Biasanya saat mengonsumsi pil ini memang menimbulkan jerawat, dan beberapa dokter akan menginformasikan hal ini. Namun, pil KB juga terbukti melindungi kita dari beberapa hal seperti penyakit payudara, anemia, kista ovarium, kanker ovarium, dan endometrial.
Apa saja kekurangan pil KB?
Sebagian besar wanita mengalami efek ringan dan sementara, seperti sakit kepala, mual, nyeri payudara, perdarahan di antara menstruasi, dan perubahan suasana hati, selama tiga bulan pertama. Jika efek samping tidak menghilang setelah beberapa bulan, alangkah lebih baik jika Anda mengubah ke jenis atau merek pil yang berbeda.
Beberapa efek samping termasuk jarang hingga langka, namun mungkin berbahaya. Di antaranya:
1. Serangan jantung
Peluang ini tergolong sangat kecil, kecuali jika Anda merokok.
2. Stroke
Wanita yang mengonsumsi pil KB dan memiliki riwayat migrain menunjukkan peningkatan risiko stroke, dibanding pengguna yang tidak memiliki migrain.
3. Meningkatkan tekanan darah
Wanita yang mengonsumsi pil hormon ini biasanya mengalami peningkatan tekanan darah sementara, meskipun pembacaan biasanya tetap dalam kisaran normal. Tekanan darah harus dimonitor selama beberapa bulan setelah wanita mulai menggunakan kontrasepsi oral.
4. Pembekuan darah (venous thromboembolism)
Studi secara konsisten menunjukkan bahwa risiko tromboemboli vena (VTE) adalah dua sampai enam kali lebih tinggi pada pengguna kontrasepsi oral daripada non-pengguna. Namun, risiko ini hanya mempengaruhi 3 sampai 6 dari 10.000 wanita yang mengonsumsi pil KB, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).
5. Kenaikan berat badan
Hal ini sering disebabkan oleh penumpukan cairan atau penyimpanan lemak akibat estrogen di paha, pinggul, dan payudara. Kenaikan berat badan juga terkait dengan minimnya aktivitas fisik ata peningkatan asupan makanan.
6. Depresi, mudah marah, perubahan mood
Terakhir, meski efektif untuk mencegah kehamilan, tapi pil ini tidak melindungi Anda terhadap penularan penyakit kelamin. Kombinasikan penggunaan pil KB dengan kondom lateks atau kondom wanita saat berhubungan seks untuk mencegah peluang penyebaran penyakit.
Bagaimana cara memperoleh pil KB?
Dokter atau suster akan menyarankan pil KB yang tepat untuk Anda. Mereka akan menanyakan tentang kesehatan Anda, sejarah kesehatan keluarga Anda, dan melakukan tes fisik secara lengkap, yang mungkin dapat termasuk tes pelvis.
Jika dokter atau suster menyarankan pil tersebut, mereka harus menjelaskan kapan Anda harus mulai mengonsumsinyadan apa yang harus dilakukan jika terlewat. Mereka biasanya akan menyuruh Anda untuk kembali dalam beberapa bulan untuk mengecek tekanan darah dan melihat apakah Anda mengalami masalah.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar