Selain diet, upaya menurunkan berat badan juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi obat. Salah satu obat yang kerap dianjurkan untuk orang-orang dengan obesitas adalah orlistat.
Ketahui informasi lengkap seputar dosis, aturan pemakaian, hingga efek samping orlistat sebelum menggunakannya.
Golongan obat: anti-obesitas
Merek dagang orlistat: Obeslim, Slimax, Vistat, Orlibes, Slimax, Orlivell, Lesofat, Troslim, dan Xenical.
Apa itu orlistat?
Orlistat adalah obat untuk membantu menurunkan berat badan pada orang-orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Obat ini digunakan bersama dengan diet rendah kalori, olahraga, dan program modifikasi perilaku yang disetujui dokter.
Selain mengatasi obesitas, obat ini juga bisa Anda gunakan untuk mencegah kegemukan.
Dengan menggunakan obat ini, Anda juga bisa mengurangi risiko komplikasi obesitas, seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, kanker, dan masalah pernapasan.
Obat ini bekerja dengan cara mencegah enzim lipase memecah kurang-lebih seperempat lemak yang masuk ke dalam tubuh dan langsung membuangnya melalui kotoran.
Dosis dan sediaan orlistat
Di Indonesia, orlistat tersedia dalam bentuk tablet mulai dari 120 mg. Pastikan untuk menggunakan obat sesuai aturan dokter.
Dosis orlistat untuk orang dewasa yaitu 3 kali sehari, satu tablet setiap minum.
Obat ini tidak disarankan untuk dikonsumsi anak-anak di bawah 18 tahun kecuali atas perintah dokter.
Orlistat sebaiknya tidak dikonsumsi lebih dari enam bulan. Dokter Anda mungkin menghentikan penggunaan jika setelah 12 minggu pemakaian tidak terlihat adanya penurunan berat badan.
Aturan pakai orlistat
Dokter Anda mungkin memberikan aturan yang berbeda pada penggunaan orlistat, sebab hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Jangan ragu untuk memastikan aturan penggunaan obat pada dokter Anda.
Berikut adalah aturan pakai obat orlistat secara umum.
- Gunakan obat ini hanya jika Anda makan makanan yang mengandung lemak. Lewati dosis obat jika Anda mengonsumsi makanan rendah lemak.
- Minum obat ini sebelum, saat, atau satu jam setelah makan.
- Telan obat secara utuh dengan bantuan air, jangan menggerus atau mengunyahnya.
Tidak mengikuti aturan pakai obat dapat mengurangi efektivitas obat dan meningkatkan risiko efek samping.
Efek samping orlistat
Seperti obat pada umumnya, penggunaan orlistat juga dapat menimbulkan efek samping. Namun, efek samping juga bisa timbul akibat diet yang tidak sesuai saat mengonsumsi obat.
Berikut merupakan beberapa efek samping yang paling sering ditemukan pada pengguna obat ini.
Efek samping tersebut banyak ditemukan pada awal masa pengobatan dan saat Anda mengonsumsi makanan dengan kadar lemak tinggi.
Saat Anda melanjutkan pemakaian obat yang disertai penyesuaian pola makan sesuai diet yang dianjurkan, efek samping akan perlahan menghilang.
Jika efek samping obat tidak juga berkurang atau justru diikuti beberapa masalah berikut, hentikan pemakaian dan konsultasikan kondisi Anda dengan dokter.
- Alergi pada kulit seperti merah-merah atau kulit memucat.
- Kulit melepuh.
- Kesulitan bernapas.
- Mual dan muntah yang parah.
- Mata dan kulit menguning.
- Warna urine menjadi gelap.
- Nyeri pada ulu hati.
Efek samping tiap orang mungkin berbeda, bahkan yang tidak tertulis di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat orlistat
Selalu beritahu dokter mengenai kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh. Beberapa kondisi kesehatan mungkin akan memengaruhi aturan pakai obat telan utuh ini.
Mengacu laman Mayo Clinic, berikut kondisi medis yang mungkin memengaruhi penggunaan orlistat.
- Diabetes.
- Alergi dengan orlistat atau bahan lain di dalamnya.
- Gangguan fungsi kelenjar tiroid.
- Hyperoksaluria.
- Gagal ginjal.
- Batu ginjal.
- Penyakit hati.
- Gangguan fungsi kantung empedu.
- Gangguan makan seperti anoreksia nervosa atau bulimia.
- Sindrom malabsorbsi atau masalah dalam mencerna makanan.
Setelah mendapatksn obat ini, pastikan untuk menyimpannya di suhu ruangan dengan suhu tidak lebih dari 25°C. Hindarkan dari jangkauan anak-anak dan paparan sinar matahari langsung.
Jangan buang orlistat yang sudah kedaluwarsa atau sudah tidak digunakan bersamaan dengan sampah di rumah Anda. Konsultasikan cara pembuangan obat dengan pihak apoteker.
Apakah obat orlistat aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Studi menunjukkan adanya kontraindikasi atau efek samping pada penggunaan obat oleh ibu hamil.
Maka dari itu, Anda sebaiknya tidak menggunakan obat orlistat selama kehamilan atau berencana hamil.
Meskipun belum ditemukan bukti secara pasti mengenai kemungkinan penyerapan ke dalam air susu ibu (ASI), orlistat juga belum ditetapkan sebagai obat yang aman untuk ibu menyusui.
Interaksi dengan obat lain
Beberapa obat tidak disarankan untuk digunakan secara bersamaan. Selain dapat menimbulkan efek samping yang lebih parah, penggunaan obat secara bersamaan juga dikhawatirkan mengganggu kinerja satu sama lain.
Dokter Anda mungkin melakukan penyesuaian dosis orlistat saat Anda sedang mengonsumsi beberapa obat berikut.
Orlistat dapat mengganggu penyerapan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K.
Sebagai penggantinya, Anda mungkin diresepkan multivitamin selama mengonsumsi obat ini. Minumlah vitamin minimal dua jam sebelum atau setelah mengonsumsi obat.
Serba-serbi orlistat
- Digunakan untuk menurunkan berat badan orang-orang obesitas.
- Tersedia dalam bentuk tablet telan utuh dan hanya boleh dikonsumsi dengan resep dokter.
- Konsumsi obat setelah makan makanan yang mengandung lemak.
- Tidak disarankan untuk ibu hamil atau menyusui.
[embed-health-tool-bmi]