Memperkenalkan jenis makanan baru kepada si Kecil memang butuh waktu, kadang beberapa hari, minggu, bahkan bulan.
Selama masa memperkenalkan makanan baru tersebut, wajar bila bayi tampak susah, tidak mau makan, menolak, bahkan melepeh kembali makanan yang sudah ada di dalam mulutnya.
Intinya, jangan menyerah jika jenis makanan baru yang Anda perkenalkan ditolak anak Anda. Memang butuh berulang kali percobaan hingga kita tahu anak benar-benar menolak atau tidak.
3. Bayi susah makan karena sedang sakit

Sama halnya seperti orang dewasa, bayi juga bisa kehilangan nafsu makan saat kondisi tubuhnya sedang kurang sehat.
Ketika si kecil sedang flu, sakit tenggorokan, maupun tumbuh gigi, akan sulit baginya untuk berselera saat Anda menyajikan makanan padat.
Ibaratnya, keluhan bayi karena rasa sakit yang dialaminya seolah lebih besar ketimbang keinginannya untuk makan.
Alhasil, hal tersebut membuat bayi susah makan, entah itu saat makan sendiri maupun disuapi. Anda harus tetap bersabar jika bayi tidak mau makan saat sedang sakit bahkan hingga berat badannya turun.
Teruslah berusaha dan kejar kembali berat badan si Kecil jika sudah sehat.
4. Tidak menyukai tekstur dan rasa makanan

Selain susah makan karena enggan mencoba jenis makanan baru, bayi juga bisa menolak tekstur dan rasa makanan yang asing baginya.
Ada kalanya bayi menolak makan karena merasa tekstur makanan yang Anda berikan terlalu cair, kental, lembek, dan lainnya.
Hal ini berlaku untuk jenis makanan baru maupun makanan yang sudah pernah dimakan bayi sebelumnya, tetapi disajikan dengan tampilan berbeda.
Dalam kondisi lainnya, si Kecil bisa saja susah bahkan susah makan karena cenderung memiliki kesukaan sendiri terhadap rasa makanan tertentu.
Ini misalnya terjadi ketika ia senang dengan rasa makanan yang manis seperti saat Anda memberi buah untuk bayi guna memenuhi kebutuhan vitamin bayi, serat, hingga mineral.
Hal ini akan membuat bayi susah atau tidak mau makan saat diberikan makanan dengan rasa tawar, asam, atau agak pahit, contohnya sayur kangkung, kubis, atau selada.
Bagaimana cara mengatasi bayi yang susah makan?
Melihat bayi menolak makan memang kerap membuat orangtua khawatir jika hal ini terus berlanjut. Akan tetapi, alih-alih merasa cemas, Anda bisa menghadapi masalah si kecil yang enggan makan ini dengan kepala dingin.
Setiap anak sebenarnya unik sehingga pendekatan yang dilakukan untuk mendukung tumbuh kembangnya sebaiknya disesuaikan dengan karakteristiknya masing-masing.
Beberapa cara berikut bisa Anda terapkan untuk membantu mengatasi keluhan bayi susah bahkan tidak mau makan.
1. Perkenalkan bayi pada makanan baru dengan cara menarik

Jika si Kecil tampak susah mencicipi makanan baru karena bentuk atau teksturnya yang tidak menarik, Anda bisa memutar otak untuk mengolah bahan tersebut dengan cara berbeda.
Bantu bayi agar lebih mudah mencoba makanan baru dengan membuatnya terlihat mirip dengan makanan favorit yang sudah lebih dulu dikenalnya.
Ambil contohnya, bayi gemar sekali makan kentang tumbuk, tetapi saat ini Anda ingin mengenalkannya dengan wortel.
Wortel memang memiliki cita rasa alami yang berbeda dengan kentang. Jadi, Anda bisa mengakalinya dengan mengolah wortel dicampur bersama kentang dan dibuat agak lebih halus.
Usahakan untuk memberikan porsi makan bayi sedikit terlebih dahulu agar ia tidak terlalu ‘kaget’ pada pengalaman barunya. Coba berikan makanan yang sama kepada bayi selama beberapa hari.
Jika si Kecil menolak dan bereaksi berlebihan selama beberapa hari tersebut, Anda bisa melanjutkannya dulu dengan menawarkan makanan lainnya.
Normal bagi bayi untuk pilih-pilih makanan. Anda diharapkan lebih bersabar saat memperkenalkan bayi dengan makanan baru kurang lebih 8—15 kali hingga bayi benar-benar mau menerimanya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar