Selain pakaian, botol susu, dan peralatan mandi, popok merupakan perlengkapan bayi baru lahir yang tidak boleh terlupakan. Baik itu popok kain atau sekali pakai (pospak), punya fungsi yang sama sebagai penampung urine atau feses bayi. Oleh karena itu,banyak ibu yang sepakat kalau popok si kecil harus sering-sering diganti, supaya buah hati Anda tetap bersih dan nyaman. Seberapa sering sebaiknya mengganti popok bayi dan bagaimana cara mengganti yang tepat?
Apa saja jenis popok bayi?
Ada dua jenis popok yang tersedia di pasaran, popok sekali pakai (pospak) dan popok kain. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang bisa menjadi bahan pertimbangan orangtua. Berikut penjelasan lengkapnya.
Popok sekali pakai (pospak)
Mengutip dari Healthy Children, popok sekali pakai sudah ada sejak 40 tahun lalu dan saat ini semakin sering digunakan karena praktis. Popok sekali pakai memiliki lapisan dalam yang membantu kulit bayi tetap kering meski popok dalam keadaan basah.
Namun kekurangan popok sekali pakai adalah sampahnya sulit diurai dan bisa merusak lingkungan. Cara membuang popok juga perlu diperhatikan, yaitu bungkus popok dengan kondisi tertutup, baru dibuang ke tempat sampah.
Popok kain
Ramah lingkungan adalah salah satu kelebihan dari popok kain. Anda bisa mengurangi sampah rumah tangga dari kotoran bayi dengan menggunakan popok kain.
Selain itu, penggunaan popok kain juga membuat Anda lebih hemat karena popok bisa digunakan berulang kali.
Namun, popok kain juga memiliki kekurangan, seperti cara penyucian yang lebih kompleks agar kuman dan bakteri dari kotoran si kecil langsung hilang.
Tidak hanya itu, pemakaian popok kain harus diperhatikan karena bisa membuat kulit bayi lembap bila tidak langsung diganti.
Untuk cara pencucian, pertama -tama buang kotoran yang menempel lalu bilaslah dengan air dingin. Kemudian, rendam di dalam larutan sabun cuci baju dengan pemutih. Setelah itu, bilas kembali memakai air panas.
Berapa kali harus mengganti popok bayi?
Kebutuhan buang air kecil dan besar pada setiap bayi tidaklah sama. Faktor usia, asupan makanan dan minuman harian, hingga kondisi sistem pencernaan merupakan beberapa hal yang menentukan seberapa sering si kecil mengotori popok yang digunakannya.
Melansir dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia ( IDAI), bayi baru lahir sampai usia dua bulan, buang air besar bisa 10 kali dalam sehari. Sementara itu untuk buang air kecil, bisa 20 kali sehari di bulan pertama kehidupannya.
Tentunya, ini bukan frekuensi mutlak karena jumlah tersebut bisa berubah seiring bertambahnya usia bayi. Biasanya, frekuensi buang air besar bayi akan jadi lebih teratur yakni sekitar 2 kali sehari saat menginjak usia 12 bulan.
Sebenarnya, tidak ada aturan pasti yang mengatakan berapa kali popok si kecil harus diganti setiap harinya. Hanya saja, terlepas dari jenis popok apa yang digunakan bayi, Anda harus segera menggantinya dengan popok bersih setiap kali menemukan popok yang dipakainya telah kotor.
IDAI menyarankan untuk mengganti popok bayi sesering mungkin, sekitar 2-3 jam sekali, terutama pada bayi baru lahir yang lebih sering buang air kecil.
Anda bisa memakai alarm sebagai pengingat untuk mengganti popok atau melihat perubahan warna popok bila terkena urine.
Meski masuk ke dalam jam tidur bayi atau di malam hari, tAnda etap perlu mengganti popoknya bila sudah terisi urine.
Untuk bayi baru lahir yang tali pusatnya belum lepas, pastikan memasang popok tidak mengenai bagian pusar untuk menghindari lembap. Pusar bayi harus terpapar udara sesering mungkin agar mudah lepas.
Perlengkapan yang harus disiapkan untuk mengganti popok
Mengganti popok buah hati Anda harus dilakukan dengan lebih hati-hati, terutama pada anak perempuan. Pasalnya, bayi perempuan lebih berisiko terkena infeksi saluran kencing kalau area genitalnya tidak dibersihkan dengan benar.
Mengutip dari American Pregnancy, berikut perlengkapan yang harus disiapkan untuk mengganti popok bayi:
- Popok bersih
- Tisu atau waslap basah
- Kapas lembut
- Waslap atau handuk kering
- Perlak atau alas empuk
- Bedak bayi dan salep ruam popok (jika perlu)
Siapkan dan simpan peralatan tersebut di dekat Anda, sehingga memudahkan saat akan mengganti popok si kecil.
Cara mengganti popok bayi
Urusan memakaikan popok pada buah hati Anda terkadang menjadi hal yang membuat Anda kewalahan. Tenang, Anda bisa menjadi ahlinya jika Anda tahu bagaimana cara memakaikan popok dengan langkah-langkah berikut ini:
1. Siapkan perlengkapan
Siapkan tempat untuk memakaikan popok buah hati Anda, misalnya meja khusus ganti popok. Kemudian siapkan 1 buah popok ganti, lap lembap atau tisu basah, handuk kering, body lotion bayi, dan lainnya.
Pastikan semua peralatan ini sudah siap sedia dekat jangkauan Anda. Untuk bayi baru lahir atau yang mengalami ruam popok, sebaiknya gunakan bola kapas yang dicelup air hangat.
Pastikan juga meja tempat Anda ganti popok sudah dialasi alas karet atau alas plastik sebelum menidurkan si kecil di sana.
Untuk memudahkan memasang popok baru, sebaiknya lepaskan baju bayi terlebih dahulu. Pakaikan lagi atau ganti dengan yang baru setelah selesai.
2. Cuci tangan
Sebelum menyentuh buah hati Anda, pastikan tangan sudah bersih dengan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir. Kalau sedang bepergian dan tidak ada air dan sabun, bisa membersihkan tangan dengan tisu basah atau hand sanitizer.
3. Buka popok bayi yang kotor
Setelah cuci tangan, letakkan si kecil di atas alas ganti popok yang sudah disiapkan. Buka popok yang sudah kotor dan tarik ke bawah sedikit.
Saat mulai ganti popok, pastikan Anda sudah siap memegang kaki si kecil dengan satu tangan. Tangan ini bertugas untuk mengangkat kaki bayi agar ia tidak banyak bergerak.
Sementara itu, tangan Anda yang satunya melepas popok lama, membersihkan bokongnya, serta menyelipkan popok yang baru.
4. Bersihkan bokong bayi
Angkat bokong bayi dari pergelangan kakinya agar Anda bisa menarik popok kotor dan segera lipat bagian depan popok agar kotorannya tidak menempel pada kulit bayi.
Untuk bayi laki-laki, Sebelum membersihkan bokongnya, Anda bisa tutup penisnya dengan lap bersih agar ia tidak mengencingi Anda selama sedang diganti popoknya.
Usapkan lap lembap atau tisu basah bayi mulai dari penis, buah zakar (testis), dan daerah sekitarnya sebelum akhirnya pindah ke pantat.
Untuk bayi perempuan, bersihkan kotoran dari arah depan ke belakang untuk mengurangi risiko infeksi saluran kencing. Pasalnya anak perempuan rentan mengalami infeksi saluran kemih.
Jangan lupa untuk menyeka setiap lipatan dan kerutan kulit. Selanjutnya pakaikan lotion dan tepuk-tepuk pantat bayi hingga kering, jangan digosok.
Anda bisa pijat perut bayi sambil mengganti pospak agar si kecil merasa nyaman.
5. Tetap bersihkan meski bayi tidak buang air besar
Walaupun si kecil tidak buang air besar, Anda harus tetap membersihkan bagian depan dan bagian belakang. Bersihkan juga area kulit di sekitarnya dengan lap atau tisu basah.
Anda dapat mengoleskan krim khusus sesuai anjuran dokter pada kulit jika terdapat ruam popok.
6. Tarik popok kotor dan pasang yang baru
Buka popok bayi yang bersih dan tempatkan bayi dengan menyelipkannya di bawah bokong dan menggeser ke arah pinggang, di mana posisi perekat berada di belakang. Tarik popok bagian depan ke arah perut si kecil.
Untuk bayi laki-laki, arahkan penis bayi ke bawah untuk mencegah air kencingnya berada di bagian atas. Bagi bayi baru lahir yang belum copot tali pusar, perhatikan agar popok tidak menutupi tali pusar.
Pastikan bagian popok berada di antara kedua kaki buah hati Anda dengan seimbang. Lalu kencangkan popok dengan membuka perekatnya, yang kemudian ditarik ke arah perut untuk direkatkan.
Hindari merekatkan popok terlalu kencang agar buah hati Anda merasa nyaman. Langkah yang sama dilakukan ketika selesai memandikan bayi baru lahir.
7. Buang popok lama
Lipat dan rekatkan popok lama Anda kuat-kuat agar isinya tidak tumpah. Masukkan ke dalam kantong plastik khusus sebelum membuangnya ke tempat sampah.
Tidak lupa untuk cuci tangan setelah membersihkan dan mengganti popok bayi agar tangan selalu bersih saat menyentuh si kecil.
Apa akibatnya jika terlalu lama tidak mengganti popok bayi?
Persoalan mengganti popok si kecil memang melelahkan, terutama pada bayi baru lahir. Frekuensi buang airnya sangat sering sehingga baru diganti, harus segera diganti kembali.
Terkadang ada orangtua yang menunggu sampai popok sangat penuh atau bahkan bocor, baru kemudian diganti dengan popok baru yang masih bersih.
Padahal, membiarkan bayi terus menggunakan popok yang sudah kotor dalam waktu lama, berisiko menimbulkan beberapa kondisi, seperti:
- Ruam popok pada kulit di sekitar pantat bayi
- Iritasi, kemerahan, gatal, hingga perih
- Berisiko infeksi kandung kemih, serta infeksi akibat jamur dan bakteri
Si kecil merespon dengan cara yang berbeda-beda saat menyadari popoknya sudah basah dan terasa tidak nyaman. Terkadang penyebab bayi menangis adalah kondisi popok yang basah.
Anda mungkin tidak sadar kalau popok si kecil sudah kotor, karena ia tidak menunjukkan reaksi. Solusinya, selalu periksa kondisi popoknya secara berkala dan segera ganti dengan yang baru saat dirasa sudah tidak lagi bersih.
Tips menggunakan popok kain dan sekali pakai
Terdapat dua jenis popok yang menjadi pilihan untuk dipakaikan pada si kecil, yaitu popok dari kain maupun popok sekali pakai. Berikut tips untuk memakainya.
Popok kain
Berikut ini merupakan tips yang harus Anda ingat saat menggunakan popok kain:
Gunakan peniti ukuran besar
Jika Anda menggunakan popok yang membutuhkan peniti untuk mengikatnya, gunakanlah peniti yang besar dengan kepala plastik yang aman, sehingga bayi tidak tertusuk peniti.
Saat memakaikannya pada bayi, gunakan tangan Anda untuk membatasi antara peniti dan kulit bayi.
Langsung cuci popok bila bayi buang air besar
Taruhlah popok basah langsung ke tempat cucian, namun jika terdapat kotoran bayi, sebaiknya Anda bersihkan terlebih dahulu.
Anda bisa membersihkan popok terlebih dahulu sebelum mencucinya atau memasukkannya ke dalam mesin cuci. Anda dapat membilasnya dengan air dan baking soda untuk menghilangkan baunya.
Pisahkan popok kain dengan pakaian lain
Pisahkan popok dan pakaian bayi lainnya dengan pakaian lain saat Anda mencuci baju. Gunakan detergen yang hipoalergenik atau direkomendasikan untuk mencuci pakaian bayi.
Selain itu, hindari gunakan pelembut atau pewangi pakaian, ini dapat menyebabkan ruam popok pada bayi yang kulitnya sensitif. Ini sebagai cara merawat kulit bayi Anda yang masih sangat sensitif.
Anda juga dapat membilas pakaian bayi dengan air panas dan membilasnya dengan air secara berulang. Cuci tangan Anda sebelum maupun sesudah memakaikan popok pada bayi untuk mencegah penyebaran kuman.
Popok bayi sekali pakai
Kalau Anda memakaikan si kecil popok sekali pakai atau pospak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:
Buang secara teratur
Buanglah sampah popok sekali pakai secara teratur. Jangan sampai menumpuk terlalu lama. Hal ini untuk mencegah timbulnya bau yang tidak sedap dan mencegah pertumbuhan bakteri.
Ganti ukuran popok secara berkala
Jika Anda menemukan bekas karet popok pada sekitar paha dan pinggang si kecil, mungkin ini menjadi tanda bahwa ukuran popok sudah kekecilan. Sebaiknya ganti popok sekali pakai dengan ukuran yang lebih besar.
Ganti merek popok ketika terjadi ruam
Jika Anda menemukan ruam pada kulit bayi di sekitar pantat dan paha bayi Anda, sebaiknya ganti popok bayi Anda dengan merek lainnya.
Pilihlah popok yang tidak menggunakan pewarna atau parfum. Terkadang, bayi bisa sensitif terhadap merek popok tertentu.
Perhatikan tali pusat bila belum lepas
Jika tali pusar buah hati Anda belum lepas atau belum kering, pakaikan popok di bawah tali pusar atau di bawah pinggang. Hal ini dilakukan untuk mencegah iritasi.
Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan, baik sebelum maupun sesudah Anda memakaikan popok, untuk mencegah penyebaran kuman.
[embed-health-tool-vaccination-tool]