Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Di masa awal kelahiran, ada masanya bayi hanya bisa menangis, waktunya menyusui, serta mengganti popok. Apalagi jika mengingat perkembangan bayi di usia 1 minggu.
Sampai akhirnya berada di usia 4 minggu atau 1 bulan, Anda bisa melihat beberapa perkembangan bayi yang cukup terlihat untuk anak seusianya.
Menurut tes skrining perkembangan anak Denver II, perkembangan bayi di usia 4 minggu atau 1 bulan, umumnya sudah mencapai hal-hal berikut ini:
Sekarang, usia bayi sudah menginjak 4 minggu atau 1 bulan. Tentu ada berbagai perkembangan yang telah mampu dilakukan apabila dibandingkan dengan bayi baru lahir.
Dalam hal keterampilan motorik kasar, perkembangan bayi 4 minggu telah mampu menggerak-gerakkan tangan dan kakinya secara bersamaan seperti khasnya bayi. Sesekali, ia juga terlihat mengangkat tangannya mendekati wajah dan mulut.
Perkembangan bayi 4 minggu atau 1 bulan ini untuk beberapa kondisi sudah bisa sampai memasukkan jarinya ke dalam mulut. Seperti usia sebelumnya, si kecil juga telah mampu mengangkat kepalanya sebentar.
Bayi Anda juga bahkan dapat memutar sedikit kepalanya untuk mengamati keadaan di sekitarnya di masa perkembangan 4 minggu atau 1 bulan.
Tidak hanya itu saja, pada perkembangan motorik bayi di usia 4 minggu ini, ia juga sudah lebih mampu mengontrol gerakan kepalanya, seperti memutar leher ke arah kanan dan kiri.
Di usia 4 minggu atau 1 bulan ini juga, perkembangan kemampuan bayi untuk melihat secara fokus ada pada benda-benda yang berjarak 20-35 sentimeter (cm).
Di usia ini, menangis masih menjadi cara berkomunikasi si kecil untuk menunjukkan sekaligus mendapatkan apa yang ia inginkan.
Jadi, tetaplah peka dengan perbedaan tangisan yang menunjukkan masing-masing keinginan bayi selama perkembangan di usia 4 minggu ini. Hal ini yang menunjukkan adanya perkembangan bahasa pada bayi.
Menggerak-gerakkan lengan tangannya ke sana kemari merupakan perkembangan bayi 4 minggu atau 1 bulan untuk kemampuan motorik halus yang bisa dilakukan.
Lalu, ada pula bayi yang sudah mulai belajar mengepalkan tangan serta memberikan refleks ketika ada mainan didekatnya. Berawal dari refleks, hal ini juga melatih perkembangan kognitif pada bayi.
Perkembangan sosial dan emosional bayi 4 minggu atau 1 bulan yakni tampak sudah mampu mengamati dan mengenali wajah orang-orang di sekitarnya.
Si kecil juga terlihat sangat bersemangat ketika melihat wajah dan mendengar suara yang dirasa familiar olehnya.
Itu sebabnya, perkembangan di usia 4 minggu atau 1 bulan terlihat seolah bayi memerhatikan selama Anda mengajaknya bicara.
Selain itu, bayi juga sudah mulai bisa merespon senyuman sebagai tanda perkembangan kecerdasan emosional berjalan dengan baik.
Selama di usia 4 minggu atau 1 bulan ini, pastikan bayi Anda tetap dalam posisi telentang, meskipun tidak sedang tidur. Jangan biarkan bayi tidur menelungkup karena si kecil berisiko mengalami sindrom kematian bayi mendadak alias sudden infant death syndrome.
Selain itu, kepalanya juga berisiko menjadi cekung. Oleh karenanya, selalu taruh bayi dalam posisi terlentang untuk mencegah situasi ini.
Cobalah posisikan wajah Anda di depan bayi agar ia mau untuk mendongakkan kepalanya guna melihat Anda.
Anda juga bisa menggulung kain tipis di bawah dadanya untuk merangsangnya menarik-narik benda. Ini adalah untuk membantu perkembangan sistem saraf dan pengendalian otot di usia 4 minggu atau 1 bulan.
Namun pastikan hal tersebut dilakukan di bawah pengawasan Anda. Ini dilakukan guna mengurangi risiko bayi terlilit kain di masa perkembangan bayi di usia ini.
Perkembangan serta pertumbuhan bayi umumnya bisa berbeda-beda, tak terkecuali di usia 4 minggu.
Namun, Anda dianjurkan untuk segera berkonsultasi ke dokter bila perkembangan bayi usia 4 minggu atau 1 bulan menunjukkan tanda-tanda seperti berikut:
Pada usia 4 minggu atau 1 bulan, Anda perlu membawa bayi ke dokter untuk menjalankan pemeriksaan. Berikut beberapa pemeriksaan yang mungkin dilakukan pada bayi usia 4 minggu atau 1 bulan:
1. Tes darah
Darah bayi diambil dari tumit dengan rapid test strip untuk memeriksa apakah bayi mengalami penyakit saluran kemih phenylketonuria atau hipotiroid.
Tes darah ini bisa membantu dokter memeriksa masalah metabolisme pada masa perkembangan bayi di usia 4 minggu atau 1 bulan.
Di samping itu, Anda bisa menyarankan dokter melakukan pemeriksaan mendalam. Tujuannya untuk mendeteksi kelainan atau kondisi kesehatan lainnya yang mungkin dialami dalam perkembangan bayi.
2. Vaksinasi hepatitis B
Dalam sejumlah kasus, bayi mungkin perlu diberi vaksinasi hepatitis B, terutama bila ibu juga sudah didiagnosis positif terkena hepatitis B. Jika Anda tidak memiliki hepatitis B, Anda bisa memberikannya vaksin hepatitis B kapanpun selama 2 bulan pertama.
Tak terkecuali di masa perkembangan bayi usia 4 minggu ini. Pilihan lainnya, bisa memberinya suntikan vaksin sintetis diphtheria-pertussis-tetanus (vaksin DPT) pada umur 2 bulan.
Bayi lahir prematur juga bisa disuntik vaksin sintetis untuk mencegah hepatitis B. Selalu konsultasi kepada dokter bila Anda untuk memutuskan untuk melakukan vaksin.
3. Tes pendengaran
Dokter akan memeriksa untuk memastikan bahwa bayi Anda tidak terkena gangguan pendengaran di perkembangan bayi 4 minggu. Perlu diketahui apabila pendengaran bayi cukup baik dari sejak pertama kali dilahirkan.
Selain melatih pendengaran, dokter juga akan melihat perkembangan kemampuan sensorik pada bayi.
Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui di perkembangan bayi usia 1 bulan, yaitu:
Pada perkembangan bayi 4 minggu atau di bulan pertama kelahirannya, bayi akan lebih sering menangis. Meski terbilang wajar, Anda harus mewaspadai kolik pada bayi.
Kolik adalah tangisan bayi yang tidak terkendali dan berkepanjangan serta mungkin memengaruhi 10-25 persen bayi berumur di bawah 3 bulan.
Hampir semua bayi cenderung akan sering menangis pada 3 bulan pertama, termasuk di perkembangan usia 2 minggu serta perkembangan bayi 3 minggu. Namun, kolik pada bayi berbeda dengan tangisan biasa.
Beberapa dokter mengenalinya dengan rumus 3, yaitu sekali menangis bisa sampai 3 jam, terjadi setidaknya 3 kali seminggu, dan setidaknya 3 minggu berturut-turut.
Biasanya dimulai antara minggu ke-3 dan ke-6 usia bayi, tentu berisiko juga di usia 4 minggu.
Episode kolik pada bayi usia 4 minggu sering muncul secara mendadak pada jam malam. Banyak bayi akan menangis kencang, tidak bisa ditenangkan, sembari mengepalkan tangan, dan meregangkan kaki mereka.
Setiap bayi berbeda satu sama lain, tapi kolik biasanya membaik dalam waktu sekitar 3 bulan. Sebagian ahli mengutarakan teori bahwa penyebab kolik adalah sistem pencernaan bayi yang belum sempurna atau alergi makanan.
Sebagian ahli lain percaya penyebabnya mungkin karena sistem saraf yang masih berkembang atau temperamen bayi yang membuatnya terlalu mudah terstimulasi.
Walaupun kolik membuat orangtua tidak bisa berbuat apa-apa dan merasa bersalah, kondisi ini umumnya hanya sementara. Kolik yang dialami bayi biasanya bukan tanda masalah jangka panjang.
Ingat, setiap bayi unik, sehingga cara menghibur mereka ketika sedang kolik juga berbeda
Jadi, Anda mungkin perlu bereksperimen dengan sejumlah teknik terbaik untuk bayi untuk mengatasi kolik pada bayi usia 4 minggu. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:
Bayi membutuhkan waktu untuk bisa beradaptasi setelah lahir. Selama 9 bulan berada di dalam rahim, bayi terbiasa suasana rahim yang nyaman, hangat, dan teduh.
Oleh sebab itu, jika si kecil rewel tak mau diam, cobalah untuk membedong bayi Anda dalam selimut. Setelah itu, goyangkan bayi Anda pada dekapan Anda atau ranjang goyang untuk meredakan koliknya di usia 4 minggu ini.
Beberapa bayi ditenangkan dengan suara keras yang berulang, termasuk di masa perkembangan bayi 4 minggu atau 1 bulan. Misalnya dengan membisikkan “ssshh” tepat di telinganya.
Menariknya beberapa orang mungkin juga menggunakan suara penyedot debu, alat pencuci piring, pengering baju, atau alat apapun. Tujuannya untuk menenangkan bayi di usia 4 minggu atau 1 bulan ini.
Anda juga bisa memberikannya botol berisi air hangat atau handuk di atas perut bayi, dot, atau memandikannya dengan air hangat. Hal ini bisa Anda lakukan di saat terjadi kolik
Mendengarkan tangisan bayi, bisa membuat Anda stres dan capek. Akan sangat membantu jika Anda memiliki seseorang yang dapat bergantian membantu merawat dan menangani bayi di usia bayi 4 minggu.
Beri tahu dokter jika suara tangisan pada bayi usia 4 minggu terdengar seperti jeritan dan teriakan kesakitan. Jika berat badan bayi tidak lagi naik, bayi demam, atau bayi mengalami gejala kolik pada usia lebih dari 3 bulan.
Pasalnya, ini mungkin merupakan tanda adanya masalah kesehatan pada bayi di usia 4 minggu atau 1 bulan yang memerlukan pertolongan medis.
Usahakan untuk lebih peka saat tiba waktunya si kecil mengganti popok. Terkadang, tidak semua bayi akan menangis saat merasa tidak nyaman karena popoknya yang basah dan kotor.
Ada bayi yang mungkin diam saja meski tahu ia sudah buang air kecil atau besar. Jadi, pastikan Anda memahami seperti apa perkembangan bayi 4 minggu, dan rutin memeriksa kondisi popok si kecil, apakah sudah waktunya untuk diganti atau belum.
Dikutip dari Kids Health, perkembangan lainnya yang bisa terlihat di bulan pertama adalah pertumbuhan pun tergolong cepat. Hal ini dilihat dari pertambahan berat badan yang cukup pesat yaitu mencapai 800 gram
Namun, hal ini pun bisa berbeda-beda karena tidak semua bayi mengalami perkembangan yang sama. Hal lain yang mungkin bisa terjadi adalah adanya peningkatan ingin mendapatkan asupan ASI.
Tandanya bisa terlihat ketika bayi jadi lebih sering menangis, menjulurkan lidah, serta mengisap tangan serta bibir. Anda pun bisa melihat ketika bayi sudah merasa kenyang saat sudah melepaskan dan tertidur.
Jika Anda punya kebiasaan merokok, sebaiknya hentikan sekarang juga. Pasalnya, kebiasaan ini berpengaruh pada perkembangan bayi 4 minggu dan berbahaya bagi kesehatannya.
Hal tersebut dapat melemahkan paru-paru sehingga membuat perkembangan ia nantinya lebih rentan terhadap infeksi telinga.
Bahkan mungkin juga, bayi menjadi lebih sering ngorok atau mendengkur dan mengalami gangguan pernapasan saat tidur. Selain itu, merokok terbukti menyebabkan masalah kesehatan, kebiasaan, dan masalah belajar pada bayi.
Kondisi ini juga meningkatkan risiko sudden infant death syndrome (SIDS) pada bayi berusia 4 minggu.
Meskipun Anda merokok di luar dan tak berada di ruangan yang sama dengan bayi, zat-zat kimia yang berbahaya tetap akan menyebar di segala penjuru rumah hanya dalam hitungan menit.
Belum lagi yang menempel pada tubuh, rambut, dan baju Anda, hingga berisiko berpengaruh pada perkembangan bayi di usia 4 minggu. Tanyakanlah kepada dokter bagaimana cara berhenti merokok jika Anda merasa kesulitan.
Bila Anda atau anggota keluarga tidak bisa langsung berhenti, tanyakan bagaimana caranya supaya bayi tetap aman dan asap rokok tidak sampai memengaruhi bayi Anda.
Lalu, bagaimana perkembangan bayi 5 minggu?
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar