Pasalnya, ketika si kecil berbaring, lendir menetes dari bagian belakang hidung dan mulutnya ke tenggorokan sehingga memicu batuk.
Batuk jenis ini umumnya akan mereda dalam waktu tiga hingga enam minggu hingga gejala flu pada anak hilang.
Selain itu, batuk juga sering disertai dengan bersin, hidung beringus, mata berair, demam pada bayi yang rendah, serta nafsu makan berkurang.
2. Croup
Croup adalah peradangan pada saluran napas bagian atas (laring dan trakea).
Peradangan menyebabkan saluran napas membengkak, sehingga bayi sulit bernapas dan mengeluarkan batuk kering seperti gonggongan.
Selain batuk, gejala croup sering disertai dengan demam, hidung tersumbar atau meler, suara serak, muncul suara melengking saat menghirup udara, dan sesak napas.
Gejala biasanya semakin parah saat malam hari dan ketika bayi menangis.
Sebagian besar kasus croup disebabkan oleh virus, seperti virus parainfluenza, respiratory syncytial virus (RSV), dan adenovirus.
Umumnya, kondisi ini bersifat ringan dan dapat diobati di rumah, meski bisa juga menjadi parah.
3. Batuk rejan

Batuk rejan (pertusis) merupakan kondisi yang serius pada bayi dan bisa mematikan.
Ini merupakan penyakit menular yang terjadi akibat infeksi bakteri Bordetella pertussis pada saluran pernapasan.
Selain batuk berkepanjangan, kondisi ini juga ditandai dengan tarikan napas yang mengeluarkan suara bernada tinggi “whoop” atau mengi (berbunyi ngik ngik).
Selain itu, gejala lain yang muncul bisa berupa demam dan hidung meler.
Adapun bayi di bawah usia 6 bulan lebih mungkin mengalami komplikasi dari pertusis, seperti pneumonia dan ensefalopati.
Pemberian vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus) dapat membantu mengurangi risiko penularannya pada bayi.
4. Bronkiolitis
Bronkiolitis adalah infeksi paru-paru yang umum terjadi pada anak-anak dan bayi di bawah usia 12 bulan.
Umumnya, kondisi ini terjadi karena infeksi virus dan sering kali memuncak saat cuaca dingin.
Gejala bronkiolitis mirip dengan flu biasa, seperti hidung meler dan demam ringan. Namun, lambat laun, bayi menjadi batuk, mengi, dan kesulitan bernapas.
Adapun gejala ini sering terjadi selama beberapa hari atau bahkan minggu.
Sebagian besar kasus bronkiolitis pada bayi pun umumnya bersifat ringan. Namun, jika infeksi semakin parah, bronkiolitis dapat mengancam keselamatan jiwa si kecil.
5. Pneumonia
Banyak infeksi pada paru-paru yang dimulai dengan gejala seperti flu. Selain bronkiolitis, pneumonia juga bisa menjadi penyebabnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar