Ibuprofen memiliki tingkatan kekuatan yang berbeda sesuai dengan dosisnya.
Untuk itu, dosis yang diberikan dokter disesuaikan dengan usia anak. Biasanya, efek ibuprofen bisa dirasakan 20 sampai 30 menit setelah diminum.
Namun, tidak semua bayi bisa minum obat ibuprofen saat batuk atau demam. Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter jika bayi memiliki:
- Alergi obat termasuk ibuprofen.
- Cacar air, karena dapat menimbulkan komplikasi kerusakan kulit dan jaringan lunak yang parah.
- Memiliki asma.
- Mempunyai masalah hati atau ginjal.
- Bayi memiliki penyakit radang usus seperti Crohn atau kolitis ulseratif.
Untuk anak, ibuprofen biasanya diberikan 3 sampai 4 kali sehari dengan jeda 4 sampai 6 jam setiap dosisnya.
Ibuprofen bisa menyebabkan efek samping ringan seperti sakit perut, gangguan pencernaan, dan mulas.
Penting untuk diketahui bahwa kedua jenis obat pereda nyeri ini memiliki efek samping dalam penggunaannya.
Selain itu, obat-obatan ini juga tidak secara langsung menyembuhkan batuk ataupun penyakit lain yang menyebabkan gejala batuk pada bayi.
Obat tetes nasal saline
Tetes hidung atau nasal saline yang berupa larutan air dan garam bisa menjadi cara efektif meredakan saluran napas yang tersumbat akibat infeksi virus flu.
Obat batuk untuk bayi ini membantu membersihkan lendir berlebih di saluran hidung dan sinus yang kerap memicu batuk.
Produk perawatan ini sering direkomendasikan dokter karena tidak mengandung obat aktif apa pun yang bisa membahayakan bayi.
Anda hanya perlu meneteskan obat sebanyak 2 sampai 3 kali ke masing-masing lubang hidung.
Lalu, tunggu selama 60 detik. Setelah itu, biasanya lendir akan keluar melalui proses bersin atau batuk.
Berhati-hatilah saat meneteskan obat batuk untuk bayi ini, terutama pada bayi yang masih berumur di bawah 6 bulan karena khawatir akan tersedak.
Anda bisa memakai alat bantu seperti aspirator jika kesulitan.
Cara alami untuk mengobati batuk pada bayi

Bagi orangtua, pastinya sulit ketika melihat bayi Anda jatuh sakit atau merasa tidak nyaman akibat batuk yang dialami.
Dengan mempertimbangkan besarnya risiko efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan obat batuk OTC untuk bayi, hendaknya Anda beralih pada pengobatan batuk secara alami.
Cara berikut ini terbukti aman dan lebih efektif dalam meredakan batuk pada bayi.
1. Memberikan ASI
Bersamaan dengan penggunaan obat batuk untuk bayi yang direkomendasikan oleh dokter, pastikan kebutuhan cairan dan nutrisi si kecil cukup dengan memberinya ASI.
Kandungan nutrisi ASI mampu melawan infeksi bakteri atau virus yang merangsang terjadinya batuk.
2. Minum banyak cairan
Batuk menerus bisa menyebabkan tubuh bayi kekurangan cairan. Air putih adalah obat batuk untuk bayi yang dapat mencegah si kecil mengalami dehidrasi.
Mengonsumsi banyak cairan juga dapat membantu mengencerkan lendir yang menggumpal di saluran napas si kecil.
Dengan begitu, frekuensi batuk pun semakin berkurang. Jika bayi nampak kesulitan bernapas akibat lendir yang terdapat di dalam hidung, cobalah untuk mengeluarkannya dengan hati-hati.
Selain air putih, untuk bayi di atas umur 6 bulan Anda juga bisa memberikan sup hangat untuk si kecil.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar