Dinding sel virus pun tidak bisa dihancurkan oleh antibiotik layaknya bakteri, sehingga antibiotik tidak akan efektif bekerja. Minum antibiotik saat flu tidak akan memberi perubahan bagi kondisi Anda malah bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Pada kasus yang lebih ringan, efek samping yang timbul dari antibiotik dapat berupa munculnya ruam merah, mual, dan diare. Namun pada kasus yang lebih serius, efek samping antibiotik dapat menimbulkan kondisi seperti resistensi antibiotik dan infeksi C. diff yang berujung pada kerusakan usus besar hingga kematian.
Obat apa yang sebaiknya digunakan untuk mengatasi flu?

Orang-orang yang berisiko tinggi terhadap komplikasi flu serius seperti penderita asma dan diabetes membutuhkan obat antivirus.
Obat antivirus yang tersedia bisa berupa pil, cairan, bubuk hirup, atau larutan infus. Beberapa jenisnya meliputi amantadine, rimantadine, zanamivir, dan oseltamivir. Antivirus tidak dijual bebas, jadi Anda harus menggunakannya sesuai dengan resep dokter.
Anda harus segera mengonsumsi obat ini ketika mulai mengalami gejala flu. Biasanya, obat akan bekerja dengan baik dalam dua hari. Obat berfungsi untuk menurunkan demam serta mempersingkat gejala lainnya.
Pada orang-orang yang dirawat di rumah sakit, pengobatan antivirus lebih dini dapat mengurangi risiko kematian.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar