5. Memiliki alergi tertentu
Alergi pada anak bisa menyebabkan mengorok pada anak. Jika alergi kambuh, kondisi ini bisa menyebabkan peradangan pada hidung dan tenggorokan, sehingga anak semakin sulit bernapas seperti biasa.
Kondisi inilah yang dapat meningkatkan risiko anak mengorok saat tidur. Pasalnya, saat itu, anak tidak bisa bernapas seperti biasanya.
6. Menderita asma
Apakah anak Anda memiliki asma? Jika ya, risiko ia mengalami kebiasaan ini semakin tinggi, khususnya saat sedang mengalami asma. Pasalnya, sama seperti alergi, asma pada anak juga dapat membuat pernapasan anak terganggu.
Oleh sebab itu, saat asma sedang kambuh hingga menyumbat jalan napas, anak bisa saja mengorok saat tidur pada malam hari.
7. Menghirup asap rokok
Jika anak menjadi perokok pasif atau menghisap asap rokok, risiko mendengkur saat tidur pun akan semakin tinggi. Pasalnya, kondisi ini memang berkaitan erat dengan pernapasan.
Oleh sebab itu, jika Anda atau pasangan merokok, cobalah untuk berhenti melakukan kebiasaan tak sehat ini. Selain tak baik untuk kesehatan Anda sendiri, kebiasaan tersebut juga dapat membahayakan kesehatan orang sekitar.
8. Mengonsumsi ASI dalam durasi waktu yang lebih singkat
Sebuah penelitian pada jurnal Pediatrics berhasil menemukan hubungan antara anak mendengkur dan berkurangnya durasi minum Air Susu Ibu (ASI). Masih belum dapat diketahui alasan pasti dari hubungan keduanya. Akan tetapi, risiko anak mendengkur akan semakin meningkat jika durasi minum ASI berkurang.
Para ahli menduga bahwa minum ASI langsung dari ibu dapat membantu pembentukan jalan napas pada tenggorokan, sehingga mengurangi risiko mengorok saat tidur.
Mengatasi kebiasaan mendengkur pada anak
Sebenarnya, kebiasaan anak mendengkur yang tergolong ringan dan jarang tidak perlu mendapatkan penanganan dari para ahli. Pasalnya, seiring waktu, kebiasaan ini akan hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, ada beberapa kasus anak mendengkur yang perlu mendapatkan perhatian khusus.
Apabila tidak mendapatkan penanganan yang tepat, kondisi tersebut dapat menurunkan kualitas tidur anak hingga menyebabkan gangguan tidur kronis. Berikut adalah beberapa penanganan yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kondisi ini:
1. Pastikan suasana tidur nyaman
Sebagai orangtua, Anda perlu membantu anak untuk memastikan bahwa suasana kamar tidurnya terasa nyaman saat tidur. Tak hanya itu, anak juga perlu dibiasakan untuk melakukan rutinitas sebelum tidur. Sebagai contoh, tidur dengan lampu mati, tidak bermain gadget sebelum tidur, hingga membuat suasana kamar terasa tenang.
Tahapan atau cara ini memang tergolong sebagai perawatan rumah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi mendengkur saat tidur. Pasalnya, suasana kamar yang berantakan rupanya juga dapat meningkatkan risiko anak mengalami kondisi ini.
2. Berkonsultasi dengan dokter
Anda bisa berkonsultasi pada dokter anak mengenai kondisi yang satu ini. Awalnya, dokter akan bertanya mengenai kebiasaan mendengkur yang terjadi pada anak. Setelah itu, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan dan diagnosis untuk menentukan ada atau tidaknya gangguan yang lebih serius penyebab mendengkur.
Jika hasil diagnosis menyatakan bahwa anak Anda mengalami masalah kesehatan tertentu, dokter akan membantu menentukan pengobatan yang sesuai dengan kondisi anak.
3. Lakukan terapi CPAP
Salah satu jenis terapi yang dapat membantu anak mengatasi kebiasaan mendengkur ini adalah terapi continuous positive airway pressure (CPAP). Mesin ini akan memberikan tekanan udara ke dalam mulut dan jalan napas untuk mencegah terjadinya penyumbatan pada area tersebut.
Biasanya, terapi ini sangat efektif untuk mengatasi OSA pada orang dewasa. Akan tetapi, terapi menggunakan mesin CPAP juga sering dokter sarankan untuk anak-anak yang mengalami OSA setelah menjalani operasi pengangkatan tonsil dan adenoid.
4. Jalani prosedur operasi
Jika kondisi atau masalah kesehatan penyebab mendengkur tergolong serius, anak mungkin perlu menjalani prosedur operasi untuk mengatasinya. Contohnya, operasi adenotonsilektomi, prosedur untuk mengangkat tonsil dan adenoid yang terdapat di dekat tenggorokan.
Jika tak diangkat, anak bisa saja mengalami sleep apnea berkepanjangan yang menyebabkan anak tidak bisa tidur dengan nyenyak karena mengorok setiap hari. Menjalani operasi juga dapat membantu mengurangi kebiasaan mendengkur pada anak dan melancarkan pernapasannya saat sedang tidur.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar