Saat Anda mengalami infeksi bakteri, pemberian obat antibiotik mungkin akan dokter lakukan. Salah satu yang mungkin dokter berikan adalah obat penisilin V atau fenoksimetil penisilin (phenoxymethylpenicillin). Ketahui lebih dalam mengenai aturan pakai, dosis, dan efek samping obat ini melalui penjelasan berikut.
Golongan obat: Antibiotik
Merek dagang: Phenoxymethylpenicillin
Apa itu obat penisilin V?
Penisilin V atau fenoksimetil penisilin (phenoxymethylpenicillin) adalah obat golongan antibiotik penisilin.
Sebagai antibiotik, fungsi obat penisilin V untuk membunuh atau menghentikan pertumbuhan bakteri yang dapat menimbulkan penyakit infeksi.
Umumnya, obat fenoksimetil penisilin digunakan untuk mengobati infeksi bakteri tertentu, terutama yang berkaitan dengan telinga, hidung, tenggorokan, paru-paru, atau kulit.
Berikut adalah beberapa penyakit yang umum diobati dengan fenoksimetil penisilin.
- Infeksi bakteri Streptococcus pada saluran pernapasan bagian atas, seperti faringitis atau tonsilitis.
- Pneumonia.
- Otitis media.
- Demam scarlet.
- Infeksi bakteri Staphylococcus pada kulit, seperti selulitis.
- Erysipelas.
Selain kegunaan tersebut, obat pencisilin V juga dapat mencegah infeksi pada penderita demam rematik atau yang memiliki sistem kekebalan lemah akibat operasi pengangkatan limpa.
Obat ini juga mungkin dokter resepkan untuk mengobati masalah medis lainnya yang tidak tercantum di atas.
Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.
Dosis obat penisilin V
Obat fenoksimetil penisilin tersedia dalam bentuk tablet 250 mg dan 500 mg serta cairan suspensi 125 mg/5 mL.
Obat ini perlu Anda konsumsi secara oral atau minum untuk mendapatkan khasiatnya.
Adapun dosis obat menyesuaikan dengan kegunaan obat ini. Melansir Mims.com, berikut adalah gambaran dosis obat penisilin V secara oral.
Erysipelas, demam scarlet, infeksi bakteri Streptococcus pada saluran pernapasan bagian atas
- Dewasa: 125-250 mg setiap 6-8 jam selama 10 hari.
Fusospirochetosis (infeksi Vincent) pada orofaring, infeksi bakteri Staphylococcus pada kulit dan jaringan lunak
- Dewasa: 250-500 mg setiap 6-8 jam.
Infeksi pneumokokus pada saluran pernapasan, termasuk otitis media
- Dewasa: 250-500 mg setiap 6 jam hingga pasien tidak demam paling tidak selama 2 hari.
- Anak: < usia 1 tahun 62,5 mg setiap 6 jam; usia 1-5 tahun 125 mg setiap 6 jam; usia 6-12 tahun 250 mg setiap 6 jam.
Pencegahan demam rematik
- Dewasa: 250 mg dua kali sehari.
- Anak: < usia 1 tahun 62,5 mg setiap 6 jam; usia 1-5 tahun 125 mg setiap 6 jam; usia 6-12 tahun 250 mg setiap 6 jam.
Infeksi bakteri yang rentan
- Dewasa: 250-500 mg setiap 6 jam.
- Anak: < usia 1 tahun 62,5 mg setiap 6 jam; usia 1-5 tahun 125 mg setiap 6 jam; usia 6-12 tahun 250 mg setiap 6 jam.
Aturan pakai obat penisilin V
Dosis dan aturan pakai obat fenoksimetil penisilin bisa berbeda pada setiap orang. Pastikan Anda selalu ikuti saran dokter atau petunjuk yang tertera pada label ketika mengonsumsinya.
Namun, secara umum, obat ini perlu Anda minum dalam keadaan perut kosong, paling tidak satu atau dua jam sebelum makan.
Mengonsumsi obat ini setelah makan justru kurang efektif karena tubuh akan menyerap lebih sedikit penisilin V.
Untuk obat berbentuk tablet, telan langsung obat dengan segelas air dan jangan mengunyah atau menghancurkan obat tersebut.
Sementara untuk obat suspensi, kocok botol obat cair Anda terlebih dahulu dan pastikan cairan sudah tercampur dengan baik dan merata sebelum Anda mengonsumsinya.
Gunakan sendok, pipet, atau gelas takar yang tersedia di dalam kemasan obat untuk mengukur dosis yang ditentukan.
Bila tidak ada dalam kemasan, tanyakan pada apoteker untuk mendapatkannya.
Penting untuk dipahami, jangan gunakan sendok dapur karena tidak akan memberi takaran dosis yang tepat.
Anda pun perlu mengonsumsi obat sesuai jangka waktu yang telah dokter tentukan. Jangan menghentikan konsumsi obat lebih awal, meski Anda sudah merasa lebih baik atau sembuh.
Menghentikan konsumsi obat antibiotik lebih awal justru berisiko menimbulkan infeksi berulang.
Jika Anda melewatkan satu dosis obat, minumlah segera dosis yang terlewat tersebut.
Namun, bila Anda melewatkan satu dosis obat, tetapi sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis biasa.
Intinya, jangan menggandakan dosis obat Anda. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.
Efek samping obat penisilin V
Sebagaimana obat umumnya, penisilin V juga dapat menimbulkan efek samping.
Meski demikian, tidak semua orang akan merasakan efek samping dari obat ini.
Berikut adalah beberapa efek samping antibiotik fenoksimetil penisilin yang umum:
- mual,
- muntah,
- diare,
- sakit perut, dan
- lidah menghitam dan sariawan (infeksi mulut).
Efek samping di atas umumnya akan menghilang dengan sendirinya.
Namun, jika Anda merasa terganggu dengan efek samping tersebut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda.
Sementara itu, efek samping yang serius dari obat ini juga bisa timbul.
Bila Anda mengalami satu atau lebih dari efek samping di bawah ini, sebaiknya Anda segera konsultasikan dengan dokter Anda.
- Kulit menjadi merah dan mengelupas yang luas di area tubuh Anda.
- Sakit perut, demam, dan disertai dengan diare yang berair, berlendir, atau ada darah di dalamnya.
- Vagina gatal, nyeri, atau keluar keputihan.
Adapun bila Anda mengalami ruam dan gatal di kulit, mata atau mulut yang bengkak, batuk, mengi, atau sulit bernapas, sebaiknya segera konsumsi obat dan beri tahu dokter Anda.
Umumnya, ini merupakan tanda dari reaksi alergi dan perlu segera mendapat penanganan.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat penisilin V
Beri tahu dokter bila Anda memiliki kondisi medis di bawah ini sebelum mendapat dan mengonsumsi obat penisilin V.
Pada kondisi tersebut, dokter mungkin perlu mengganti obat atau menyesuaikan dosis obat demi keamanan Anda.
Terkait dengan penyimpanan obat, fenoksimetil penisilin sebaiknya disimpan di tempat kering dan pada suhu ruangan.
Jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap, seperti kamar mandi. Jauhkan pula obat ini dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Untuk bentuk suspensi, simpan obat ini di kulkas (antara 2-8° Celsius), tetapi jangan membekukannya. Buang sisa obat yang sudah tidak terpakai atau yang sudah habis masa berlakunya.
Perhatikan instruksi pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.
Apakah obat penisilin V aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Obat penisilin V termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori B (tidak berisiko pada beberapa penelitian) menurut FDA, organisasi Amerika Serikat yang setara dengan badan POM di Indonesia.
NHS pun menyebut, obat ini tergolong aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui.
Meski begitu, sebaiknya Anda tetap berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Dokter akan mempertimbangkan manfaat dan risiko mengonsumsi obat ini sesuai kondisi Anda.
Interaksi obat penisilin V dengan obat lain
Beri tahu pada dokter Anda mengenai obat-obatan, suplemen, atau herbal yang sedang Anda konsumsi.
Pasalnya, beberapa obat dapat berinteraksi dengan fenoksimetil penisilin, yang bisa mengurangi efektivitas obat atau meningkatkan risiko efek samping.
Berikut beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan penisilin V.
Mungkin ada obat lainnya yang bisa berinteraksi dengan fenoksimetil penisilin.
Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.
[embed-health-tool-bmi]