3. Makanan olahan

Pencegahan batuk agar tidak semakin parah dapat pula dilakukan dengan menjauhi makanan olahan, seperti makanan kemasan, fast food, dan keripik.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh British Journal of Nutrition, nutrisi memiliki peran penting untuk mendukung kerja sistem kekebalan tubuh yang akan melawan infeksi, seperti saat mengalami batuk.
Sementara itu, makanan olahan cenderung tidak padat gizi dan sebaiknya coba untuk beralih mengonsumsi dengan nutrisi lengkap ketika sakit, seperti kacang kedelai dan sayuran yang kaya protein nabati.
4. Makanan pemicu alergi

Selain infeksi virus, batuk bisa menjadi salah satu gejala dari reaksi alergi yang terjadi ketika adanya reaksi berlebihan dari sistem imun terhadap zat di dalam makanan.
Beberapa makanan penyebab alergi yang berpotensi memperburuk kondisi batuk antara lain berupa makanan laut, telur, atau kacang.
Selain menyebabkan batuk, terus mengonsumsi makanan penyebab alergi juga dapat memicu reaksi alergi yang lebih serius seperti kejang dan sesak napas.
Pantangan untuk mencegah batuk semakin parah

Untuk meminimalisir tingkat keparahan batuk, gaya hidup tidak sehat juga perlu dihindari.
Selama gejala batuk belum mereda, berhentilah melakukan beberapa kebiasaan yang berdampak buruk bagi kesehatan ini.
1. Merokok
Asap rokok dapat mengiritasi lapisan tenggorokan dan paru-paru sehingga batuk semakin parah pemulihan bahkan dapat meningkatkan risiko kanker.
Saat mengalami batuk akibat infeksi pernapasan biasa seperti pilek, merokok bisa menyebabkan masalah paru-paru, seperti bronkitis.
Tidak hanya perokok aktif yang perlu mewaspadai bahaya merokok saat batuk, perokok pasif juga perlu sebisa mungkin menghindari asap rokok, jika ingin batuknya segera mereda dan tidak mengalami komplikasi penyakit pernapasan.
2. Makan banyak saat malam hari
Saat batuk, usahakan untuk jangan makan berlebihan pada malam hari, terutama saat menjelang tidur.
Makan terlalu banyak sebelum tidur dapat memicu batuk menerus pada orang yang mengalami gastroesophageal reflux (GERD) alias penyakit asam lambung.
Akibatnya, asam lambung bisa mengalir kembali ke bagian atas saluran pencernaan dan menyebabkan iritasi sehingga memicu batuk.
Jarak makan dan waktu tidur yang ideal minimalnya adalah 2 jam.
3. Tidur telentang
Posisi tubuh ketika tidur merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kondisi batuk, karena dapat memicu batuk di malam hari, terutama jika Anda memiliki batuk berdahak.
Posisi tidur ini bisa menyebabkan dahak menumpuk di saluran pernapasan sehingga memicu batuk menerus.
Untuk mencegah batuk, cobalah tidur dengan posisi miring sehingga dahak dapat mengalir.
4. Bekerja terlalu larut
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar