan proses pergantian sel kuku yang rapuh ketika tumbuh dari dasar hingga ke kutikula. Kuku yang rapuh tumbuh membentuk sejumlah gelombang vertikal saat tumbuh.
Berikut ini ada beberapa kondisi kesehatan yang menyebabkan kuku bergelombang vertikal.
- Anemia kekurangan zat besi. Penyakit ini dapat menyebabkan kuku cekung atau berbentuk sendok.
- Perdarahan splinter. Kondisi ini ditandai dengan munculnya garis merah di kuku akibat pecahnya pembuluh darah kecil di bantalan kuku.
- Trachyonychia. Penyakit pada kuku yang ditandai dengan kuku bergelombang dan perubahan warna serta tekstur kuku.
2. Penyebab kuku gelombang garis horizontal
Kuku yang berubah warna atau memiliki gelombang dengan arah horizontal ternyata bisa menandakan masalah kesehatan tertentu, seperti psoriasis kuku.
Mengutip National Psoriasis Foundation, gelombang horizontal kuku yang muncul akibat psoriasis terjadi karena struktur yang menopang dan menumbuhkan kuku melemah.
Tingkat keparahan penyakit kuku ini pun beragam, mulai dari disertai munculnya luka atau lekukan kecil yang tak terlihat, hingga kuku yang rusak.
Garis horizontal pada permukaan kuku atau juga dikenal sebagai garis beau ini juga bisa menandakan penyakit lain, yakni:
- penyakit ginjal akut,
- diabetes,
- penyakit tiroid, atau
- gondong serta sifilis.
Kuku yang bergelombang secara horizontal juga dapat ditemukan pada orang yang telah menjalani kemoterapi.