backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Batuk Berdarah

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 7 hari lalu

Batuk Berdarah

Bukan hanya muntah darah, batuk juga bisa memicu darah yang keluar dari mulut. Namun, tentunya muntah darah dan batuk berdarah adalah kondisi yang berbeda. Pada batuk berdarah, penyebabnya tentu saja kondisi yang menyebabkan batuk hingga akhirnya ada darah yang ikut keluar. Ketahui apa saja penyebab dan cara mengatasi batuk berdarah di bawah ini.

Apa itu batuk berdarah?

cara batuk agar dada tidak sakit

Batuk berdarah atau hemoptysis adalah batuk yang disertai dengan keluarnya darah.

Darah yang dikeluarkan dapat berwarna merah muda sampai merah pekat dan biasanya berbusa karena bercampur dengan udara dan dahak. Darah yang dikeluarkan bisa berasal dari saluran pernapasan atas ataupun paru-paru.

Hemoptysis menandakan gangguan kesehatan serius karena dapat disebabkan oleh penyakit yang menyerang sistem pernapasan ataupun pertanda adanya kanker di paru-paru.

Oleh sebab itu, batuk darah membutuhkan pengobatan secara medis yang tepat sehingga tidak menyebabkan dampak kesehatan yang fatal seperti kerusakan pada sistem respirasi.   

Seberapa umumkah kondisi ini?

Batuk disertai darah bisa terjadi ketika ada perdarahan yang berlangsung di dalam tenggorokan atau pada saluran pernapasan yang terletak di paru-paru. Namun, secara umum perdarahan biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri dalam jangka panjang di saluran pernapasan bagian bawah, seperti pada penyakit bronkitis kronis dan pneumonia. Selain itu, batuk darah biasanya menjadi gejala khas dari penyakit tuberkulosis (TBC) dan kanker paru.

Tanda dan gejala batuk berdarah

Hemoptysis merupakan gejala dari suatu penyakit pernapasan tertentu.

Ada beberapa gejala atau gangguan kesehatan lain yang juga sering muncul bersamaan dengan batuk yang disertai darah, yaitu sebagai berikut. 

  • Batuk menerus lebih dari 3 minggu.
  • Batuk berdahak.
  • Nyeri atau sakit pada dada.
  • Sesak napas.
  • Napas yang memendek.
  • Sakit kepala.
  • Demam.
  • Kelelahan.
  • Nyeri pada otot dan sendi.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Menurunnya berat badan secara drastis.

Kapan harus periksa ke dokter?

Semakin banyak darah yang dikeluarkan, maka semakin serius gangguan pernapasan yang dialami. Namun, bukan berarti saat darah yang dikeluarkan sedikit, kondisi tersebut bisa diabaikan begitu saja. 

Sebaiknya Anda segera menemui dokter ketika mengalami batuk yang disertai dengan keluarnya darah.

Dokter nantinya akan melakukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi penyakit yang menyebabkan batuk berdarah yang Anda alami.

Dari pemeriksaan medis, dokter pun dapat menentukan jenis pengobatan atau meresepkan obat yang tepat untuk menyembuhkan penyakit penyebab kondisi ini

Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami kondisi, seperti berikut ini.

  • Batuk mengeluarkan darah karena dada mengalami cedera akibat terbentur atau jatuh.
  • Batuk berdarah telah berlangsung selama seminggu dengan gejala yang semakin parah.
  • Darah yang dikeluarkan dari batuk kerap muncul dan hilang dengan tidak teratur.
  • Darah yang dikeluarkan dari batuk mencapai sekitar satu sendok teh. 
  • Terdapatnya darah pada urine dan feses.
  • Mengalami sakit dada, sakit kepala berat, dan sesak napas.
  • Batuk dengan darah disertai dengan penurunan berat badan.
  • Mengalami demam yang mencapai 38º Celsius.

Penyebab batuk berdarah

batuk berdarah

Cleveland Clinic menyebutkan bahwa darah yang keluar saat hemoptysis umumnya berasal dari saluran pernapasan bagian bawah, yang meliputi paru-paru dan tenggorokan. 

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa memicu batuk disertai darah. 

1. Bronkitis

Bronkitis bisa menjadi salah satu penyebab batuk berdarah. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus sehingga mengakibatkan terjadinya peradangan pada saluran udara. 

Durasi berlangsungnya gejala batuk dan gangguan lainnya menentukan seberapa serius tingkat keparahan penyakit  ini.

Bronkitis akut berlangsung selama 2 hingga 3 minggu, sedangkan bronkitis kronis terjadi saat batuk tidak berhenti lebih dari 3 bulan.

2. Pneumonia

Penyebab batuk darah juga bisa berupa pneumonia. Penyakit ini disebabkan oleh peradangan pada kantung alveoli di paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, ataupun jamur.

Akan tetapi, pneumonia lebih umum diakibatkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae.

Proses infeksi ini memengaruhi proses sekresi atau produksi lendir di sekitar paru menjadi lebih intensif sehingga merangsang terjadinya batuk yang disertai dahak berdarah.

Pneumonia bisa mengakibatkan batuk disertai darah yang berlangsung dalam waktu berminggu-minggu.

3. Tuberkulosis

Tuberkulosis atau TBC menjadi salah satu penyebab batuk disertai darah yang paling umum. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Saat sistem imun cukup kuat untuk menghentikan perkembangan bakteri, gejala batuk biasanya belum muncul.

Sebaliknya, ketika bakteri mulai aktif menginfeksi, maka ia dapat menyebabkan batuk kronis yang berlangsung lebih dari 3 minggu. Dalam kondisi parah, batuk bisa disertai dengan keluarnya darah.

4. Bronkiektasis

Bronkiektasis digambarkan sebagai gangguan pernapasan kronis akibat infeksi kuman penyakit pada saluran bronkus di paru-paru.

Peradangan bronkus pada bronkiektasis menyebabkan dinding bronkus menebal sehingga paru-paru kesulitan untuk membersihkan lendir. 

Pada periode eksaserbasi, yakni saat gejala semakin memburuk, batuk yang disertai darah pun bisa terjadi. Bronkiektasis merupakan penyakit yang bersifat permanen dan bisa kambuh sewaktu-waktu.

5. Kanker paru

Kanker paru merupakan kondisi di mana sel-sel pada jaringan paru berkembang dengan cepat sehingga menyebabkan tumor. 

Sama seperti jenis penyakit kanker lainnya, gejala kanker paru sulit dideteksi.

Batuk berdarah merupakan gejala yang paling sering muncul saat kanker sudah menyebar dan menginjak stadium lanjut.

6. Penyebab lain dari batuk darah

Selain penyakit pernapasan di atas, berikut adalah kondisi kesehatan dan penyakit lain yang juga bisa menjadi penyebab dari batuk berdarah.

  • Luka di saluran pernapasan bagian atas.
  • Luka di saluran pencernaan bagian atas.
  • Kanker leher.
  • Cystic fibrosis.
  • PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis).
  • Penyempitan katup jantung.
  • Emboli paru.
  • Edema paru.
  • Antikoagulasi.
  • Cedera dada.

Artikel terkait

Faktor risiko batuk berdarah

Selain penyakit-penyakit di atas, beberapa kondisi kesehatan lain juga dapat membuat Anda lebih berisiko mengalami batuk darah.

Inilah beberapa kondisi dan kebiasaan yang membuat Anda lebih rentan terkena penyakit yang menyebabkan batuk darah.

  • Menderita penyakit HIV/AIDS.
  • Memiliki kondisi imunodefisiensi atau sistem imun lemah.
  • Menjalani pengobatan seperti kemoterapi atau mengonsumsi obat yang menekan sistem kekebalan tubuh.
  • Melakukan kontak dekat dan intens dengan penderita penyakit pernapasan menular seperti TBC.
  • Merupakan perokok aktif atau memiliki riwayat merokok.
  • Terkena paparan asap rokok secara menerus dan sering.
  • Memiliki riwayat penyakit keluarga dengan gangguan pembekuan darah.
  • Diagnosis batuk berdarah

    Pengobatan yang tepat dilakukan untuk menyembuhkan batuk berdarah bergantung dari penyebabnya.

    Pada orang yang mengalami jenis batuk ini, pemeriksaan secara umum berfokus pada volume darah yang dikeluarkan, frekuensi terjadinya batuk darah, dan risiko gangguan pernapasan yang ditimbulkan. 

    Pada pemeriksaan awal, dokter akan menanyakan mengenai gejala-gejala lain yang dialami oleh pasien, berapa lama batuk yang disertai darah berlangsung, seperti apa kenampakan darah, dan seberapa banyak darah yang dikeluarkan.

    Selanjutnya, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan laboratorium pada bagian dada dan paru-paru, seperti berikut ini.

    Pengobatan batuk berdarah

    Perempuan batuk berdarah

    Tujuan dari pengobatan medis adalah menghentikan perdarahan dan mengobati penyakit yang menyebabkan batuk berdarah.

    Kebanyakan penyakit penyebab batuk berdarah tidak dapat disembuhkan dengan obat batuk nonresep atau pengobatan batuk alami.

    Cara mengobati penyakit penyebab batuk berdarah perlu dilakukan dengan obat-obatan medis dari dokter.

    Jika diketahui kondisi penyebabnya adalah peradangan akibat infeksi di saluran napas, dokter biasanya akan meresepkan obat batuk berdarah, seperti berikut ini. 

    • Obat batuk supresan. Obat batuk dextromethorphan berfungsi menekan frekuensi batuk yang berlangsung secara menerus.
    • Steroid. Obat untuk meredakan inflamasi yang menyebabkan perdarahan.
    • Antibiotik. Obat ini berguna untuk membunuh bakteri penyebab infeksi di saluran napas seperti pada penyakit pneumonia, bronkiektasis, bronkitis kronis, dan tuberkulosis.
    • Antivirus atau antiviral. Obat batuk berdarah ini dapat digunakan untuk menghambat infeksi virus yang menyebabkan batuk berdarah.

    Pengobatan batuk berdarah lanjutan

    Dalam kasus yang lebih serius, obat batuk berdarah yang telah disebutkan belum tentu bisa menghentikan perdarahan dalam yang terjadi.

    Jika perdarahan tetap berlangsung, dokter akan merekomendasikan Anda untuk menjalani pengobatan rawat inap di rumah sakit.

    Beberapa prosedur pengobatan batuk berdarah lainnya yang bisa dilakukan untuk menghentikan perdarahan adalah sebagai berikut. 

    • Embolisasi. Prosedur ini akan dilakukan jika diketahui perdarahan disebabkan oleh pembuluh darah besar. Embolisasi meliputi prosedur bronchial artery angiography yaitu memasukan selang yang berfungsi menginjeksikan bahan kimia untuk menutup kebocoran atau lubang perdarahan di pembuluh darah.
    • Bronkoskopi. Sebuah alat endoskop dimasukkan melalui saluran pernapasan bagian atas ke dalam paru-paru untuk mencari sumber perdarahan atau mengangkat pembekuan darah yang menghambat aliran oksigen di saluran napas.
    • Transfusi darah. Jika terdapat kelainan pembekuan darah yang memicu terjadinya pendarahan, maka cara terbaik mengatasinya adalah dengan transfusi darah. Elemen darah yang ditransfusikan dapat berupa plasma darah, leukosit (sel darah putih), eritrosit (sel darah merah), atau trombosit.
    • Kemoterapi. Prosedur kemoterapi diterapkan untuk menyembuhkan batuk berdarah disertai dahak akibat kanker paru-paru.
    • Operasi.  Tujuan operasi adalah untuk mengangkat bagian atau jaringan di dalam paru-paru yang mengalami kerusakan, baik akibat infeksi maupun terkena sel kanker. Prosedur ini tentunya memiliki risiko komplikasi sehingga dijadikan sebagai pilihan terakhir apabila batuk berdarah tidak kunjung sembuh.

    Pencegahan batuk berdarah

    Batuk yang disertai darah dapat menjadi tanda gangguan kesehatan atau penyakit kronis tertentu. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk lebih mewaspadainya.

    Jika gejala batuk darah terus dibiarkan, penyakit penyebab batuk berdarah yang Anda alami akan bertambah parah.

    Untuk mencegah batuk disertai darah tidak terjadi lagi di kemudian hari, Anda dapat menghindari berbagai faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang Anda terjangkit penyakit penyebab batuk berdarah.

    Apabila batuk berdarah diakibatkan oleh kebiasaan merokok, sebaiknya Anda mulai mengurangi atau bahkan berhenti merokok sama sekali.

    Sama halnya dengan lingkungan berpolusi yang asapnya menimbulkan infeksi pada sistem pernapasan, Anda sebaiknya menghindari melakukan aktivitas secara intensif di lingkungan tersebut.

    Kesimpulan

    • Seperti namanya, batuk berdarah adalah kondisi batuk yang disertai dengan keluarnya darah atau dahak yang mengandung darah.
    • Batuk berdarah dapat disebabkan oleh penyakit pada sistem pernapasan, seperti bronkitis, pneumonia, tuberkulosis, bronkiektasis, kanker paru, dan beberapa penyebab lainnya.
    • Pemeriksaan dan pengobatan batuk berdarah perlu disesuaikan dengan masing-masing kondisi penyebabnya, yang dapat meliputi penggunaan obat-obatan hingga prosedur medis lainnya.
    • Sebagai pencegahan kondisi, Anda bisa menghindari faktor-faktor pemicunya, seperti kebiasaan merokok, kontak langsung dengan penderita penyakit pernapasan, dan melakukan kegiatan yang bisa meningkatkan risiko HIV/AIDS.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 7 hari lalu

    ad iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    ad iconIklan
    ad iconIklan