Faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk batuk berdarah?
Selain penyakit-penyakit di atas, beberapa kondisi kesehatan lain juga dapat membuat Anda lebih berisiko mengalami batuk darah. Inilah beberapa kondisi dan kebiasaan yang membuat Anda lebih rentan terkena penyakit yang menyebabkan batuk darah:
- Menderita penyakit HIV/AIDS.
- Memiliki kondisi imunodefisiensi atau sistem imun lemah.
- Menjalani pengobatan seperti kemoterapi atau mengonsumsi obat yang menekan sistem kekebalan tubuh.
- Melakukan kontak dekat dan intens dengan penderita penyakit pernapasan menular seperti TBC.
- Merupakan perokok aktif atau memiliki riwayat merokok.
- Terkena paparan asap rokok secara menerus dan sering.
- Memiliki riwayat penyakit keluarga dengan gangguan pembekuan darah.
Diagnosis
Bagaimana mendiagnosis penyakit penyebab kondisi ini?
Pengobatan yang tepat dilakukan untuk menyembuhkan batuk berdarah bergantung dari penyebabnya. Pada orang yang mengalami jenis batuk ini, pemeriksaan secara umum berfokus pada volume darah yang dikeluarkan, frekuensi terjadinya batuk darah, dan risiko gangguan pernapasan yang ditimbulkan.
Pada pemeriksaan awal, dokter akan menanyakan mengenai gejala-gejala lain yang dialami oleh pasien, berapa lama batuk yang disertai darah berlangsung, seperti apa kenampakan darah, dan seberapa banyak darah yang dikeluarkan.
Selanjutnya, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan laboratorium pada bagian dada dan paru-paru, seperti berikut ini:
Obat dan pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Bagaimana cara mengobati batuk berdarah?
Tujuan dari pengobatan medis adalah menghentikan perdarahan dan mengobati penyakit yang menyebabkan batuk berdarah.
Kebanyakan penyakit penyebab batuk berdarah tidak dapat disembuhkan dengan obat batuk nonresep atau pengobatan batuk alami. Penyakit penyebab batuk berdarah perlu ditangani dengan obat-obatan medis dari dokter.
Jika diketahui kondisi penyebabnya adalah peradangan akibat infeksi di saluran napas, dokter biasanya akan meresepkan obat batuk berdarah seperti:
- Obat batuk supresan: obat batuk dextromethorphan berfungsi menekan frekuensi batuk yang berlangsung secaea menerus.
- Steroid: obat untuk meredakan inflamasi yang menyebabkan pendarahan.
- Antibiotik: obat ini berguna untuk membunuh bakteri penyebab infeksi di saluran napas seperti pada penyakit pneumonia, bronkiektasis, bronkitis kronis, dan tuberkulosis.
- Antivirus atau antiviral: obat batuk berdarah ini dapat digunakan untuk menghambat infeksi virus yang menyebabkan batuk berdarah.
Pengobatan batuk berdarah lanjutan
Dalam kasus yang lebih serius, obat batuk berdarah yang telah disebutkan belum tentu bisa menghentikan pendarahan dalam yang terjadi. Jika pendarahan tetap berlangsung, dokter akan merekomendasikan Anda untuk menjalani pengobatan rawat inap di rumah sakit.
Beberapa prosedur pengobatan batuk berdarah lainnya yang bisa dilakukan untuk menghentikan perdarahan adalah:
- Embolisasi: prosedur ini akan dilakukan jika diketahui pendarahan disebabkan oleh pembuluh darah besar. Embolisasi meliputi prosedur bronchial artery angiography yaitu memasukan selang yang berfungsi menginjeksikan bahan kimia untuk menutup kebocoran atau lubang pendarahan di pembuluh darah.
- Bronkoskopi: sebuah alat endoskop dimasukkan melalui saluran pernapasan bagian atas ke dalam paru-paru untuk mencari sumber perdarahan atau mengangkat pembekuan darah yang mengahambat aliran oksigen di saluran napas.
- Transfusi darah : jika terdapat kelainan pembekuan darah yang memicu terjadinya pendarahan, maka cara terbaik mengatasinya adalah dengan transfusi darah. Elemen darah yang ditransfusikan dapat berupa plasma darah, leukosit (sel darah putih), eritrosit (sel darah merah), trombosit.
- Kemoterapi: prosedur kemoterapi diterapkan untuk menyembuhkan batuk disertai dahak dan darah akibat kanker paru-paru.
- Operasi: Tujuan operasi adalah untuk mengangkat bagian atau jaringan di dalam paru-paru yang mengalami kerusakan baik akibat infeksi maupun terkena sel kanker. Prosedur ini tentunya memiliki risiko komplikasi sehingga dijadikan sebagai pilihan terakhir apabila batuk berdarah tidak kunjung sembuh.
Pencegahan
Bagaimana cara mencegah batuk darah?
Batuk yang disertai darah dapat menandai terdapatnya gangguan kesehatan atau penyakit kronis tertentu. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk lebih mewaspadainya. Jika gejala batuk darah terus dibiarkan, penyakit penyebab batuk berdarah yang Anda alami akan bertambah parah.
Untuk mencegah batuk disertai darah tidak terjadi lagi di kemudian hari, Anda dapat menghindari berbagai faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang Anda terjangkit penyakit penyebab batuk berdarah.
Apabila batuk berdarah diakibatkan oleh kebiasaan merokok, sebaiknya Anda mulai mengurangi mengurangi merokok atau bahkan berhenti sama sekali.
Sama halnya dengan lingkungan berpolusi yang asapnya menimbulkan infeksi pada sistem pernapasan, Anda sebaiknya menghindari melakukan aktivitas secara intensif di lingkungan tersebut.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar