Dengan meningkatkan aktivitas sebuah reseptor bernama GABA (gamma-aminobutyric acid) yang ada di dalam otak, obat-obatan kelompok ini akan menambah efek menenangkan pada otak. Otak perlu ditenangkan sebab saat orang mengalami kegelisahan atau kecemasan berat, maka otak menjadi terlalu aktif sehingga hiperaktivitas ini perlu diperlambat. Dengan begitu, gejala kecemasan yang akan timbul pun bisa dihindari.
Obat jenis ini juga akan memberikan efek relaksasi pada otot-otot. Karena itu, Anda mungkin merasa lemas setelah mengonsumsi obat antidepresan ini.
Efek berbahaya benzodiazepine dalam tubuh
Benzodiazepine pada dosis normal yang memang diberikan dan diawasi oleh dokter akan membantu mengurangi kecemasan dan bahkan insomnia. Dalam dosis yang sudah diperhitungkan dokter dan apoteker, tubuh dapat menoleransi efek bahaya dari obat jenis ini.
Dilansir dari laman Medical News Today, penggunaan benzodiazepine dosis rendah yang digunakan terus berlanjut hingga usia dia atas 65 tahun berisiko mengalami peningkatan demensia.
Menurut dr. Malcom Thaler dan dr Ellen Vora, efek benzodiazepine bahkan bisa dilihat juga dalam dosis terendah meskipun diberikan oleh dokter. Penggunaan obat ini selama tiga bulan berturut-turut dapat meningkatkan risiko Alzheimer hingga 50 persen.
Pada dosis tinggi, benzodiazepine dapat menyebabkan penekanan pernapasan yang mengancam nyawa atau berakibat koma.
Selain itu, penggunaan obat ini yang sering disalahgunakan. Misalnya dicampur dengan dengan opoid, alkohol, atau antidepresan trisiklik. Alhasil, efek obat ini bisa fatal (menyebabkan kematian).
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar